Wali kota Padang pimpin pembongkaran warung maksiat
Merdeka.com - Wali Kota Fauzi Bahar turun langsung ke lapangan memimpin pembongkaran warung yang berjejer di pinggiran jalan Bukit Lampu Kelurahan Gates, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang, Sumatera Selatan, karena dijadikan tempat maksiat bagi pasangan remaja.
Razia mendadak yang digelar Wali Kota Padang, sepulang dari menghadiri acara peresmian operasional KMP Gambolo yang melayani penumpang rute Padang-Mentawai di Dermaga Bungus Teluk Kabung Padang, Rabu dini hari.
Fauzi turun dari mobil dinasnya yang sudah diganti pelat polisi dari merah ke hitam itu, menengok ke warung yang ada sisi kiri dan kanan jalan jalur Bungus-Padang tersebut.
Setelah melihat lebih dekat, ternyata bukan saja warung kecil di pinggir jalan. Di lereng tebing ada pula pondok sederhana beratap seng, berlantai papan dan berdinding plastik.
Wali Kota melihat pondok-pondok yang di dalamnya punya sekat-sekat untuk ukuran dua orang tersebut, langsung memerintahkan pemilik warung dan personel Dinas Perhubungan Padang membongkarnya.
Satu per satu bangunan yang hanya bermaterialkan kayu, papan dan atap seng serta plastik itu dibongkar dan sebagian dirubuhkan ke lereng setelah satu kompi personel Satpol PP dikerahkan ke kawasan itu.
Kemudian Camat Lubuk Begalung diperintahkan langsung mendata warung-warung warga yang dirubuhkan serta nama pemiliknya, karena mereka akan diberikan satu kios untuk berjualan di Pasar Raya Padang.
Razia mendadak yang dilakukan orang nomor satu Padang itu, tidak mendapat perlawanan. Sehingga, sebanyak enam warung berhasil dirubuhkan.
Fauzi mengatakan, penertiban warung-warung yang syarat maksiat ini terus dilakukan dan pemiliknya akan diberi satu kios di Pasar Raya Padang.
Jadi, pembongkaran warung-warung lokasi maksiat dilakukan bukan tanpa solusi terhadap pemiliknya. Mereka nanti akan diberi satu kios di Pasar Raya Padang, sehingga bisa berjualan berdagang dengan benar.
Menurut dia, ketimbang mereka berjualan untuk memenuhi nafkah keluarga dengan cara membuka tempat maksiat, tentu lebih baik berjualan di pasar dan hasil diraih halal.
Keberadaan warung-warung maksiat bukan saja meresahkan masyarakat di Padang, tapi termasuk para perantau Minang yang sering mengirimkan pesan singkat melalui seluler.
"Saya sudah sering menerima pesan singkat dari perantau, bahkan ada yang langsung menyampaikan persoalan maksiat di wilayah Padang, kian memprihatinkan," ujarnya dikutip Antara, Rabu (20/3).
Fauzi menegaskan, pemberantasan maksiat harus menjadi perhatian bersama bagi semua pihak, bukan saja pemerintah kota tetapi termasuk kesadaran masyarakat sendiri.
Sebab, bila maksiat kian merebak tentu bencana mudah datang di daerah ini, makanya warung-warung yang dijadikan tempat maksiat harus dibersihkan.
"Kita bukan melarang warga untuk membuka usaha, tapi kalau ada menyediakan tempat mesum harus dibongkar. Lokasi Bukit Lampu rencana dikembangkan untuk kawasan wisata," katanya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mencicipi Makanan Khas Jawa di Warung Favorit Khofifah hingga Jokowi, Patut Dicoba saat Berwisata ke Kota Batu
Warung ini menyediakan nasi rawon hingga semur lidah sapi
Baca SelengkapnyaKerap Bikin Onar dan Tentukan Harga Sendiri saat Makan di Warung, WN Aljazair DItangkap Imigrasi Bali
Petugas Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai, Bali, menangkap seorang pria warga negara (WN) Aljazair berinisial SAB (38).
Baca SelengkapnyaPemuda 20 Tahun Ini Tak Kenal Gengsi, Lulus SMA Langsung Terjun Bisnis Bawang Goreng dan Kini Tinggal Menikmati Hasil
Adit merasa, dari pada bekerja untuk orang lain, lebih baik dia mengembangkan usaha keluarganya agar lebih sukses.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dari Beternak Hingga Membuka Warung Makan, Ini 8 Potret Isa 'Bajaj' di Kampung Yang Luput Dari Sorotan
Sudah luput dari sorotan, ini deretan potret kesederhanaan Isa 'Bajaj' di kampung halaman
Baca SelengkapnyaTak Banyak yang Tahu Takjil Ini Juga Khas dari Bali, Wajib Coba Bikin Ketagihan
Kampung Islam Kepaon di Kota Denpasar memiliki kuliner khas bernama brongko yang hanya disajikan saat Ramadan. Kuliner ini biasa disajikan untuk berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaDoa agar Warung Ramai Pembeli, Begini Bacaan Penuh Berkahnya yang Harus Dipanjatkan
Doa agar Warung Ramai Pembeli, Begini Bacaan Penuh Berkahnya yang Harus Dipanjatkan
Baca SelengkapnyaPulang Santap Sahur di Warung, Seorang Warga Dibacok Geng Motor di Garut
Setelah selesai, sekitar pukul 04.00 korban berencana kembali ke tempatnya bekerja.
Baca SelengkapnyaBali Turunkan Pajak Diskotek dan Kelab Malam, Jakarta Kapan?
Pemda Bali telah menggelar rapat bersama seluruh wali kota setempat untuk menyepakati besaran tarif pajak hiburan karaoke hingga spa di bawah 40 persen.
Baca SelengkapnyaHanya Buka 2 Jam, Warung Sederhana di Jombang Ini Pakai Lampu Warna-warni untuk Beri Pengumuman Pelanggan
Cukup melihat warna lampu yang terpasang di depan warung, pelanggan bisa tahu ketersediaan stok makanan di warung tersebut
Baca Selengkapnya