Merdeka.com - Nurhasanah (22), warga Kecamatan Muara Badak, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, menangis saat dijemput polisi di rumah keluarganya di Sangatta, Kutai Timur, Selasa (25/7). Dia diduga mencuri sepeda motor yang terparkir di salah satu panti pijat di Samarinda.

Aksi pencurian itu terjadi 18 Juli 2017 sore lalu di sebuah panti pijat, di kawasan Jalan Pulau Flores. Saat itu, motor Honda Beat milik Mery Barito Putri terparkir di depan panti pijat.

"Saat diparkir, kebetulan kunci motor masih menempel di motor," kata Kanit Reskrim Polsekta Samarinda Ilir Ipda Purwanto kepada merdeka.com, Rabu (26/7).

Pelaku yang berjalan kaki di depan panti pijat kemudian melihat motor korban yang terparkir, dengan kunci masih menggantung.

Muncul niat Nurhasanah untuk mencuri motor itu, hingga akhirnya dia benar-benar membawa lari motor itu. Begitu tahu motornya tidak ada di parkiran, Mery pun panik dan melapor ke Polsekta Samarinda Ilir di Jalan Bhayangkara.

"Kami terima laporannya, dan bergegas melakukan penyelidikan ya," ungkap Purwanto.

Melalui penyelidikan mendalam, kepolisian berhasil mengidentifikasi pelaku pencurian adalah Nurhasanah. Keberadaan motor itu berhasil ditelusuri.

"Motor itu dititipkan pelaku ke temannya di Samarinda. Kita tanya temannya itu, tidak tahu menahu kalau motor yang dititipkan pelaku, adalah motor curian," ungkap Purwanto.

"Tim terus bergerak, mengecek rumahnya di Muara Badak. Belakangan dia lagi berada di Sangatta, di Kutai Timur. Dia sempat menangis begitu tahu ada polisi dari Samarinda yang mau menangkapnya," terang Purwanto.

"Kerugian materil korban akibat hilangnya motor Rp 16 juta. Barang bukti motor itu juga berhasil kita amankan. Tapi kasusnya masih kita kembangkan ya," jelas Purwanto.

Nurhasanah kini meringkuk di sel penjara Polsekta Samarinda Ilir. Dia terancam hukuman minimal 5 tahun penjara.