Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Wagub NTB Bahas Revitalisasi Posyandu Bareng Menkes Nila Moeloek

Wagub NTB Bahas Revitalisasi Posyandu Bareng Menkes Nila Moeloek menkes dan wagub NTB. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Sitti Rohmi Djalilah bertemu Menteri Kesehatan Prof. dr. Nila Djuwita Faried Anfasa Moeloek untuk membahas revitalisasi posyandu di provinsi itu.

Menteri Kesehatan Prof. dr. Nila Djuwita Faried Anfasa Moeloek menyambut baik program revitalisasi posyandu yang menjadi program unggulan NTB.

"Program revitalisasi posyandu dengan jenis Posyandu Keluarga yang digalakkan di NTB ini sangat baik untuk meningkatkan kesehatan masyarakat NTB," ujarnya di Kantor Kemenkes RI di Jakarta, Senin (5/8). Seperti dilansir Antara.

Nila mengatakan, kementerian kesehatan akan memberikan dukungan dalam menyukseskan program revitalisasi Posyandu di NTB.

"Nanti apa yang bisa kami bantu akan kami berikan untuk suksesnya program ini," jelas Menkes.

Wagub NTB dalam paparannya di hadapan Menkes, menjelaskan program revitalisasi Posyandu penting dilakukan mengingat, peran dan fungsi Posyandu yang langsung bersentuhan dalam menyelesaikan masalah dasar masyarakat dari hulu.

"Kami di NTB berusaha supaya masalah-masalah yang ada di tengah masyarakat itu diselesaikan dari hulunya. Untuk itu, keberadaan Posyandu yang berada di setiap dusun harus dapat dioptimalkan keberadaannya untuk menyelesaikan masalah-masalah dasar yang ada di masyarakat," jelasnya.

Umi Rohmi sapaan akrab Wagub NTB, menjelaskan saat ini penderita stunting di NTB berada pada angka 33,49 persen yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di NTB.

"Jika Posyandu telah berjalan efektif dan optimal, penderita stunting di NTB akan dapat diturunkan," jelasnya.

Untuk menjalankan revitalisasi Posyandu ini, tambah Wagub, pihaknya mengajak seluruh kepala desa untuk dapat menganggarkan biaya untuk Posyandu melalui dana desa.

"Melalui dana desa yang jumlahnya cukup besar, kami mengajak para kepala desa supaya menganggarkan minimal Rp150.000 untuk insentif kader," ucap Rohmi.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan NTB dr. Nurhandini Eka Dewi, menambahkan jenis Posyandu yang dijalankan di NTB adalah Posyandu Keluarga yang sudah mulai dilakukan sejak tahun 2017.

"Posyandu Keluarga yang kami lakukan di NTB tidak hanya terfokus untuk memberikan pelayanan kepada anak saja tapi juga kepada remaja dan juga lansia," jelasnya.

Saat ini, lanjut dr. Eka, di seluruh kabupaten/kota yang ada di NTB memiliki 7.207 Posyandu dengan berbagai tingkatan atau strata Posyandu yang ada. Posyandu Pratama sebanyak 371, Posyandu Madya sebanyak 3.702, Posyandu Purnama sebanyak 3.360, dan Posyandu Mandiri sebanyak 404. Sementara yang termasuk ke dalam posyandu aktif yaitu Posyandu yang berada pada strata Purnama dan Mandiri berjumlah 3.811.

"Ke depan, kita ingin seluruh posyandu atau sebagian besar posyandu yang ada berada pada strata tertinggi yaitu strata Posyandu Mandiri sehingga pelayanan yang didapatkan oleh masyarakat lebih maksimal," katanya.

Menurutnya, ada tiga hal penting yang bisa dilakukan dalam revitalisasi posyandu. Pertama, memberikan layanan pemeriksaan kesehatan dasar masyarakat. Kedua, pemberian makanan tambahan bergizi kepada anak-anak.

"Ketiga, pemberian penyuluhan yang sesuai dengan masalah lokal yang ada di dusun tersebut," kata Eka.

(mdk/ded)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Momen Anies Terbata-Bata Baca Keluhan Warga NTB di Spanduk Pakai Bahasa Sasak

Momen Anies Terbata-Bata Baca Keluhan Warga NTB di Spanduk Pakai Bahasa Sasak

Anies mencoba membaca satu persatu keluhan warga tersebut dengan Bahasa Sasak.

Baca Selengkapnya
Anies Tanya Perlindungan Perempuan, Prabowo Jawab Bantu dengan Program Makan untuk Ibu Hamil

Anies Tanya Perlindungan Perempuan, Prabowo Jawab Bantu dengan Program Makan untuk Ibu Hamil

Anies Baswedan menanyakan kepada Prabowo Subianto soal perlindungan kaum perempuan dalam debat Capres terakhir.

Baca Selengkapnya
Sosok Ratu Sinuhun, Tokoh Perempuan dari Palembang Pencetus Lahirnya Undang-Undang Kesetaraan

Sosok Ratu Sinuhun, Tokoh Perempuan dari Palembang Pencetus Lahirnya Undang-Undang Kesetaraan

Perempuan inspiratif asal Palembang ini menciptakan Kitas Simbur Cahaya yang berisi undang-undang tertulis berlandaskan kearifan lokal pertama di Nusantara.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Baku Tembak di Intan Jaya, TNI-Polri Lukai 3 Anggota KKB

Baku Tembak di Intan Jaya, TNI-Polri Lukai 3 Anggota KKB

Bayu mengatakan informasi 3 KKB yang tertembak diperoleh dari informan dalam kelompok Yoswa Maisani.

Baca Selengkapnya
Terima Dukungan dari Nelayan, Prabowo Cerita Pernah Berenang ke Nusakambangan

Terima Dukungan dari Nelayan, Prabowo Cerita Pernah Berenang ke Nusakambangan

Mantan Danjen Kopassus ini lalu cerita bahwa dulu sering mengunjungi Nusakambangan.

Baca Selengkapnya
Janji Baru Prabowo-Gibran: Hapus Utang Petani dan Nelayan

Janji Baru Prabowo-Gibran: Hapus Utang Petani dan Nelayan

Adik kandung Prabowo Subianto itu mengatakan, program baru ini dicanangkan setelah timnya beberapa kali bertemu nelayan dan petani.

Baca Selengkapnya
Menang Telak di Kandang Banteng, Relawan Jokowi Kawal Program Prabowo-Gibran di Bali

Menang Telak di Kandang Banteng, Relawan Jokowi Kawal Program Prabowo-Gibran di Bali

Bahkan, sejumlah lembaga survei meyakini Prabowo-Gibran menang satu putaran

Baca Selengkapnya
Pantun Bahasa Jawa Lucu yang Menghibur dan Mampu Mengocok Perut

Pantun Bahasa Jawa Lucu yang Menghibur dan Mampu Mengocok Perut

Merdeka.com merangkum informasi tentang pantun bahasa Jawa lucu yang menghibur dan mengocok perut.

Baca Selengkapnya
Curah Hujan Tinggi, BNPB Minta Masyarakat Waspadi Potensi Banjir dan Tanah Longsong

Curah Hujan Tinggi, BNPB Minta Masyarakat Waspadi Potensi Banjir dan Tanah Longsong

BNPB menyebut terdapat sekitar 39 kejadian bencana alam yang terjadi selama periode 4-10 Maret 2024.

Baca Selengkapnya