Wagub Jabar soal Klaster Pesantren: Tidak Banyak, Hanya Beberapa Titik
Merdeka.com - Sejumlah pesantren di wilayah Jawa Barat diketahui menjadi klaster penyebaran virus corona. Walau begitu, menurut Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, angka tersebut sangat kecil dibanding jumlah pesantren yang ada.
Uu mengungkapkan bahwa penyebaran Covid-19 di lingkungan pesantren tidak terlalu signifikan dibanding jumlah pesantren yang ada.
"Klaster pesantren tidak banyak, hanya beberapa titik. Dari 100 persen pondok pesantren yang mengadakan proses belajar mengajar hanya 0,02 persen yang ada kasus seperti ini," kata dia di Tasikmalaya, Kamis (18/2).
Ia menyebut bahwa ada sekitar 17.000 pesantren di Jawa Barat dengan jumlah santri sekitar 4,3 juta. Dari jumlah tersebut, kasus Covid-19 di lingkungan pesantren hanya muncul di Garut, Tasikmalaya, Kuningan, dan Cianjur. Menurutnya, tidak ada klaster pesantren lainnya di luar wilayah itu.
Berdasarkan catatan, klaster pesantren di Tasikmalaya sudah beberapa kali muncul, baik di wilayah kota maupun kabupaten. Sebelum kasus di Pesantren Persis 67 Benda Kota Tasikmalaya, Pesantren Al Kautsar di Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, juga menjadi klaster penyebaran Covid-19 pada Januari.
Sebelumnya juga sejumlah pesantren di Kabupaten dan Kota Tasikmalaya menjadi klaster penyebaran virus corona. Di Kabupaten Garut pun sejumlah pesantren menjadi klaster penyebaran Covid-19.
Walau begitu, Uu menilai bahwa sejumlah pengurus pesantren telah menjalankan tugasnya dengan baik dalam rangka menjalankan protokol kesehatan di lingkungan pesantren. Namun dalam penanganannya, ia meminta agar tidak saling menyalahkan, apalagi kepada pihak pesantren.
"Saya tidak suka, karena di pesantren banyak kiai dan ulama yang kita harus hormati. Kita harus cari solusi," kata dia.
Kumpulkan Ulama
Uu mengungkapkan bahwa untuk mencegah muncul kembalinya kasus Covid-19 di lingkungan pesantren, pihaknya akan segera mengadakan rapat dengan para kyai dan ulama. Rapat tersebut dimaksudkan untuk mengingatkan kembali akan penerapan protokol kesehatan.
Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung lama, menurut Uu bukan tidak mungkin menjadikan pesantren jenuh. Hal tersebut bisa saja kemudian menjadikan adanya hal-hal yang diabaikan, padahal hal tersebut adalah prinsip dalam pencegahan Covid-19.
Dari sejumlah pesantren yang didatanginya karena menjadi klaster penyebaran Covid-19, ia menilai bahwa munculnya kasus karena pihak pesantren mulai teledor menerapkan protokol kesehatan.
"Tidak melakukan dengan prokes dengan ketat," kata dia.
Di luar apa yang dilakukannya, Uu meminta agar satgas penanganan di tingkat kabupaten/kota tetap aktif melakukan sosialisasi dan inspeksi ke pesantren. Dengan begitu, penerapan prokes dapat selalu terpantau.
"Saya juga ingatkan para santri untuk tetap taat prokes. Santri harus jadi pelopor kesehatan. Izin untuk pesantren (beraktivitas) akan terus diberikan," kata dia.
Kasus Covid-19 di Pangandaran Tembus 1.000 Positif
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran, Yani Achmad Marzuki menyebut bahwa sampai Kamis (18/2) diketahui 1.007 orang di Pangandaran terkonfirmasi positif Covid-19. Dari jumlah tersebut, 621 orang dinyatakan sembuh, 19 orang meninggal dunia, dan sisanya masih menjalani isolasi dan perawatan
"Paling banyak pengunjung dan (klaster) keluarga," sebut Yani.
Yani mengungkapkan bahwa hingga saat ini pihaknya belum menemukan adanya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dari kalangan wisatawan. Dari ratusan wisatawan dan pelaku usaha, hanya satu orang yang positif, namun warga Kabupaten Pangandaran. "Mudah-mudahan tidak (sampai) ada," ungkapnya.
Ia mengimbau agar seluruh masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan dengan melakukan 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi).
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolresta Pekanbaru Ajak Semua Tokoh Jaga Kamtibmas Jelang Pemilu
Kombes Jeki tak ingin ada gangguan Kamtibmas menjelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKapolresta Pekanbaru Sosialisasi Pemilu saat Warga Gotong Royong, Bantu Lansia Tunawisma
Jeki lalu bersalaman dan berdiskusi dengan warga setempat. Termasuk diskusi dengan Bhabinkamtibmas dan Babinsa di wilayah tersebut.
Baca SelengkapnyaKetua Lembaga Dakwah PBNU Gus Aab Kecelakaan di Tol Ngawi, Sopir Meninggal
Saat itu, Gus Aab dalam perjalanan dari Jember menuju Yogyakarta untuk menghadiri Konbes NU.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaNahas, 3 Emak-Emak di Garut Tertabrak saat Menyeberang Sepulang Pengajian
Tiga orang emak-emak di Garut Jawa Barat tertabrak mobil saat menyeberang usai menghadiri kegiatan pengajian
Baca SelengkapnyaKubu Anies Beberkan Pelanggaran-Pelanggaran Gibran yang Diklaim Tak Diproses Petugas Pemilu
Laporan terhadap Cawapres Muhaimin Iskandar begitu cepat diproses oleh Bawaslu.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Petasan Meledak di Tangan ASN Pinrang Sulsel
Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Wahidin Makassar usai kejadian.
Baca SelengkapnyaTetesan Air Mata Cak Imin Sambut Pelukan Anies Baswedan saat Tutup Kampanye di JIS
Kampanye akbar terakhir digelar hari ini jelang memasuki masa tenang pada 11-13 Februari 2024
Baca SelengkapnyaTerpidana Perkara Makar di Papua Meninggal, Ini Penjelasan Kalapas Takalar
Seorang warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Takalar, Yoran Pahabol meninggal dunia di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar, Kamis (21
Baca Selengkapnya