Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Wamenkes Ungkap 90 Persen Bahan Baku Obat Hasil Importasi

Wamenkes Ungkap 90 Persen Bahan Baku Obat Hasil Importasi Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Herbuwono mengatakan pemerintah memprioritaskan pengembangan Fitofarmaka untuk mengurangi ketergantungan pada obat impor. Saat ini, 90 persen bahan baku obat di Tanah Air masih bergantung pada impor.

"Ini akan menjamin keamanan kita dalam melakukan transformasi kesehatan di masa depan," kata Dante, Selasa (9/11)

Fitofarmaka merupakan obat dari bahan alami yang telah melalui proses uji klinis sehingga memiliki khasiat setara dengan obat medis. Fitofarmaka telah dikembangkan dan diproduksi di Indonesia di antaranya untuk immunomodulator, tukak lambung, antidiabetes, antihipertensi, melancarkan sirkulasi darah, dan meningkatkan kadar albumin.

Menurut Dante, pengembangan Fitofarmaka sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2016 tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan. Namun, setelah lima tahun instruksi tersebut diterbitkan, pengembangan Fitofarmaka tidak mengalami kemajuan.

Dari sekitar 11.218 tanaman obat yang tercatat oleh Kementerian Kesehatan, baru 35 Fitofarmaka yang terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Saat ini kita sadar bahwa kemandirian kita tentang berbagai macam hal harus kita lakukan baik secara formal maupun secara praktis. Itu harus mencerminkan bahwa kita negara yang besar. Jumlah penduduk kita 270 juta merupakan pasar yang optimis bagi seluruh kegiatan farmasi,'' ujarnya.

Sekretaris Perusahaan Indofarma, Wardjoko Sumedi mengatakan potensi pengembangan Fitofarmaka di Indonesia sangat bagus. Sebab, Fitofarmaka didorong masuk ke Formularium nasional (FORNAS) sebagai upaya pengobatan promotif dan preventif.

Menurutnya, sejauh ini Kementerian Kesehatan telah memberikan dukungan untuk pengembangan Fitofarmaka. Misalnya membuat kebijakan dan regulasi percepatan pengembangan dan pemanfaatan Fitofarmaka serta memfasilitasi kerja sama Riset dan Development dengan lembaga penelitian baik di lingkungan perguruan tinggi maupun di Kementerian Kesehatan

"Kami berharap ke depannya Fitofarmaka menjadi produk farmasi asli Indonesia yang digunakan dalam layanan kesehatan formal dan mampu dijangkau oleh banyak kalangan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan dan penyembuhan pasien," ujarnya.

Direktur Pengembangan Bisnis dan Saintifik Dexa Group, Raymond Tjandrawinata mengungkapkan pengembangan Fitofarmaka bisa mengantisipasi terjadinya supply shock seperti yang sempat dialami industri farmasi di Indonesia pada awal pandemi Covid-19.

Dia menyebut, sejak awal 2000, Dexa Group telah membangun industri bahan baku obat herbal di Indonesia. Bahkan telah mengembangkan bahan baku obat herbal dari biodiversitas yang hanya ada di Indonesia dengan basis riset dan juga didukung dengan medical evidence based.

"Dengan bukti klinis inilah sekarang menghasilkan produk lebih lanjut di pabrik farmasi yang ada sehingga dihasilkan obat modern asli Indonesia dengan status fitofarmaka," kata Raymond.

(mdk/rhm)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bahan Baku Obat Masih Impor, Anies: Kita Berencana Tambah Produsen BBO dari Industri Dalam Negeri

Bahan Baku Obat Masih Impor, Anies: Kita Berencana Tambah Produsen BBO dari Industri Dalam Negeri

"Kita berencana menambah produsen komponen BBO yang berasal dari industri dalam negeri, karena saat ini kita masih bergantung pada import," kata Anies

Baca Selengkapnya
Pabrik Obat Berusia 2.800 Tahun Ditemukan di Dalam Kuil Kuno, Canggih Pada Masanya

Pabrik Obat Berusia 2.800 Tahun Ditemukan di Dalam Kuil Kuno, Canggih Pada Masanya

Pabrik ini ditemukan di dalam kompleks kuil di kota kuno Trakia, Turki.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah

Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah

Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Obat Penyakit ini Dicoba Dibuat di Luar Angkasa, Bagaimana Hasilnya?

Obat Penyakit ini Dicoba Dibuat di Luar Angkasa, Bagaimana Hasilnya?

Ini merupakan kali pertama sebuah perusahaan sukses membuat obat di ruang hampa udara.

Baca Selengkapnya
8 Penyakit Akibat Obesitas yang Umum Terjadi, Waspadai Perkembangannya

8 Penyakit Akibat Obesitas yang Umum Terjadi, Waspadai Perkembangannya

Obesitas dapat memicu banyak penyakit penyerta yang berbahaya dan patut diketahui.

Baca Selengkapnya
Jelang Hari Pencoblosan Pemerintah Setop Penyaluran Bansos, Ini Alasannya

Jelang Hari Pencoblosan Pemerintah Setop Penyaluran Bansos, Ini Alasannya

Penyaluran bansos beras kemasan 10 kg dihentikan sementara pada 8-14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Saran untuk Pemerintah Tengah Susun Aturan Turunan UU Kesehatan, Terutama Soal Produk Tembakau

Saran untuk Pemerintah Tengah Susun Aturan Turunan UU Kesehatan, Terutama Soal Produk Tembakau

Pemerintah disarankan memperbanyak pasal tentang edukasi dan sosialisasi agar penguatan sistem kesehatan nasional dapat dilakukan.

Baca Selengkapnya
7 Pemanis Buatan dan Manisnya yang Mencurigakan, Ini Efeknya untuk Tubuh

7 Pemanis Buatan dan Manisnya yang Mencurigakan, Ini Efeknya untuk Tubuh

Sakarin, aspartam, siklamat, sukralosa, acesulfame potassium, sorbitol, dan neotam adalah beberapa contoh pemanis buatan yang sering hadir dalam produk makanan.

Baca Selengkapnya
Apa Itu Ketamin, Obat Bius Medis Berbahaya yang Sering Disalahgunakan

Apa Itu Ketamin, Obat Bius Medis Berbahaya yang Sering Disalahgunakan

Ketamin adalah obat bius medis yang kerap disalahgunakan.

Baca Selengkapnya