Wanti-Wanti Gubernur Riau ke Warga Ingatkan Tak Bakar Lahan Sembarangan
Merdeka.com - Gubernur Riau Syamsuar kembali mengingatkan masyarakat agar tidak lagi membuka lahan dengan cara membakar. Hal itu dilakukan agar tidak terjadi bencana asap yang disebabkan oleh kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Mari kita jaga negeri ini agar tidak lagi terjadi bencana asap. Untuk menjaga ini tentunya perlu dukungan dari masyarakat setempat. Kalau pun terjadi, tolong segera bantu pemadaman agar cepat sehingga tidak meluas," ujar Syamsuar kepada merdeka.com Kamis (16/3).
Syamsuar menawarkan alternatif lain bagi petani yang ingin membuka lahan pertanian. Caranya, Pemprov Riau menyiagakan alat berat atau eskavator.
"Kalau seandainya membutuhkan bantuan usaha pertanian (pembukaan lahan), bagi masyarakat yang tidak mampu, kita akan bantu. Kami menyiapkan peralatan pengolahan pertanian dan ekskavator di setiap UPT Dinas PU kabupaten dan kota," jelasnya.
Syamsuar berharap di Riau tidak ada lagi kebakaran hutan dan lahan. Dia pun meminta bupati, wali kota, kapolres, dandim hingga ke tingkat aparat desa untuk menyosialisasikan larangan membuka lahan dengan cara membakar tersebut.
"Ini perlu kerja sama kita semua untuk memberikan penyuluhan ke masyarakat. Bahwa membakar lahan itu dilarang dan ada sanksinya dari aparat penegak hukum," ucap Syamsuar.
Pemerintah Provinsi Riau telah menetapkan status Siaga Darurat Karhutla terhitung 13 Februari hingga 30 November 2023 mendatang. Penetapan status siaga Karhutla di Provinsi Riau melibatkan Bupati/Wali Kota, TNI, Polri, dan Kejaksaan.
Selain itu, dari informasi BMKG Pusat ke Gubernur Riau, bahwa tahun 2023 ini di Riau diprediksi akan terjadi kemarau kering. Tentunya berbeda dengan tahun sebelumnya 2020-2022 yang statusnya kemarau basah.
Berdasarkan prediksi yang dilaporkan BMKG Pusat diperkirakan Februari minggu ke 4 adalah kemarau yang pertama. Kemudian Maret - April hujan lagi, selanjutnya pada bulan Mei sampai September itu kemarau kering.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petani Ditangkap Usai Bakar Satu Hektare Lahan Kebun Sawit di Riau
Polisi menyita barang bukti berupa tiga batang kayu bekas terbakar dan satu mancis.
Baca SelengkapnyaWarga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya
Warga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya
Baca SelengkapnyaRiau Sambut Gembira Penambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi
Dengan adanya penambahan ini, produktivitas pangan Provinsi Riau dapat turut meningkat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kunjungi Fasilitas Pengolahan Sampah Jadi Bahan Bakar Pertama di Indonesia, Jokowi: Bisa Ganti Batu Bara 60 Ton per Hari
Selain pemanfaatan bahan bakar alternatif dari sampah perkotaan, SBI juga menerapkan ekonomi sirkular bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaCerita Rita Kebingungan Cari Suami, Naik Motor Bareng dari Karawang Terpisah di Bakauheni Mau Mudik ke Ketapang
Petugas gabungan di Lampung kemudian membantu menenangkan pemudik asal Karawang, Jawa Barat tersebut.
Baca SelengkapnyaPenampakan Gurun Pasir Disulap jadi Sawah, Padi Tumbuh Subur Dikelola Warganya
Bagaimana jadinya jika sawah atau ladang justru berada di atas gurun pasir?
Baca SelengkapnyaPelabuhan Merak Macet Parah, ASDP Masih Tunggu Izin Pemerintah untuk Jalankan Solusi Ini
kendaraan yang ingin masuk kapal di Pelabuhan Merak bisa ditampung sementara di kantong parkir Dermaga Pelabuhan Indah Kiat.
Baca SelengkapnyaBarisan Pemuda Riau Deklarasikan Dukungan untuk Prabowo-Gibran
Pemuda memiliki peran penting pembangunan bangsa dan negara
Baca SelengkapnyaMenguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia
Industri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.
Baca Selengkapnya