Vaksin Sinovac Disetujui WHO, Menkes Budi Sebut Bukti Sesuai Standar Internasional
Merdeka.com - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menyambut baik validasi penggunaan darurat (Emergency Use) vaksin Sinovac dari Badan Kesehatan Dunia (WHO). Validasi penggunaan vaksin Sinovac menunjukkan vaksin tersebut telah memenuhi standar internasional untuk keamanan, efikasi dan pembuatan.
"Kami selaku Pemerintah Indonesia menyambut baik validasi emergency use vaksin Sinovac," kata Budi melalui siaran pers, Rabu (2/6).
Mantan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini berharap tervalidasinya vaksin Sinovac meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap vaksinasi Covid-19. Dia juga mengimbau masyarakat tidak memilih jenis vaksin. Budi menegaskan, semua merek vaksin Covid-19 yang digunakan dalam program vaksinasi terjamin keamanan dan mutunya.
"Vaksin yang diberikan pemerintah adalah vaksin terbaik dan sudah teruji keamanannya," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, WHO menyetujui penggunaan darurat vaksin Sinovac pada Selasa (1/6). Panel ahli independen mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka merekomendasikan vaksin Sinovac untuk orang dewasa di atas 18 tahun, dengan dosis kedua 2 hingga 4 minggu kemudian.
Tidak ada batasan usia atas karena data menyarankan kemungkinan memiliki efek perlindungan pada orang tua. Dilansir dari laman Antara mengutip Reuters, Selasa (1/6), kelompok penasihat teknis WHO, yang mulai bertemu pada 5 Mei, mengambil keputusan setelah meninjau data klinis terbaru tentang keamanan dan kemanjuran vaksin Sinovac serta praktik manufaktur perusahaan.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI Pastikan Vaksin nOPV2 Aman Digunakan untuk Cegah Polio
Komnas KIPI menyebut vaksin nOPV2 telah dikembangkan sejak tahun 2011 dan mulai diberikan sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaDinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaBlak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1
Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca Selengkapnya