Waktu Istirahat Sedikit, Banyak Petugas KPU di Gorontalo Lelah dan Sakit
Merdeka.com - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, Munawir Ismail mengatakan kesalahan teknis pada penulisan salinan formulir C1 seperti yang terjadi di Kecamatan Biau, diakibatkan kelelahan yang dialami para petugas maupun penyelenggara, baik di tingkat Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) maupun Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
Kondisi itu kata Komisioner Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu ini, terjadi akibat mereka yang harus menulis jumlah salinan formulir mencapai ratusan lembar bahkan ribuan.
"Banyak dari para penyelenggara baik KPPS termasuk para Ketua PPK, termasuk kami para komisioner, mengalami sakit akibat kelelahan disebabkan stamina drop karena waktu istirahat yang sangat sedikit, bahkan saat malam hari pemungutan suara pun tidak tidur semalaman," ujar Munawir, Minggu kemarin. Dikutip dari Antara.
Termasuk saat pelaksanaan pleno rekapitulasi tingkat PPK, diprediksi harus memakan waktu lebih dari 10 jam menyebabkan istirahat pasti sangat sedikit.
Pihaknya kata Munawir, terus bergerak di seluruh kecamatan dalam rangka memantau pelaksanaan pleno rekapitulasi tingkat PPK yang sementara bergulir, termasuk di wilayah barat, mulai dari Kecamatan Monano, Sumalata Timur, Sumalata, Biau dan Tolinggula.
Kondisi memprihatinkan bahkan dialami Ketua PPK Monano yang terpaksa diinfus di sekretariat PPK tempat pelaksanaan pleno, untuk memulihkan staminanya dari kelelahan yang dialami.
Bahkan Ketua PPK Angrek, terpaksa dirujuk ke rumah sakit untuk perawatan intensif. Makanya kata Munawir, ia berharap, agar publik tidak serta merta mengklaim kesalahan teknis yang terjadi dalam penulisan salinan formulir C1 sebagai upaya kesengajaan melakukan tindakan yang merugikan para kontestan peserta Pemilu 2019 di daerah itu.
Seperti yang terjadi di Kecamatan Biau. Munawir mengakui, terjadi kesalahan teknis dalam penulisan salinan formulir C1 dimana kop salinan yang diketik tersebut, lupa diganti.
Hal itu akibat para penyelenggara memanfaatkan penggunaan teknologi IT sehingga penulisan di bagian kop ikut tercetak, seolah-olah ada dua salinan berita acara yang sama dengan hasil berbeda.
Tapi faktanya, hal itu akibat kesalahan teknis human error yang sudah langsung diperbaiki, disaksikan langsung para saksi partai politik yang hadir, serta pihak Panwaslu.
Munawir menjelaskan, penggunaan IT sesuai dengan PKPU nomor 3 yang membolehkannya. Namun rujukan rekapitulasi hasil pemungutan dan penghitungan suara yang digunakan, tetap mengacu pada formulir C1 berhologram dan C1 plano yang ditulis tangan.
Ia berharap, tidak ada tanggapan publik yang miring terhadap kinerja para penyelenggara Pemilu 2019 khususnya di daerah itu. "Kami hanya manusia biasa yang tidak lepas dari salah dan khilaf, apalagi kerja-kerja Kepemiluan ini tergolong berat khususnya petugas yang harus menuliskan ribuan formulir, maka pantauan saksi dan pihak Panwaslu sangat diharapkan," ujarnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua KPU Ingatkan Pentingnya Mencoblos: Satu Suara Sangat Menentukan
Pemilih adalah penentu terhadap siapa yang akan menduduki jabatan.
Baca SelengkapnyaKPU Serahkan ke Bawaslu Jika Ada Temuan Kecurangan Pemilu
Banyaknya pihak yang mengawasi setiap proses pemungutan dan perhitungan suara.
Baca SelengkapnyaJokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Janjikan Tunjangan Kinerja Petugas KPU Selesai Januari: Urusan Sensitif Jangan Ganggu Pemilu
Jokowi menyebut Pemilu 2024 sangatlah kompleks karena melibatkan 204.807.222 orang, di 38 provinsi, 514 kabupaten/kota, 7.277 kecamatan, 83.771 desa.
Baca SelengkapnyaKPU: 1.223 TPS Salah Input Data Perolehan Suara Pilpres 2024 di Sirekap
KPU berdalih terus menerus memperbaiki kinerja lapangan dan data Sirekap KPU Kabupaten Kota.
Baca SelengkapnyaKPU Tetapkan PDIP Peroleh Suara Terbanyak Pemilu 2024
Suara PDIP pada pemilu ini turun dibanding raihan 2019 yaitu 27.053.961 atau 19,33 persen dari total 139.971.260 suara sah.
Baca SelengkapnyaKPU Pertimbangkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah TPS Bermasalah
Rekomendasi itu akan dilakukan secara berjenjang hingga diputuskan oleh tingkat KPU Kabupaten/Kota.
Baca SelengkapnyaKPU Umumkan Hasil Pemilu 2024 Paling Lambat 35 Hari Setelah Pemungutan Suara
Quick count hasil sementara perolehan suara pemilu sudah dilakukan sejumlah lembaga survei menggambarkan hasil peta Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPemilu 2024 Dinilai Berjalan Kondusif, Tak Sepanas 2019
Meskipun, sempat ada aksi massa beberapa hari di depan Gedung KPU
Baca Selengkapnya