Varian Baru Covid B.1.1.529 Punya 32 Mutasi, Pemerintah Diminta Waspada
Merdeka.com - Varian baru Covid-19 masih terus bermunculan. Terbaru, varian B.1.1.529 yang ditemukan pertama kali di Botswana, negara di Afrika bagian selatan.
Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, varian B.1.1.529 ini sudah terdeteksi di Afrika Selatan dan Hongkong.
"Menjadi perhatian dari varian ini adalah ada mutasi yang bahkan paling banyak dari sekian varian yang timbul," katanya kepada merdeka.com, Kamis (25/11).
Dicky menyebut, varian B.1.1.529 memiliki 32 mutasi. Salah satu mutasinya terdeteksi di Cambridge, Inggris.
Berdasarkan penelitian di Cambridge, varian B.1.1.529 berpotensi lebih infeksius dan menurunkan efikasi vaksin.
"Ini tentu perlu kita tunggu lagi perkembangan berikutnya karena baru 11 November lalu terdeteksi dari whole genome sequencing dari Afrika," ujarnya.
Menurut dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung ini, keberadaan varian B.1.1.529 harus diwaspadai pemerintah Indonesia. Pemerintah perlu mencegah masuknya varian baru Covid-19.
Berkaca pada negara lain, lonjakan kasus Covid-19 terjadi akibat masuknya varian baru.
"Untuk upaya pencegahan dengan cara memperketat perbatasan, tetap melakukan 3T, 5M, dan penguatan vaksinasi menjadi hal yang sangat penting," tutupnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
WHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Varian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaImbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca Selengkapnya