Merdeka.com - Sebuah video polisi menembak warga hingga berlumuran darah di Jalan Adhyaksa, Kecamatan Panakkukang, Makassar, viral di media sosial (medsos). Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar menyebut pria yang ditembak merupakan residivis pencurian dengan Kekerasan.

Dalam video beredar, terdengar suara seorang perempuan yang protes terhadap aksi dilakukan seorang diduga polisi. Perempuan tersebut terdengar marah-marah, karena polisi menembak adiknya yang belum diketahui apa kesalahannya.

"Mauki tangkap kalau ada salahnya adekku kita ambil saja. Jangan sampai tembak begini kasian sampai tembus di dadanya kasian," ujar perempuan dalam video.

Terlihat pria yang diduga pelaku curas berlumuran darah setelah ditembak oleh anggota polisi. Perekam video juga memperlihatkan sosok polisi yang diduga melakukan penembakan.

"Kau kasih begitu adekku saya tuntut ko, kutuntut ko kalau ada apa-apanya adekku. Kasus apa sampai kau kasih begitu saya punya adek, saya tuntut kamu," sebutnya.

Terkait video tersebut, Kapolrestabes Makassar, Komisaris Besar Mokhamad Ngajib mengakui adanya kejadian penembakan terhadap seorang pria insial J di Jalan Adhyaksa, Kecamatan Panakkukang, Makassar. Penembakan tersebut sebagai tindakan tegas oleh anggota Kepolisian Sektor Panakkukang.

"Iya, ada penangkapan dilakukan anggota dari Polsek Panakkukang terhadap terduga pelaku curas," kata Ngajib kepada wartawan, Rabu (10/5).

Terkait penembakan terhadap J, mantan Kapolrestabes Palembang ini mengaku hal tersebut sudah sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP). Penembakan dilakuan terhadap J, karena saat hendak diringkus melakukan perlawan.

"Anggota yang bertugas tidak melakukan pelanggaran karena sudah sesuai dengan prosedur," kata dia.

Meski J merupakan terduga pelaku pidana, kata Ngajib, pihaknya tetap membawanya ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. "Sudah mendapat perawatan di RS Bhayangkara," ucapnya.