Wakil Ketua MPR Nilai Kasad Dudung Potensial Jadi Panglima TNI, Ini Alasannya
Merdeka.com - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Syarief Hasan menilai sosok Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman layak menjadi Panglima TNI, menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang akan memasuki masa pensiun di akhir tahun ini.
"Saya pikir yang potensial memang Pak Dudung (Abdurachman). Pak Dudung bagus (jadi Panglima TNI)," kata Syarief saat dihubungi wartawan, Jumat (11/11).
Syarief beralasan, Dudung memiliki integritas, kapasitas dan kapabilitas. Selain itu kemampuan Dudung menjaga keamanan, pertahanan dan keutuhan Indonesia tidak perlu diragukan. Jenderal Dudung juga dinilai sebagai sosok pemimpin yang bisa merangkul semua kalangan.
"Senior yang berprestasi, bagus (Dudung jadi Panglima TNI). Saya pikir begitu," lanjut Anggota Majelis Tinggi Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat itu.
Selain Kasad Dudung, sosok lain yang dinilai Syarif Hasan layak menjadi Panglima TNI adalah Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana Yudo Margono.
"Dua perwira tinggi (Kasal dan Kasad) ini cukup bagus, sekarang tergantung Pak Presiden sebagai pemegang hak prerogatif," ujarnya.
Syarif berharap siapapun yang nantinya dipilih Presiden menjadi Panglima TNI harus bisa melanjutkan kebijakan Panglima TNI sebelumnya. Melakukan terobosan dalam membuat kebijakan juga dianggap cukup penting selama itu sesuai aturan yang berlaku.
"Meneruskan kebijakan-kebijakan yang sudah lama yang bagus, kemudian yang belum tentu harus dibenahi," pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan segera memilih calon Panglima TNI pengganti Jenderal Andika Perkasa. Calon Panglima TNI segera disiapkan karena Andika akan memasuki pensiun pada Desember 2022.
"Segera segera kita siapkan penggantinya," ujar Jokowi kepada wartawan di Jakarta, Senin (7/11).
Jokowi mengaku telah mengantongi nama calon Panglima TNI. Calon pilihannya itu berasal dari kepala staf yang saat ini menjabat.
"Sudah semua di kantong. Kan memang harus dari kepala staf nanti segera dipilih," tutur Jokowi.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kolonel TNI Ajudan Presiden Tolak Dijadikan Jenderal, Ternyata ini Alasannya
Presiden sudah akan menaikkan pangkatnya bulan Agustus. Tapi dia menolak kesempatan langka menjadi jenderal.
Baca SelengkapnyaJenderal TNI Bintang 4 Mutasi 61 Perwira, Salah Satunya Kadispenau
Kadispenau kini dijabat Marsekal Pertama TNI Bambang Juniar Djatmiko.
Baca SelengkapnyaGeramnya Panglima TNI soal Danramil Aradide Ditembak OPM: Saat Persemayaman pun Masih Diganggu
Geramnya Panglima TNI soal Danramil Aradide Ditembak OPM: Saat Persemayaman pun Masih Diganggu
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Disalami Panglima TNI, Pangkostrad Saleh Mustafa kini Berpangkat Letjen, Bintang 3 di Pundaknya
Pangkostrad Saleh Mustafa kini berpangkat Letnan Jenderal. Berikut ulasannya.
Baca SelengkapnyaKasus Prajurit TNI Meninggal usai Tabrak Lari, Pelaku Akhirnya Serahkan Diri usai Buron
Diduga tak bisa mengendalikan kemudi, truk itu menambrak korban hingga membuatnya meninggal di tempat.
Baca SelengkapnyaTNI Ungkap Peran 13 Prajurit Tersangka Penganiayaan Anggota KKB di Papua
TNI Ungkap Peran 13 Prajurit Tersangka Penganiayaan Anggota KKB di Papua
Baca SelengkapnyaBukan TNI Polri, Ini adalah Garda Terdepan yang Mengawal KPU di Tahun Pemilu
Bukan TNI dan Polri, ini adalah satuan yang menjadi garda terdepan dalam mengawal KPu di tahun pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKepala Dinas di Mamuju Terjaring OTT, Kantor Digeledah Polisi
Penggeledahan dilakukan setelah Kepala Dinas PMD Mamuju Jalaluddin tertangkap tangan diduga menerima suap proyek Dana Alokasi Khusus di Disdikpora Mamuju.
Baca SelengkapnyaDisangka Pembantu, Sudah Disuruh Angkat Barang di Barak Tahunya Jenderal Bintang Satu
Penampilannya sangat sederhana. Berkaos lusuh dan celana pendek. Siapa sangka seorang jenderal TNI AD.
Baca Selengkapnya