Video lucu TKW cantik curhat, minta Jokowi tak tutup pengiriman TKI
Merdeka.com - Beredar video seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) cantik mencurahkan keluh kesahnya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui media sosial. Wanita cantik ini protes terkait rencana Jokowi akan memperketat pengiriman Tenaga Kerja Indonesia ke luar negeri.
Wanita yang diketahui bernama Famela Putri ini menyesalkan saat ini Indonesia masih saja miskin. Sampai-sampai para orang tua harus ke luar negeri agar bisa menyekolahkan anaknya sampai kuliah.
"Sekarang namanya orang tua sekolahin anak dari hasil kerja luar negeri, sekarang semua pada pakai Ninja (merek motor), semua sudah pakai Ninja semua, ada yang pakai mobil, takut kepanasan, takut item, rumah sudah dikeramik," kata Famela di video itu, dikutip merdeka.com, Sabtu (21/3).
Dia menyatakan jika memang benar Jokowi ingin menutup pengiriman TKI, maka Indonesia akan tetap miskin. Belum lagi harga BBM yang naik turun dan bahan pokok juga semakin mahal.
"Andai Pak Jokowi tutup beneran, Indonesia tetap miskin, semua barang mahal, BBM naik turun, terus sekarang gimana? beras aja Rp 100 ribu enggak dapat 10 kilo," terang dia.
Bekerja di Indonesia juga dinilai belum bisa mencukupi kebutuhan hidup. Bahkan, menurut dia, gajinya bekerja di Hong Kong sebesar Rp 8 juta saja belum bisa mencukupi kebutuhan keluarga di Indonesia.
"Apabila nanti dikasih usaha Jokowi dengan gaji Rp 500 ribu apa ya cukup, buat beli beras setengah bulan saja enggak cukup, iya kalau makannya dikit, kalau makannya banyak? Meskipun begitu di luar negeri itu enggak enak, gaji Rp 8 juta masih kurang pak. Contohnya saya gaji Rp 8 juta hutangnya masih banyak, sebab kenapa meskipun sudah lama 7 tahun jadi TKI, ninggalkan sekolah cuma tamatan SD, aku pengen maju dulu rumah ku gedek (bambu), sekarang sudah maju, tapi utangnya masih ada," curhat dia.
Andaikan Jokowi benar menutup pengiriman TKI, lanjut dia, lalu siapa yang bayar hutang-hutangnya dan menghidupi kelularganya nanti. Menurut dia, memang ada TKI yang nakal, namun tidak semua.
"Kalau terus disetop, terus siapa yang bayarin hutang saya, makanya pak kalau mau nutup gara-gara anak yang nakal bukan semua seperti itu, jadi biarin aja, hargao dikit, orang miskin dibela," lanjut dia.
Dia menyatakan boleh saja jika Jokowi ingin menutup pengiriman TKI nanti. Asalkan, pemerintah mampu memberikan warganya uang Rp 10 juta tiap bulan secara cuma-cuma seperti di Hong Kong.
"Misalnya kalau di Hong Kong setiap orang kerja enggak kerja dikasih jatah bulanan, per bulan Rp 10 juta, bayangin apa bapak mau ikut seperti Hong Kong, setiap orang dapat jatah Rp 10 juta, kalau kayak gitu enggak masalah, tapikan sekarang hutangnya belum lunas kalau ditutup siapa yang bayar utang," terang dia.
Berikut video lengkap TKW curhat ke Jokowi yang diunggah di situs Youtube:
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
ICW Desak Jokowi Tunda Kepres Pemberhentian Firli Bahuri dari Ketua KPK
Peneliti ICW Kurnia Ramadhana meminta Jokowi menundanya hingga Dewan Pengawas KPK menyelesaikan sidang dugaan tiga pelanggaran etik Firli Bahuri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
VIDEO: Istana Pastikan Jokowi Pecat Firli Bahuri dari Ketua KPK, Surat Sudah Dikirim
Dewan Pengawas KPK menjatuhkan sanksi berat terhadap Firli Bahuri
Baca SelengkapnyaBeras Langka, Jokowi Perintahkan Bapanas Tambah Stok Beras Kemasan 5 Kg
Presiden Jokowi perintahkan Bapanas stok beras kemasan 5 kg di ritel modern tersedia.
Baca SelengkapnyaJokowi Kaget Lulusan S2 dan S3 Indonesia Kalah dari Vietnam dan Malaysia
Jokowi bakal menggelontorkan anggaran agar populasi produktif S2 dan S3 di Indonesia bisa meningkat drastis.
Baca SelengkapnyaJokowi Tunjuk 3 Menteri Hadapi Gugatan Pengusaha Soal Kenaikan Pajak 75 Persen di MK
Presiden Jokowi menunjuk 3 menteri hadapi gugatan para pengusaha hiburan terkait kenaikan pajak hiburan di MK.
Baca SelengkapnyaJokowi: Surat Pengunduran Firli Bahuri sebagai Ketua KPK Belum Sampai Meja Saya
Meski belum sampai ke mejanya, Jokowi menyebut surat pengunduran diri Firli telah diterima Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg).
Baca Selengkapnya