Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Wakil Wali Kota: Yogyakarta Sampai Saat Ini Zona Oranye Covid-19

Wakil Wali Kota: Yogyakarta Sampai Saat Ini Zona Oranye Covid-19 tugu yogyakarta. blogspot.com

Merdeka.com - Beredar kabar di media sosial bahwa kondisi di Kota Yogyakarta berada dalam zona merah Covid-19. Selain itu, beredar pula kabar bahwa kamar rumah sakit di Kota Yogyakarta penuh dan tak bisa menampung pasien lagi.

Menanggapi kabar tersebut, Wakil Wali kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi membantahnya. Heroe menyebut bahwa kabar tersebut tidak benar.

"Berdasarkan data Satgas Covid Kota Yogyakarta, dari 45 kelurahan ada 9 masuk zona kuning, 36 zona oranye. Dan tidak ada kelurahan yang masuk zona merah. Oleh karena itu, kota Yogyakarta sampai saat ini kategorinya zona oranye," ujar Heroe dalam keterangan tertulisnya, Selasa (24/11).

Heroe menuturkan bahwa penghitungan untuk menentukan indeks zona untuk Covid di dasarkan atas tiga indikator utama. Ketiga indikator ini adalah epidemiologi, surveilans, dan ketersediaan layanan kesehatan yang dibagi menjadi 14 variabel.

Heroe menjabarkan 14 variabel layanan kesehatan ini diantaranya menyangkut angka kenaikan atau penurunan kasus positif, kesembuhan dan kematian. Juga jumlah spesimen yg diperiksa dan angka positif rutenya serta ketersediaan kamar isolasi maupun ICU.

"Dari indikator dan variabel tersebut (Kota) Yogya ada di zona oranye. Jadi tidak benar di DIY semua zona merah. Bahkan berdasarkan data dari DIY, ada dua kabupaten zona merah, dua zona oranye dan satu zona zona kuning. Jadi di tingkat DIY pun masuk kategori zona oranye," papar Heroe.

Sementara fasilitas kesehatan di Kota Yogyakarta, Heroe menuturkan bahwa ketersediaan kamar di Kota Yogya masih cukup tersedia. Heroe menjabarkan bahwa ada 7 rumah sakit di Yogya, kamar ICU ada 13, dan kamar isolasi ada 128 kamar. Dari jumlah tersebut masih ada kamar yang bisa dipakai.

"Sehingga tidak benar kalau semua kamar (RS) sudah terisi. Kita selalu pantau terus perkembangan kasus dan ketersediaannya, sehingga kita terus upayakan semua fasilitas dan layanan kesehatan bisa terus memadai untuk antisipasi perkembangan kasusnya," ungkap Heroe.

Heroe menuturkan bahwa perkembangan kasus Covid memang mengalami kenaikan, terutama jika dibandingkan sebelum masa liburan akhir Oktober lalu. Heroe merinci sebelum liburan akhir Oktober jumlah kasus masih berkisar 45 kasus positif harian yang ditangani layanan rumah sakit di Kota Yogyakarta.

Sementara usai liburan akhir Oktober, ada 147 kasus positif. Artinya, lanjut Heroe, dari tiga minggu paska liburan ada kenaikan tiga kali lebih.

"Tetapi jika di lihat, pertumbuhan kasus di kota Yogya banyak terjadi di dalam keluarga. Yaitu ada satu anggota keluarga yang melakukan perjalanan luar kota untuk kerja atau liburan dan sekembalinya menularkan kepada anggota keluarga lainnya. Atau anggota keluarga terpapar dari rekan kerja di kantor dan menularkannya di rumah. Keseluruhan kasus rumah tangga sekitar 65% dari semua kasus positif," kata Heroe.

(mdk/ray)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
45 Warga di Yogyakarta Suspek Antraks

45 Warga di Yogyakarta Suspek Antraks

Dinas Kesehatan Yogyakarta saat ini tengah menunggu hasil tes darah dari 45 pasien.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng

Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.

Baca Selengkapnya
Penuh Rintangan Berat, Begini Detik-Detik Penyerbuan Tentara Belanda dari Salatiga ke Yogyakarta pada Agresi Militer II

Penuh Rintangan Berat, Begini Detik-Detik Penyerbuan Tentara Belanda dari Salatiga ke Yogyakarta pada Agresi Militer II

Masyarakat setempat bersikap wajar dalam bereaksi terkait adanya konvoi itu.

Baca Selengkapnya
Izin Desak Anies di Yogyakarta Dibatalkan Mendadak, Anies Singgung Perintah Jokowi

Izin Desak Anies di Yogyakarta Dibatalkan Mendadak, Anies Singgung Perintah Jokowi

Anies Baswedan merespons acara Desak Anies di Yogyakarta dibatalkan mendadak.

Baca Selengkapnya
Ada 44 Lokasi Vaksinasi Covid-19 di Jakarta, Ini Daftarnya

Ada 44 Lokasi Vaksinasi Covid-19 di Jakarta, Ini Daftarnya

Pemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.

Baca Selengkapnya