Wagub Bali ke Bupati Banyuwangi: Membangun Pariwisata, Membangun Peradaban
Merdeka.com - Bupati Banyuwangi melakukan kunjungan kerja ke Bali terkait pengembangan pariwisata daerah. Di sana, beliau mendapat sambutan hangat dari Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace.
Bagi Wagub Cok Ace, Banyuwangi adalah "saudara" Bali. Banyak jejak sejarah menunjukkan adanya hubungan yang erat antara umat Hindu di Bali dengan rakyat Banyuwangi.
"Kedatangan Bupati Anas bersama jajarannya ini akan menambah keeratan antara Bali dan Banyuwangi. Persaudaraan Banyuwangi dan Bali akan terus berkembang. Kami, warga Bali dengan senang hati akan saling berbagi, sama-sama saling belajar untuk mengembangkan pariwisata daerah," kata Cok Ade.
©2020 Merdeka.comBupati Anas bersama Wakil Bupati (Wabup) Yusuf Widyatmoko dan segenap pejabat serta staf bidang penyusunan program (sungram) Pemkab Banyuwangi mengunjungi Bali selama tiga hari, Jumat-Minggu (14-16/2/2020).
Wagub Cok Ace mengaku senang Banyuwangi mengembangkan potensi alam, potensi budaya, serta potensi manusia di sektor pariwisata. Menurut dia, pariwisata adalah industri yang tidak ada habis-habisnya. Bahkan, imbuh Cok Ace, beberapa negara yang dahulu mengandalkan industri seperti otomotif dan lain-lain, contohnya Jepang dan Korea, sekarang mulai beralih ke pariwisata.
"Sebab, pariwisata merupakan industri yang jika dikelola dengan baik akan berkesinambungan, apalagi yang berbasis masyarakat. Tujuan pembangunan yang paling cepat bisa diwujudkan adalah sektor pariwisata. Dan saya senang Banyuwangi memilih pariwisata," kata dia.
©2020 Merdeka.comDikatakan Wagub Tjokorda, membangun industri pariwisata sama dengan membangun peradaban. Bukan sekadar membangun budaya, apalagi membangun tradisi. Sebab, imbuhnya rentang keberlangsungan suatu tradisi hanya sekitar 25 tahun dan rentang budaya sekitar 50 tahun. Sedangkan rentang peradaban bisa mencapai ratusan tahun.
"Membangun pariwisata itu dibutuhkan komitmen sekaligus kesabaran, karena seperti membangun peradaban. Bagaimana Ubud dan kawasan Jatiluwih yang saat ini berkembang membutuhkan proses yang panjang. Namun, sekarang semua bisa melihat hasilnya," kata dia.
Cok Ace menambahkan, langkah dan kebijakan yang telah diambil Bupati Anas di Banyuwangi sangat luar biasa. Pemkab Banyuwangi tidak saja melakukan pembangunan fisik, tetapi juga menyiapkan atraksi. Beragam event dalam balutan Banyuwangi Festival (B-Fest) digelar setiap tahun. "Event ini bisa menjadi atraksi bagi wisatawan," kata dia.
Terkait atraksi, imbuh Cok Ace, teorinya harus ada satu magnet yang kuat yang bisa menarik orang datang ke Banyuwangi. Banyuwangi punya objek yang tidak dipunyai daerah lain, yakni Gunung Ijen.
"Gunung Ijen adalah adalah potensi besar dalam industri pariwisata Banyuwangi. Fenomena api biru (blue fire) di gunung tersebut tidak dimiliki daerah lain di Indonesia, bahkan dunia. Gunung Ijen harus dijadikan magnet utama pariwisata Banyuwangi," kata Cok.
©2020 Merdeka.com"Lalu bisa dilengkapi dengan desa wisata sepanjang jalan menuju Ijen. Desa wisata ini sebagai sasaran perantara," kata dia.
Sementara itu, Bupati Abdullah Azwar Anas mengaku mendapat masukan sangat berharga dari Wagub Bali Cok Ace. "Bekal ini akan semakin meningkatkan motivasi kami untuk membangun Banyuwangi," kata Anas.
Salah satu yang menjadi inspirasi Anas adalah bagaimana ekoturisme di Bali semakin berkembang. Pariwisata di Bali mampu menjaga keelokan alam tetap terjaga di saat pariwisatanya terus berkembang.
"Kami melihat bagaimana sawah terasiring Jatiluwih telah menjadi magnet baru pariwisata di Bali. Sawahnya terjaga, pelancong menikmati, dan terutama warga lokal mendapat dampak kesejahteraan. Begitu halnya Ubud, yang juga pesona alamnya terus terjaga. itulah kenapa kami mengajak jajaran kami kemari untuk bisa belajar dari Bali," pungkas Anas.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Teguhkan Keragaman, Upacara HUT Banyuwangi Diwarnai Busana Khas Suku Nusantara
Bupati Ipuk dalam upacara tersebut mengenakan busana adat suku Bugis.
Baca SelengkapnyaTari Meras Gandrung Pukau Wisatawan yang Nikmati Libur Lebaran di Banyuwangi
Selain menjadi atraksi wisata, Meras Gandrung juga upaya mempertahankan dan melestarikan budaya Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaBertemu Pj Gubernur, Industri Pariwisata Bali Sampaikan Aspirasi Soal Pungutan Wisman
Diharapkan, dana yang terkumpul nantinya dialokasikan pula untuk kegiatan yang dampaknya dirasakan langsung oleh wisatawan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bupati Banyuwangi Raih Satyalencana Wirakarya Berkat Pengembangan Sektor Kelautan
Bupati Banyuwangi Raih Satyalencana Wirakarya dari Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaPengusaha Khawatir Kebijakan Bali Pungut Rp150.000 ke Turis Asing Ditiru Provinsi Lain
Alasan Pemprov Bali memberlakukan pungutan bagi wisman senilai Rp150.000, lantaran Pemprovnya merasa tidak mendapatkan pemasukan.
Baca SelengkapnyaRektor Unud: Pungutan Wisman Harus Tingkatkan Kualitas Pariwisata Bali
Babak baru pariwisata Bali akan dimulai pada 14 Februari 2024 nanti dengan penerapan pungutan bagi wisatawan asing yang masuk Bali.
Baca Selengkapnya126 Ribu Wisatawan Kunjungi Banyuwangi Selama Libur Lebaran
Pengunjungnya datang dari berbagai kota, sekaligus ada yang mudik. Turis asing juga tercatat ada 180 wisatawan
Baca SelengkapnyaLibur Lebaran, Desa Wisata Penglipuran Bali Dikunjungi 6.000 Orang per Hari
Hari normal, desa Penglipuran di Bali dikunjungi 2.000-3.000 orang per hari . Saat Lebaran, mencapai 6.000 orang per hari.
Baca SelengkapnyaBuka Bersama dengan Petani, Bupati Ipuk Canangkan Program Penanganan Kemiskinan Baru
Agenda Safari Ramadan yang dilakukan oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani
Baca Selengkapnya