Wahyudi, ABK yang hilang di Atlantik baru pertama ke luar negeri
Merdeka.com - Kepergian Wahyudi (24) ke luar negeri untuk ikut berlayar bersama kapal penangkap ikan Hsiang Fu Chuen merupakan kali pertamanya mengadu nasib ke negeri orang. Ayah Wahyudi, Tarsono (52) menyebut anak sulungnya memang memiliki niat mencari pengalaman dan berusaha di luar negeri.
"Dia baru pertama kali berangkat ke luar negeri, sebelumnya anak saya tidak punya pengalaman kerja di luar negeri. Waktu itu, ia mendaftar bersama temannya dari sini, tetapi temannya tidak jadi ikut karena alasan administrasi, karena itu akhirnya dia berangkat sendiri. Dia bilang ingin cari pengalaman," ucap Tarsono, Sabtu (14/3).
Niat Wahyudi untuk bekerja di luar negeri terbukti sebelum berangkat. Ketika itu, Tarsono mengetahui kalau anaknya sempat mengeluh pusing. Namun, Wahyudi tetap bersikeras untuk berangkat ke luar negeri untuk mencari sesuap nasi. "Selama ini, anak saya kerja sendiri, orangnya ulet. Saya berprinsip, tak mau anak ngasih uang ke saya. Saya tak pernah meminta," katanya.
Tarsono menyebut, komunikasi terakhir dengan Wahyudi dilakukan sekitar 27 Januari 2015 silam. Saat itu, Wahyudi masih berada di Indonesia dan hendak berangkat ke Taiwan. Tak disangka Tarsono, komunikasi tersebut menjadi yang terakhir sebelum insiden tenggelamnya kapal yang dinaiki anak sulungnya. "Sejak saat itu, sudah tidak ada lagi komunikasi dari anak saya," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Penempatan Luar Negeri Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Banyumas, Agus Widodo mengemukakan berdasar data di dinas, Wahyudi menjadi TKI melalui jalur resmi."Kami sudah dapat informasinya, dan langsung kita cek ke lokasi, dan datanya memang benar," katanya.
Hingga saat ini, pihaknya masih menunggu perkembangan dari pihak Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNPTKI) mengenai hasil evakuasi kapal dan ABK yang menumpang di kapal tersebut. "Kita akan koordinasi terus dengan pihak terkait. Kalau ada sedikit informasi, kita akan segera memberitahukan kepada keluarga," jelasnya.
Dari data yang ada, lanjut Agus, Nomor paspor Wahyudi diketahui B0055553 dan dia bekerja sebagai Able Body Seaman di kapal tersebut. Terpisah, Kepala Desa Karanglewas Kidul, Sisworo menambahkan, sekitar dua bulan lalu, Wahyudi juga sempat mengurus KTP di Balai Desa Karanglewas Kidul.
Dia berharap warganya tersebut dalam keadaan selamat, sehingga bisa berkumpul lagi dengan keluarganya. "Kita doakan yang terbaik untuk Wahyudi dan keluarga," harapnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen AHY blusukan ke Manado, satu hari setelah dilantik jadi Menteri ATR/BPN.
Baca SelengkapnyaHari Hewan Akuatik Sedunia didedikasikan untuk menunjukkan apresiasi dan menyoroti pentingnya hewan air.
Baca SelengkapnyaJokowi pun menekankan, pentingnya kerja sama di sektor jasa keuangan dan mengumumkan rencana pembukaan kantor perwakilan BNI di Sydney.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pungutan Rp150 ribu ke turis asing akan diberlakukan di seluruh pintu masuk Pulau Bali.
Baca SelengkapnyaAhok sudah mengundurkan diri dari posisi Komisaris Utama PT Pertamina per tanggal 2 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku tidak dibebani cita-cita atau harapan untuk menjadi presiden seperti sang ayah.
Baca SelengkapnyaSetiap tugas yang diberikan oleh negara harus dijaga dan dijalankan dengan sebaik-baiknya.
Baca SelengkapnyaMenyelam Sampai ke Dasar Laut, Penyelam Temukan Lubang Terdalam di Dunia, Isinya Menyeramkan
Baca SelengkapnyaGibran enggan mengomentari diangkatnya AHY menggantikan Hadi Tjahjanto.
Baca Selengkapnya