Vaksinasi Diharapkan Tidak Bikin Lengah, Masyarakat Harus Tetap Terapkan Prokes
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo mengingatkan semua pihak tidak menyepelekan Covid-19. Meski saat ini penularan Covid-19 sudah menurun, kata Jokowi, semua jangan lengah dan terus waspada.
"Jangan sampai situasi sekarang yang kurvanya sudah lebih baik, menurun menjadi naik lagi gara-gara kita lengah dan tidak waspada,’ tegas Presiden Jokowi saat meninjau vaksinasi seniman dan budayawan di Galeri Nasional Indonesia, Selasa (20/4).
"Pandemi Covid-19 masih ada dan nyata di negara kita. Oleh sebab itu kita tetap harus ingat dan waspada, eling lan waspada, tetap tidak boleh lengah,” ujar Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang mendampingi Presiden Jokowi menambahkan, protokol kesehatan jangan diabaikan meski telah mendapatkan vaksinasi. Sebaliknya, protokol kesehatan tetap harus dijalankan mengingat potensi risiko lonjakan kasus penularan masih dapat terjadi.
"Jangan lupa terus pakai masker, jaga jarak, dan mencuci tangan. Jangan sampai nanti ada lonjakan ketiga seperti yang terjadi di negara-negara lain di Eropa, Asia, maupun Amerika Selatan," kata Budi.
Terpisah, Ketua Junior Doctor Network (JDN) Indonesia dr. Andi Khomeini Takdir mengatakan, saat ini sudah mendekati 100 hari program vaksinasi berjalan di Indonesia. Dia mengingatkan, vaksinasi tidak jadi jaminan bahwa tidak akan terkena Covid-19. Vaksinasi sebagai upaya melatih sistem pertahanan tubuh untuk berhadapan kalau virus itu masuk.
"Kalau semua paham situasinya seperti itu maka tidak bisa tidak, kita masih harus terus lanjut dengan 3M, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan," ujar dr. Andi.
Jangan sampai, lanjutnya, dengan vaksinasi justru membuat abai dengan protokol kesehatan. Menurutnya, vaksinasi harus tetap didorong. Namun pada saat yang sama upaya 3M dan juga 3T harus tetap dijalankan hingga pandemi ini benar-benar berakhir.
dr Andi mencontohkan, India telah melakukan vaksinasi dengan luar biasa. Bahkan dalam satu hari pernah 3 juta penduduknya divaksinasi. Namun hal itu membuat masyarakatnya abai dengan protokol kesehatan.
"Dan di India belakangan ini terjadi hingga 200 ribu kasus baru per hari," kata dr Andi.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaJokowi Tetapkan Hari Pemungutan Suara Pemilu 2024 pada 14 Februari Jadi Libur Nasional
Tujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi: Dampak Perubahan Iklim Nyata, Imbasnya Kerugian Gagal Panen
"Kekeringan panjang, hujan yang juga terus menerus sehingga menyebabkan banyak gagal panen," kata presiden.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaAnies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19
Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca SelengkapnyaKumpulkan Menteri di Istana, Jokowi Minta Jaga Kondisi Jelang Pemilu 2024
Jokowi meminta pembantunya harus teliti menjaga kondisi dalam negeri.
Baca SelengkapnyaJokowi Jawab Tudingan Kecurangan Pemilu 2024: Laporkan ke Bawaslu
Jokowi meminta pihak yang menemukan kecurangan untuk melaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Baca Selengkapnya