Wali Kota Depok soal Tugu Cornelis: Saya takut terjadi konflik
Merdeka.com - Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail ogah berkomentar lebih jauh terkait larangan pendirian Tugu Cornelis Chastelein di halaman Rumah Sakit Harapan, Depok, Jawa Barat. Menurutnya, hal ini merupakan isu sensitif di kota yang dipimpinnya.
"Saya belum mau menanggapi. Karena itu isu liar dan sensitif," kata Nur Mahmudi di Balai Kota Depok, Senin (8/9).
Isu sensitif menurut Nur Mahmudi diduga terkait tulisan harapan Chastelein yang menginginkan warga Depok menjadi masyarakat kristen sejahtera. Sayangnya, dia lagi-lagi ogah menjabarkan perihal itu.
Namun, politikus PKS itu menyebut pelarangan itu guna mencegah konflik. Meski demikian, Nur tetap irit komentar soal pelarangan pembangunan tugu tersebut.
"Takut terjadi konflik. Saya tidak mau jadi bahan benturan," tegasnya.
Sebelumnya Kepala Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata Seni dan Budaya (Disporaparsenbud), Munir menyebut pihaknya sudah menyerahkan soal izin pendirian kepada bosnya. Namun, sampai kini dirinya belum dapat jawaban.
"Saya bukan kapasitas ini diizinkan atau tidak, saya sudah serahkan ke wali kota (Nur Mahmudi)," jelas Munir.
Munir mengklaim masih mengkaji soal pendirian Tugu Cornelis Chastelein itu. Menurutnya, sejauh ini belum ada sinyal pendirian itu akan dilanjutkan.
"Kami masih mengkaji, seberapa penting pembangunan tugu itu. Selama ini kami terus komunikasi sama pelaku sejarah Depok tempo dulu. Mereka belum kashh tanda-tanda (kasih izin)," imbuhnya.
Munir menceritakan, pembangunan tugu itu sebelumnya pernah dihancurkan sekitar tahun 1960-an oleh warga Depok. Maka itu, dirinya heran bila saat ini tugu itu akan dibangun kembali.
"Dulu dihancurkan, sekarang dibangun lagi, rasionalisasinya di mana? Sekarang di sana juga banyak rumah-rumah (peninggalan Belanda) yang diubah. Kenapa dulu enggak dipertahankan," terangnya.
"Kalau dari kacamata sejarah, (tugu) itu menuntut terus dibangun. Tapi itu kan harus disesuaikan sama sekarang," tambahnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kelakuan Bejat Pembunuh Mahasiswi di Depok: Perkosa 3 Wanita, 1 Hamil dan 1 Dibunuh
Wira mengatakan pihaknya belum bisa banyak memberikan keterangan lebih lanjut terkait dengan kasus pemerkosaan tersebut.
Baca SelengkapnyaWanita Muda Dibunuh di Depok, Terduga Pelaku Sempat Telepon Ibunya: Di Rumah Ada Perempuan Saya Cekik
Wanita muda yang ditemukan tergeletak di tempat tidur dan hingga kini belum diketahui identitasnya.
Baca SelengkapnyaKasad Jenderal Maruli Mengaku Takut Berkomunikasi via Telepon: Nanti Direkam, Diedit dan Tersebar
Jenderal Bintang Empat tersebut tetap memastikan tidak akan pandang bulu apabila ada prajurit TNI AD yang terbukti tidak netral.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ahli Waris Ketua KPPS di Malaka Tengah NTT Meninggal Usai Kawal Pemilu Dapat Santunan Rp46 Juta
Tiga petugas Pemilu di NTT dilaporkan meninggal dunia setelah pencoblosan.
Baca SelengkapnyaDetik-detik Pengumuman Penempatan Tugas Perwira Muda Polri, Tegang Tak Bisa Senyum Sedikitpun
Sebuah video memperlihatkan kondisi detik-detik pengumuman penempatan tugas para perwira muda. Mereka tampak sangat tegang dan siap.
Baca SelengkapnyaDitinggal Orang Tua Panen Durian, Seorang Remaja Ditemukan Tewas dengan Luka Tusuk
"Korban ditemukan tewas dengan banyak luka. Diduga akibat pembunuhan," ungkap Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaMantan Panglima Geram Isu Netralitas TNI Selalu Muncul Setiap Pemilu
Moeldoko mengatakan dirinya salah satu Panglima TNI yang memperkuat netralitas prajurit setiap ada pesta demokrasi.
Baca Selengkapnya100 Kata-Kata Hujan Malam yang Puitis dan Syahdu, Cocok untuk Status Media Sosial
Hujan malam hari bisa menimbulkan perasaan melankolis yang dapat Anda tuangkan dalam bentuk kata puitis.
Baca Selengkapnya