Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Wapres: Birokrat berpolitik itu merepotkan

Wapres: Birokrat berpolitik itu merepotkan boediono. Merdeka.com

Merdeka.com - Wakil Presiden Boediono memberikan pembekalan pada peserta Lemhanas. Dalam pidatonya, Boediono menyebut perlu ada kemandirian dalam sistem birokrasi di Indonesia yang bergerak secara otomatis agar berjalan kuat tanpa kendali pemimpin politik berikutnya.

Selain itu, kata Boediono dibutuhkan juga manajemen yang akuntabel dan transparan. Sehingga, meski terjadi perubahan kepemimpinan, pelayanan tetap berjalan secara maksimal kepada masyarakat.

"Kebijakan itu bisa berubah, tapi pelayanan tetap bisa berjalan dengan kemandirian birokrasi, kecuali kalau birokrat itu sendiri ikut berpolitik itu merepotkan. Birokrasi adalah alat untuk menjalankan kepentingan umum, bukan perorangan," kata Boediono saat memberi pembekalan pada peserta PPSA XVIII Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) di Istana Wakil Presiden, Senin (24/9).

Mengutip Charles Dickens atas karyanya berjudul 'a Tale Two Nation', dia memberikan gambaran tentang pelajaran dari sejarah kepemimpinan masa lalu. Yakni, perbandingan pengalaman Jerman dan Indonesia dalam menempuh proses demokratisasi.

Perubahan Jerman dari bentuk kekaisaran menjadi republik ditempuh dalam situasi sulit ketika negeri itu baru kalah perang pasca Perang Dunia I. Namun Republik Weimar ini justru mengalami penolakan dari warga karena tidak ada sasaran bersama yang disepakati sebagai konsensus, perekonomian dalam negeri yang sangat buruk pasca kalah perang, disertai resesi global di akhir 1920-an yang melemahkan seluruh dunia.

"Setelah kalah habis-habisan, Jerman mulai membangun kembali demokrasi dan sistem kenegaraannya. Kini Jerman menjadi negara demokratis yang makmur dan sangat solid. Dalam situasi ekonomi Eropa yang lemah saat ini sangat terlihat betapa kuatnya Jerman dibanding negara-negara Eropa lainnya," papar Boediono.

Sedangkan Indonesia, pada 1950 hingga 1959 tengah menjalani sistem demokrasi parlementer yang menghasilkan tujuh kabinet. Namun,

seluruh kabinet itu hanya dapat berlangsung selama setahun, bahkan kurang karena parlemen sering menjatuhkan mosi tidak percaya bila tidak disukai.

Kondisi itu menyebabkan Presiden Sukarno menerbitkan dekrit untuk kembali ke UUD 1945 agar tercipta pemerintahan yang stabil. Namun itu pun tidak menunjukkan hasil, sehingga era 1960-an diisi dengan kondisi ekonomi yang semakin memburuk hingga berganti rezim dengan Orde Baru.

Sementara, pemerintahan orde baru berhasil memusatkan perhatian pada ekonomi dan Indonesia mencapai kemajuan yang pesat sepanjang 32 tahun. Tapi ada sisi negatif yang didapat warga, yakni tidak adanya ruang untuk demokrasi, menyatakan pendapat, serta kontrol terhadap pengelolaan negara.

Kekuasaan orde baru berakhir akibat memburuknya situasi ekonomi kawasan Asia pada 1997-1998 dan membuat investor menarik uangnya, ditambah dengan harga padi yang melonjak hingga 2,5 kali dalam setahun akibat kekeringan. Kondisi ini membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan blanket guarantee, menjamin semua deposito meski banknya ditutup.

"Dari kedua pengalaman itu, kita belajar bahwa demokrasi yang sudah disepakati harus dikonsolidasikan. Yakinlah bahwa tak ada negara yang mau mengulangi lagi eksperimen demokrasi yang mahal. Konsolidasi demokrasi harus dilakukan dengan mengkonsolidasikan berbagai aturan main, bukan sekedar memanfaatkan celah-celahnya demi keuntungan sempit," jelasnya.

Pembekalan PPSA XVIII ini diikuti 77 peserta yang berasal dari TNI (AD, AL, AU), Polri, kementerian/lembaga non kementerian, organisasi profesi, partai politik, perguruan tinggi negeri/swasta, lembaga keagamaan, dan negara sahabat.

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Prabowo: Saya Sudah Buktikan Komitmen pada Demokrasi, Dulu Dituduh Kudeta Tapi Tidak Dilakukan
Prabowo: Saya Sudah Buktikan Komitmen pada Demokrasi, Dulu Dituduh Kudeta Tapi Tidak Dilakukan

Prabowo Subianto mengaku berkomitmen dengan sistem demokrasi.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Jokowi Setop Sementara Bagi-Bagi Bansos, Ini Alasannya
Pemerintah Jokowi Setop Sementara Bagi-Bagi Bansos, Ini Alasannya

Penghentian sementara penyaluran bansos ini untuk menghormati tahapan pemilu dan mendukung kelancaran pesta demokrasi tersebut.

Baca Selengkapnya
7 Hari Jelang Pencoblosan, Semua Pihak Diminta Bijak Jaga Stabilitas Politik
7 Hari Jelang Pencoblosan, Semua Pihak Diminta Bijak Jaga Stabilitas Politik

Indonesia akan memilih pemimpin baru pada 14 Februari 2024

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Budiman Sudjatmiko: IKN Jangan Ditarik ke Politik, Ini Amanat Sejak Presiden Soekarno
Budiman Sudjatmiko: IKN Jangan Ditarik ke Politik, Ini Amanat Sejak Presiden Soekarno

Budiman mengingatkan IKN merupakan sebuah antisipasi Indonesia terhadap pemerataan pertumbuhan dan kemajuan bangsa.

Baca Selengkapnya
Sosok Ratna Ani Lestari, Bupati Perempuan Pertama Banyuwangi yang Memutuskan Berhenti dari Dunia Politik
Sosok Ratna Ani Lestari, Bupati Perempuan Pertama Banyuwangi yang Memutuskan Berhenti dari Dunia Politik

Selama menjadi bupati, ia diterjang cobaan besar akibat melanjutkan program bupati pendahulunya yang bermasalah

Baca Selengkapnya
Kronologi Caleg di Banjarmasin Dianiaya Hingga Ditusuk, Pemicunya Dendam Bertahun-tahun
Kronologi Caleg di Banjarmasin Dianiaya Hingga Ditusuk, Pemicunya Dendam Bertahun-tahun

Polisi memastikan penganiayaan itu tak berkaitan dengan kontestasi politik yang sedang dijalani korban.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa
Jokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa

Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Pemilu Harus Menggembirakan, Bukan Meresahkan dan Menakutkan
Jokowi: Pemilu Harus Menggembirakan, Bukan Meresahkan dan Menakutkan

Jokowi menegaskan persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia harus terus dijaga di tengah tahun politik 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi Dikritik soal Pembagian Bansos, Bahlil: Jangan Batasi Presiden Dekat Dengan Rakyat
Jokowi Dikritik soal Pembagian Bansos, Bahlil: Jangan Batasi Presiden Dekat Dengan Rakyat

Bahlil menegaskan pihak-pihak yang mengkritisi penyaluran bansos, dapat diartikan pihak tersebut tidak senang masyarakat menerima bantuan.

Baca Selengkapnya