Walhi minta Ganjar tak lepas tangan kasus pabrik semen Rembang
Merdeka.com - Lembaga Swadaya Masyarakat Wahana Lingkungan Indonesia (Walhi) meminta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tak lepas tangan, setelah Mahkamah Agung mengabulkan Peninjauan Kembali (PK) yang diajukannya bersama warga Rembang, terkait izin lingkungan pembangunan pabrik PT Semen Indonesia di sana.
"Enggak bisa, gubernur enggak boleh lepas tangan. Enak banget itu, perusahaan beroperasi karena izin dia. Dia harus bisa memaksa perusahaan," kata Kepala Departemen Walhi Khalisah Khalid kepada merdeka.com, Selasa (11/10).
Khalisah bercerita, tak jarang Walhi berurusan dengan perusahaan yang sudah kalah di jalur hukum namun tetap saja tak patuh terhadap putusan tersebut.
Karena aspek ini pula, dia mendesak Pemprov Jawa Tengah sebagai pihak yang memfasilitasi dan mengeluarkan izin, untuk mendorong PT Semen Indonesia melaksanakan amar putusan MA.
"Ini akal-akalan perusahaan. Dia kalah di Pati, kini kalah di Rembang. Dia (perusahaan) akan expand ke mana lagi?" geramnya.
Khalisah tak habis pikir kalau tahun depan PT Semen Indonesia tetap memulai produksi perdananya. Jika demikian, Walhi akan mendesak pemerintah untuk turun tangan menuntaskan persoalan.
"Enggak bisa dong perusahaan semena-mena seperti itu. Kalau itu dilakukan pasti ada konsekuensi hukum. Tapi yang paling penting adalah konsekuensi politik bagi gubernur sendiri karena tak bisa melakukan kontrol korporasi. Kedua ini preseden buruk bagi pemerintah, karena lagi-lagi jika itu terjadi benar kondisi Indonesia darurat kejahatan korporasi," tekannya.
Sebelumnya, sebelumnya MA mengabulkan PK yang diajukan penggugat warga Rembang Joko Prianto dan Walhi, terhadap tergugat Gubernur Jawa Tengah dan PT Semen Indonesia.
Objek sengketa adalah SK Nomor 660.1/17 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan Kegiatan Penambangan di Kabupaten Rembang. Izin dikeluarkan Gubernur Jateng pada tanggal 7 Juni 2012.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua MPR Puji Gebrakan Mentan Atasi Masalah Pangan
Bamsoet menilai kebijakan Mentan sukses mengurai berbagai persoalan pangan yang menghambat produksi selama ini.
Baca SelengkapnyaPadat, Pemudik Mengantre di Pelabuhan Merak Hingga Satu Jam
Jasa Marga Juga memprediksi puncak arus mudik lebaran 2024 akan jatuh pada 6 April 2024.
Baca SelengkapnyaLedakan di Pabrik Semen Padang Indarung V, Begini Kondisi Korban
Ledakan terjadi di pabrik Semen Padang Indarung V, Sumbar, Selasa (20/2) sekitar pukul 11.00 WIB. Empat pekerja mengalami luka bakar akibat peristiwa itu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kebakaran Pabrik Pokphand di Makassar Renggut Korban Jiwa, 1 Pekerja Meninggal dan 14 Lainnya Terluka
Kebakaran Pabrik Pokphand di Makassar Renggut Korban Jiwa, 1 Pekerja Meninggal dan 14 Lainnya Terluka
Baca SelengkapnyaJelang Sidang Perdana Sengketa Pilpres, Gedung MK Dikelilingi Tembok Beton dan Kawat Berduri
Mahkamah Konstitusi (MK) menggelar sidang perdana perselisihan hasil Pemilihan Umum (PHPU) 2024 mulai Rabu (27/3).
Baca SelengkapnyaKampanye di Kendal, Ganjar: Jangan Saling Menyakiti dan Jaga Perasaan
"Sekarang lagi proses pemilu, kita harapkan semua saling menjaga perasaan, jangan saling menyakiti, jangan menyebar hoaks," kata Ganjar
Baca SelengkapnyaGerakan Nurani Bangsa ‘Temani’ Bawaslu Jaga Marwah Pemilu
Gerakan Nurani Bangsa ‘Temani’ Bawaslu Jaga Marwah Pemilu
Baca SelengkapnyaMomen Lucu Saksi Ganjar Buat Ketua MK Ketawa: Lagi Puasa Jangan Ditanya Berat-Berat
Memet memberikan kesaksiannya terkait ada kegiatan perangkat desa yang tidak netral.
Baca SelengkapnyaMentan Sentil Dirut Bulog: Jangan Terlalu Bersemangat Impor Daging Kerbau, tapi Lupa Serap Gabah dan Jagung Petani
Saat ini, Kementan tengah fokus pada pemenuhan pangan dalam negeri untuk menekan kebijakan impor. Dua di antara komoditas jagung dan padi.
Baca Selengkapnya