Wakil Ketua DPR Nilai Tim Pemadam Kebakaran Hutan Amatiran
Merdeka.com - Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sudah sangat mengkhawatirkan. Terparah terjadi di Riau. Menjalar hingga provinsi Kalimantan dan Sumatera. Warga pun dihantui berbagai penyakit. Harus segera ditangani.
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kebakaran terbesar terjadi di Riau mencapai 40 ribu hektare. Dari Januari hingga Agustus 2019, BNPB mencatat kebakaran pada lahan berhutan seluas 328.724 hektare. 27 Persen di antaranya, atau 89.563 hektare adalah lahan gambut.
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menilai penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia sangat buruk. Dia menyebut tim penanganan karhutla masih amatiran.
"Kalau saya sih anggap ini amatir lah, para pekerja ini amatir, harus kerja lebih profesional," kata Fahri di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (16/9).
Fahri heran pemerintah tidak bisa melacak penyebab karhutla. Padahal, pemerintah sudah memiliki alat pendeteksi titik api.
"Di Indonesia ini punya alat mitigasi yang benar. Api masa kita nggak bisa baca, karena itu mengeluarkan panas kan. Kayu saja yang ditebang, yang kelihatan putihnya itu, getahnya itu atau apa, itu bisa disensor oleh radar, oleh satelit, masa api kita nggak bisa lacak," katanya.
Dia menyarankan agar Presiden Jokowi merombak jajaran tim penanganan karhutla di kabinet baru.
"Sebentar lagi kan presiden ganti tim, ya cari aja tim yang bagus, yang bisa menyelesaikan itu semua. Jangan yang itu-itu aja. Kalau orang yang sama disuruh kerja, kerjaannya tidak selesai-selesai, ya dipecat. Prinsip kerja negara begitu," katanya.
Reporter: Delvira HutabaratSumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Minta KPU Netral di Pemilu 2024: Bertindak Sesuai Aturan Saja Dicurigai
Jokowi ingin KPU bertindak sesuai aturan pada pesta demokrasi lima tahunan.
Baca SelengkapnyaJokowi Enggan Komentari Pencopotan Firli Bahuri dari Ketua KPK
Jokowi menyebut, Firli saat ini masih menjalani proses hukum terkait status tersangkanya dalam kasus dugaan pemerasan SYL.
Baca SelengkapnyaJokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menteri LHK Beberkan Kemajuan Indonesia Atasi Perubahan Iklim
Indonesia lebih awal menginisasi beberapa aksi pengendalian perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaIni Bukti Bumi Indonesia Berisi 'Harta Karun', Bukit Dikeruk Isinya Batubara Semua
Berikut bukti bahwa Nusantara berisikan 'harta karun' menakjubkan.
Baca SelengkapnyaCegah Karhutla Meluas, Cuaca Wilayah Sumsel Dimodifikasi Selama 10 Hari
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mulai marak di Sumatera Selatan menjadi perhatian serius pemerintah. Cuaca di wilayah itu pun dimodifikasi.
Baca SelengkapnyaKarhutla Mulai Marak di Sumsel, Puluhan Hektare Lahan Terbakar dalam Sehari
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai marak terjadi di Sumatera Selatan bersamaan dengan datangnya puncak musim kemarau.
Baca SelengkapnyaJokowi: Dampak Perubahan Iklim Nyata, Imbasnya Kerugian Gagal Panen
"Kekeringan panjang, hujan yang juga terus menerus sehingga menyebabkan banyak gagal panen," kata presiden.
Baca SelengkapnyaTelan Anggaran Rp824 M, Jokowi Resmikan 3 TPA di Jatim: Dapat Kurangi Masalah Sampah
Dapat mengurangi permasalahan sampah, mengurangi pencemaran lingkungan, dan meningkatkan kualitas lingkungan.
Baca Selengkapnya