Wakil Ketua MPR: Bung Karno Santri Enam Dimensi
Merdeka.com - Wakil Ketua MPR, Ahmad Basarah meluruskan citra miring Presiden Soekarno berjarak dengan kelompok dan ideologi Islam. Menurut dia, Bung Karno sapaan Soekarno merupakan seorang santri dan pemikir besar.
Hal itu diungkapkan Basarah dalam seminar daring (webinar) yang digelar Universitas Jember (Unej) dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) Pancasila kemarin.
"Bung Karno adalah santri yang punya enam dimensi, seorang pemikir besar. Ini karena di kala muda beliau dikirim oleh orang tuanya untuk tinggal di rumah HOS Tjokroaminoto di Surabaya yang dikenal sebagai salah satu tokoh Islam besar di era itu," ujar Basarah dalam webinar yang bertajuk 'Bung Karno, Islam Dan Pancasila' itu, Selasa (2/6).
Basarah yang juga penulis buku 'Bung Karno, Islam, dan Pancasila' bercerita momen ketika Bung Karno dipenjara dan asingkan oleh Belanda. Di waktu pengasiangan itu, Bung Karno banyak mendalami Islam dan belajar dari banyak tokoh muslim. Bahkan Bung Karno pernah menjadi Ketua Majelis Pengajaran Muhammadiyah saat diasingkan di Bengkulu.
"Karena itu, tidak heran jika dalam merumuskan Pancasila, Bung Karno dengan tegas memasukkan sila Ketuhanan," tutur Basarah.
Pengaruh Islam, kata Basarah, turut mempengaruhi pemikiran Bung Karno saat merumuskan dasar negara Pancasila. "Dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Bung Karno lah yang secara tegas mengusulkan Pancasila sebagai dasar falsafah negara. Beliau pula yang menjadi ketua Panitia Sembilan yang merumuskan teks Pancasila yang kemudian disebut sebagai Piagam Djakarta pada 22 Juni 1945 dan Bung Karno juga menjadi Ketua PPKI yang mengesahkan UUD pada tanggal 18 Agustus 1945. Jadi mustahil membicarakan Pancasila tanpa melibatkan Bung Karno," jelas politikus PDIP ini.
Basarah juga menilai, kemampuan Bung Karno dalam merumuskan Pancasila tidak lepas dari kualitas pribadinya sebagai pemikir besar yang memiliki enam dimensi.
"Dimensi pertama, Bung Karno adalah pejuang pergerakan Indonesia dengan kata lain Bung Karno sebagai pejuang pemikir dan pemikir yang pejuang. Kedua Bung Karno ideolog bangsa yang menggali nilai-nilai bangsa Indonesia yang kemudian dirumuskan sebagai Pancasila. Bung Karno sang proklamator kemerdekaan RI. Bung Karno sebagai Presiden pertama RI, tokoh dunia yang menginspirasi kemerdekaan banyak negara di Asia dan Afrika, serta Bung Karno sebagai pejuang dan pemikir Islam," tutur anggota Komisi X DPR RI ini.
Rektor Universitas Jember, Iwan Taruna mengatakan pemilihan Ahmad Basarah sebagai pemateri dalam webinar Harlah Pancasila tepat. Sebab, Ahmad Basarah telah mengkaji secara mendalam kaitan Bung Karno dan perumusan Pancasila dalam disertasinya yang berjudul 'Eksistensi Pancasila sebagai Tolok Ukur dalam Pengujian Undang-Undang terhadap UUD 1945 di Mahkamah Konstitusi'.
"Pak Ahmad Basarah sengaja kita undang sebagai pembicara sebab beliau tahu persis bagaimana Bung Karno dengan Islam secara sejarah, yuridis dan akademis. Semoga webinar kali ini memberikan pencerahan bagi peserta yang mengikuti tentang bagaimana perumusan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara kita, sekaligus peran besar Bung Karno sebagai perumusnya," papar Iwan.
Dosen Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Unej ini berharap, peringatan harlah Pancasila tidak sekedar menjadi seremoni atau retorika belaka.
"Mudah-mudahan dengan webinar ini dapat menjawab tantangan yang paling utama adalah bagaimana mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan kita sehari-hari," pungkas Iwan.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak Lagi Pegang Komando Kodam, Jenderal Bintang 2 TNI Bagikan Mujizat Terbesar Nabi Muhammad SAW ke para Prajurit
Jenderal Bintang 2 TNI bagikan mujizat terbesar Nabi Muhammad SAW ke prajurit usai tak lagi pegang komando Kodam.
Baca SelengkapnyaRumah Kuno di Salatiga Ini Jadi Saksi Bisu Pertemuan Pertama Presiden Soekarno dengan Istri Keempatnya, Begini Penampakannya
Warga setempat mengaku pernah melihat sesosok menyerupai Bung Karno di rumah tersebut
Baca SelengkapnyaCerita Ganjar soal Kesulitan Guru Ngaji di Boyolali Tak Bisa Berobat Karena KIS Diblokir
Seorang guru ngaji tak bisa berobat menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS) karena kartunya terkena blokir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kunjungan Jokowi ke Daerah Bikin Suara Prabowo-Gibran Naik
Bansos yang disalurkan di daerah dengan kemiskinan yang lebih tinggi itu, rupanya terbukti menyumbang persentase suara lebih tinggi pula kepada Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaMomen Letda Kinan Anak Mayjen Kunto Bertemu Orangtua di Tempat Dinas, Cium Tangan lalu Dipeluk dan Dicium Hangat
Berikut momen Letda Kinan anak Mayjen Kunto Arief saat bertemu orangtua di tempat dinas.
Baca SelengkapnyaMelihat Isi Rumah Prabowo Subianto, Berbalut Kemewahan dan Ada Lukisan Jenderal Soedirman
Rumah capres nomor urut 2 Prabowo Subianto terletak di Jalan Kertanegara Nomor 4, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaSambil Gendong Anak, Ibu di Kuningan Histeris Lihat Prabowo Datang & Berebut Ingin Memeluk
Prabowo berterima kasih kepada tim dari Universitas Pertahanan RI yang terus bekerja menemukan dan menyalurkan air pada rakyat.
Baca SelengkapnyaSosok 2 Jenderal TNI Beda Bintang Dulu Atasan & Bawahan, Kemudian Hari si Anak Buah Melejit Sama-sama Bintang 5
Dua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.
Baca SelengkapnyaSantri di Tebo Jambi Meninggal Tak Wajar, Polisi Periksa 47 Saksi
Kasus kematian santri pondok pesantren Raudhatul Mujawwidin di Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Jambi, yang bernama Airul Harapan masih penuh misteri.
Baca Selengkapnya