Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Vaksin Covid-19 Sinopharm Disetujui WHO

Vaksin Covid-19 Sinopharm Disetujui WHO vaksin. ©2020 Merdeka.com/freepik

Merdeka.com - Vaksin COVID-19 yang diproduksi oleh perusahaan obat milik negara China, Sinopharm, pada Jumat (7/5) disetujui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk penggunaan darurat.

Vaksin tersebut telah diberikan kepada ratusan juta orang di China dan di tempat-tempat lain, dan merupakan vaksin pertama yang dikembangkan oleh negara non Barat yang mendapat dukungan dari WHO.

Ini juga pertama kalinya WHO memberikan persetujuan penggunaan darurat bagi vaksin China untuk penyakit menular apa pun.

Sebelumnya pada awal pekan ini, para ahli WHO secara terpisah menyatakan kekhawatiran tentang kualitas data yang diberikan perusahaan tentang efek samping.

Daftar darurat WHO adalah sinyal bagi regulator nasional bahwa suatu produk aman dan efektif.

Daftar itu juga memungkinkan vaksin Sinopharm untuk dimasukkan dalam COVAX, program global untuk menyediakan vaksin terutama bagi negara-negara miskin, yang mengalami masalah pasokan.

"Ini memperluas daftar vaksin COVID-19 yang dapat dibeli COVAX, dan memberi kepercayaan pada negara-negara dalam mempercepat persetujuan peraturan mereka sendiri, serta untuk mengimpor dan mengelola vaksin," ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. Seperti dikutip dari Antara, Sabtu (8/5).

Penasihat senior WHO Bruce Aylward mengatakan terserah pada Sinopharm untuk mengatakan berapa banyak dosis vaksin yang dapat diberikan perusahaan farmasi tersebut untuk program COVAX.

"Mereka berusaha untuk memberikan dukungan yang penting, dengan menyediakan sejumlah besar dosis (vaksin) sementara pada saat yang sama juga mencoba melayani penduduk China," ujar Aylward.

Sebelumnya, WHO telah memberikan persetujuan darurat untuk vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech, AstraZeneca, Johnson & Johnson, dan Moderna.

Penyimpanan Mudah

Keputusan untuk menyetujui vaksin Sinopharm diambil oleh kelompok penasihat teknis WHO, yang bertemu sejak 26 April untuk meninjau data klinis terbaru dan praktik manufaktur.

"Persyaratan penyimpanannya yang mudah membuatnya sangat cocok untuk pengaturan sumber daya rendah," demikian pernyataan WHO.

Tedros mengatakan bahwa, setelah persetujuan tersebut, Kelompok Penasihat Strategis Ahli (SAGE) telah merekomendasikan bahwa orang dewasa di atas 18 tahun menerima dua dosis vaksin Sinopharm.

Berdasarkan semua bukti yang tersedia, WHO merekomendasikan vaksin bagi orang dewasa berusia 18 tahun ke atas, dalam dua dosis dengan jarak jadwal pemberian tiga hingga empat minggu.

Vaksin itu, yang dikembangkan oleh Beijing Biological Products Institute --unit anak perusahaan Sinopharm China National Biotec Group, diperkirakan memiliki kemanjuran 79 persen untuk semua kelompok umur.

"Informasi yang kami miliki untuk penggunaan pada orang di atas 60 tahun masih sangat langka. Tidak ada alasan untuk berpikir bahwa vaksin akan berpengaruh berbeda pada kelompok usia yang lebih tua ini," kata ketua panel SAGE Alejandro Craviato.

Tetapi dengan mencatat kesenjangan dalam data klinis, dia mengatakan bahwa Sinopharm atau otoritas nasional harus memantau orang-orang di atas 60 tahun, juga kalangan orang dengan penyakit penyerta serta wanita hamil setelah vaksinasi.

WHO mengatakan pihaknya dapat mencapai keputusan tentang vaksin COVID-19 utama China lainnya, yaitu yang dibuat oleh Sinovac Biotech, minggu depan. Para ahli teknis memeriksanya pada Rabu (5/5).

"Kami telah mulai meninjau laporan dari Sinovac. Kami sebenarnya meminta informasi tambahan kepada pabrikan ... yang kami harap akan segera terima untuk membuat keputusan," ujar ketua kelompok penasihat teknis WHO Arnaud Didierlaurent.

China telah menyebarkan sekitar 65 juta dosis vaksin Sinopharm dan sekitar 260 juta dosis suntikan Sinovac. Kedua vaksin tersebut telah diekspor ke banyak negara, terutama di Amerika Latin, Asia, dan Afrika, yang banyak di antaranya mengalami kesulitan dalam mendapatkan pasokan vaksin yang dikembangkan di negara-negara Barat.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.

Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Daftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO
Daftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO

WHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal

Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.

Baca Selengkapnya
Komnas KIPI Pastikan Vaksin nOPV2 Aman Digunakan untuk Cegah Polio
Komnas KIPI Pastikan Vaksin nOPV2 Aman Digunakan untuk Cegah Polio

Komnas KIPI menyebut vaksin nOPV2 telah dikembangkan sejak tahun 2011 dan mulai diberikan sejak tahun 2021.

Baca Selengkapnya
Ini Daftar Negara Paling Dermawan di Dunia, Indonesia Masuk Peringkat Pertama karena Alasan Ini
Ini Daftar Negara Paling Dermawan di Dunia, Indonesia Masuk Peringkat Pertama karena Alasan Ini

Tingkat kedermawanan global meningkat sejak pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya