Wali Kota Makassar akui DPW PKS terima uang dari Ahmad Fathanah
Merdeka.com - Usai diperiksa lebih dari enam jam, Wali Kota Makassar, Ilham Arif Sirajuddin, mengaku ada aliran dana dari tersangka kasus suap pengurusan kuota impor daging sapi dan pencucian uang, Ahmad Fathanah. Menurut dia, duit itu diberikan Fathanah kepada Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (DPW PKS) Kota Makassar, untuk memenuhi kebutuhan dana kampanye saat Arif maju dalam Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan digelar tahun ini.
Menurut Ilham yang keluar pukul 19.00 WIB, dana pemenangan Pilgub Sulawesi Selatan itu tidak masuk ke rekening Fathanah. Tetapi, berasal dari pencucian uang Ahmad Fathanah.
"Dana yang ditransfer ke DPW itu dari pencucian uang Ahmad Fathanah. Saya kaget. Soal nilainya tanya ke penyidik," kata Arif kepada wartawan di Gedung KPK, Jakarta, Senin (6/5).
Ilham yang merupakan politikus Partai Demokrat di Makassar maju sebagai calon gubernur Sulawesi Selatan, salah satunya didukung oleh PKS. Sebagai cagub, dia pun mesti menyetor dana pemenangan kampanye ke partai pengusung. Dia membantah diberi uang oleh PKS dalam pemenangan pilgub itu.
"Enggak ada bantuan. PKS partai pengusung. Kita kan memberi biaya pemenangan. Jadi nggak ada PKS beri uang," ujar Arif.
Arif pun sempat meminta Fathanah turut menyumbang buat pemenangan dirinya. Fathanah pun sepakat dan memberikan sejumlah uang.
"AF yang mengirim ke PKS. Aliran duit ke saya enggak ada. AF memberikan dana ke DPW. Silakan tanya ke DPW-nya," lanjut Arif.
Arif mengungkapkan dirinya memang berteman dengan Ahmad Fathanah, sebab Fathanah merupakan salah satu tokoh masyarakat Sulawesi Selatan. Dia tahu Fathanah dekat dengan petinggi PKS, lantas minta dijembatani.
"Dia kan tokoh besar di Sulawesi Selatan. Tentang pencucian uang saya baru tahu di sini. Kenal tapi nggak dekat. AF yang mengenalkan saya ke PKS," ucap Arif.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Muhadjir dan Airlangga Jelaskan Sumber Dana Bansos yang Dibagikan Presiden Jokowi
Muhadjir mengatakan sumber dana bantuan sosial yang dibagikan Presiden Jokowi berada di luar alokasi dana untuk bansos dan beras.
Baca SelengkapnyaKPK Bahas Peluang Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali Jadi Tersangka Pemotongan Dana ASN
Ketika penyidik merasa telah terpenuhi alat bukti, maka tentu kedua penyelenggara negara itu akan ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaIPW Laporkan Ganjar Pranowo dan Eks Dirut Bank Jateng ke KPK Atas Dugaan Gratifikasi
Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri membenarkan laporan aduan masyarakat IPW
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Akui Bakal Mundur dari Menko Polhukam, Kekayaan Mahfud MD Capai Rp29,54 Miliar
Mahfud menegaskan bahwa pada saatnya nanti dia akan menyerahkan surat pengunduran dirinya sebagai Menko Polhukam kepada Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaGubernur Maluku Utara Abdul Gani Terjaring OTT KPK, Uang Tunai Rp725 Juta Disita
Abdul Gani diduga menerima suap senilai Rp2,2 miliar dari pengadaan proyek tersebut.
Baca SelengkapnyaDiperiksa KPK, Ahmad Muhdlor Ali: Semoga jadi Awal Kebaikkan Sidoarjo
Pemeriksaannya terjeda beberapa saat karena bertepatan salat Jumat.
Baca SelengkapnyaGubernur Maluku Utara Terima Suap Rp2,2 Miliar, Digunakan untuk Sewa hotel dan Bayar Dokter Gigi
KPK menyita uang tunai Rp725 juta dari total Rp2,2 miliar saat menangkap Gubernur Maluku Uyara Abdul Gani Kasuba Cs.
Baca SelengkapnyaKPK Telusuri Potongan Dana Insentif ASN untuk Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali
Ahmad Muhdlor Ali menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK.
Baca SelengkapnyaBawaslu Temukan Dugaan Politik Uang Libatkan Caleg DPR di Jakbar saat Masa Tenang
Bawaslu menemukan dugaan politik uang atau serangan fajar yang dilakukan oleh salah seorang Caleg DPR RI di Jakbar.
Baca Selengkapnya