Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Wakil Ketua DPRD: Kota Jayapura sudah tidak aman

Wakil Ketua DPRD: Kota Jayapura sudah tidak aman penjahat. merdeka.com/shutterstock

Merdeka.com - Serangkaian aksi kekerasan di Jayapura, Papua, sudah membuat gerah warga Bumi Cenderawasih. Wakil Ketua II DPRD Kota Jayapura, M Darwis Massi, mengecam serangkaian teror, kekerasan, penganiayaan dan penembakan yang belakangan ini terjadi di ibu kota provinsi tersebut.

"Saya rasa Kota Jayapura sudah tidak aman lagi dan ini merusak citra," kata Darwis di Jayapura, Kamis, Kamis (7/6)

Darwis sangat menyesalkan terjadinya serangkaian aksi kekerasan. Apalagi, kata dia, dalam waktu dekat ini Jayapura akan menjadi tuan rumah pelaksanaan Raimuna Nasional ke-10 Gerakan Pramuka di Bumi Perkemahan Cenderawasih yang akan dibuka Presiden SBY dan utusan seluruh Indonesia pada 25 Juni - 1 Juli mendatang.

Peristiwa kekerasan yang terjadi belakangan ini, kata dia, memberikan citra buruk.

"Ini juga cerminan kita punya program nasional ke depan yakni pelaksanaan raimuna ini seakan-akan tidak siap. Dan itu memberikan preseden buruk bagi penilaian nasional dan internasional," kata dia seperti dikutip Antara.

Darwis menegaskan, aparat kepolisian seharusnya mulai meningkatkan kewaspadaan dan pengamanan dengan melakukan patroli secara rutin ke tempat-tempat yang dianggap rawan hingga ke pelosok Kota Jayapura.

Patroli keliling, katanya, bisa memberikan rasa aman bagi warga kota, sekaligus memperkecil ruang bagi para teroris untuk melangsungkan aksi mereka.

"Jangan sampai masyarakat sendiri mengamankan dirinya dengan caranya sendiri, karena dianggap aparat tidak mampu lagi. Negara yang harus bertanggungjawab akan masalah ini, tentunya lewat kepolisian seharusnya punya kapasitas dan keberanian lewat kerja keras mengungkap kasus ini," katanya.

Dia mengaku, dalam tiga hari belakangan ini, Kota Jayapura diteror secara beruntun dengan adanya sejumlah penembakan yang dilakukan oleh orang tak dikenal.

Pada Senin (4/6) malam Gilberth F M, pelajar SMU Kristen Kalam Kudus ditembak OTK di bagian dada saat melintas di daerah Skyline.

Selasa (5/6) malam terjadi dua kasus dalam waktu yang hampir bersamaan, yakni tiga orang ditembak oleh OTK. Dua warga sipil ditembak dibagian perut di Jalan Sam Ratulangi tak jauh dari Mapolda Papua. Sedangkan anggota TNI, Pratu FD Kune ditembak dibagian lehernya saat melintas di jalan raya Abepura-Entrop atau depan CV Thomas.

Pada Rabu malam (6/6) sekitar pukul 21.00 WIT, seorang PNS Kodam XVII/Cenderawasih bernama Arwan ditembak oleh OTK di jalan baru dekat kantor Wali Kota Jayapura dan Kamis pagi, penembakan di dekat kampus Universitas Yapis Papua.

(mdk/ren)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
DPR dan Pemerintah Sepakat Rumusan Baru Dewan Kawasan Aglomerasi Ditunjuk Presiden Melalui Keppres
DPR dan Pemerintah Sepakat Rumusan Baru Dewan Kawasan Aglomerasi Ditunjuk Presiden Melalui Keppres

"Jadi ditunjuk lewat keputusan presiden. Jadi artinya dia mau kasih ke wapresnya, mau kasih ke siapa, problem ketatanegaraan kita menjadi selesai."

Baca Selengkapnya
Kondisi Terkini di Jayapura Usai Rusuh Iring-iringan Jenazah Lukas Enembe
Kondisi Terkini di Jayapura Usai Rusuh Iring-iringan Jenazah Lukas Enembe

Kerusuhan itu sempat mengakibatkan Pj Gubernur Papua M Ridwan Rumasukun mengalami luka akibat terkena lemparan batu.

Baca Selengkapnya
DPR RI dan Pemerintah Sepakati RUU DKJ Disahkan di Paripurna
DPR RI dan Pemerintah Sepakati RUU DKJ Disahkan di Paripurna

DPR RI dan pemerintah menyepakati Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ) dibawa ke Rapat Paripurna untuk disahkan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
DPR Telah Terima Surpres Tentang Daerah Khusus Jakarta
DPR Telah Terima Surpres Tentang Daerah Khusus Jakarta

Surpres tersebut akan ditindaklanjuti sesuai dengan mekanisme yang berlaku di DPR RI.

Baca Selengkapnya
Polisi Belum Kembalikan Berkas Perkara Firli, Begini Respons Kejati
Polisi Belum Kembalikan Berkas Perkara Firli, Begini Respons Kejati

Kejati DKI Jakarta memastikan tidak ada konsekuensi apapun, jika polisi belum selesai melengkapi petunjuk JPU meski melewati tenggat waktu.

Baca Selengkapnya
Jakarta Dikepung Macet Panjang Jelang Tengah Malam, Ini Titik-Titiknya
Jakarta Dikepung Macet Panjang Jelang Tengah Malam, Ini Titik-Titiknya

Jakarta dikepung kemacetan panjang jelang Rabu tengah malam.

Baca Selengkapnya
Ketua DPRD DKI Minta Penegak Hukum Usut Dugaan Pemprov Beli Lahan Sendiri di Jakbar
Ketua DPRD DKI Minta Penegak Hukum Usut Dugaan Pemprov Beli Lahan Sendiri di Jakbar

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi meminta penegak hukum menyelidiki kasus dugaan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota membeli lahan sendiri di Kalideres.

Baca Selengkapnya
Status Jakarta Masih Ibu Kota sampai Presiden Terbitkan Keppres Perpindahan ke IKN
Status Jakarta Masih Ibu Kota sampai Presiden Terbitkan Keppres Perpindahan ke IKN

Menurutnya, IKN secara hukum akan efektif menjadi ibu kota negara menggantikan Jakarta pada saat Keppres diterbitkan.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Kualitas Udara di Jabodetabek Sangat-Sangat Buruk Sepekan Terakhir
Jokowi: Kualitas Udara di Jabodetabek Sangat-Sangat Buruk Sepekan Terakhir

Jokowi mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan polusi udara di Jabodetabek.

Baca Selengkapnya