Ustaz penyebar pamflet anti Densus 88 di Bekasi batal diusir warga
Merdeka.com - Ustaz W, warga RW 4 Kelurahan Arenjaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, tak jadi diusir warga. Kasus tudingan penyebaran paham radikalisme yang dilakukan dia diselesaikan secara kekeluargaan lewat musyawarah dengan seluruh pengurus RT dan RW.
Lurah Arenjaya, Toto Yulianto mengatakan, ustaz W tak jadi pindah karena persoalan menimpanya sudah dibahas melalui musyawarah RT dan RW pada Jumat (8/5) malam lalu, atau sehari setelah diterbitkan surat permintaan pindah. "Dia membuat surat pernyataan dengan tidak mengulangi perbuatannya lagi," kata Toto, Minggu (8/5).
Perbuatan yang dimaksud ialah, memasang pamflet pada majalah dinding masjid di lingkungan warga berisi menyudutkan pemerintah dan Densus 88 Antiteror Polri.
"Surat pernyataan ada di RT dan RW. Jadi semua masalah sudah clear," kata dia.
Toto menambahkan, apabila ditemukan kasus serupa, pihaknya meminta agar masyarakat tak gegabah dalam mengambil keputusan. Setiap masalah harus dibicarakan juga kepada perangkat kelurahan atau kecamatan setempat.
Sementara itu, Ustaz W mengakui bahwa masalah dengan pengurus RT dan RW sudah selesai setelah dia memberikan klarifikasi.
"Hanya miskomunikasi saja. Saya sudah menyampaikan soal apa yang dipermasalahkan, dan RW pun menerimanya," kata Ustaz W.
Dia mengakui ada syarat yang diminta, sehingga dia bisa tetap bisa tinggal di lingkungannya. Syarat itu salah satunya aktif dalam kegiatan masyarakat.
"Saya kurang aktif karena pekerjaan saya jualan, setiap ada kegiatan bersamaan dengan ramainya dagangan saya," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, ustaz W diusir dari lingkungannya melalui surat resmi yang diterbitkan sekretariat RW. Dalam surat itu terlampir tanda tangan persetujuan seluruh RT di lingkungannya.
Gara-garanya ustaz W dituding menyebarkan ajaran radikalisme. Hal ini setelah dia memasang pamflet berisi seruan pembubaran Densus 88 di masjid. Ustaz W juga dituding khutbah menyudutkan pemerintah dan Densus, serta dituding merupakan murid Abu Bakar Baasyir.
Ustaz W menyesalkan upaya pengurus yang meminta dia pergi dari lingkungannya. Soalnya, tanpa ada klarifikasi langsung memberikan surat permintaan pindah dari tempatnya kini tinggal.
"Selama ini saya baik-baik di lingkungan, tidak ada masalah. Kalau ada masalah, seharusnya minta klarifikasi dulu," kata dia.
Ustaz W membenarkan ia yang memasang pamflet di mading tersebut. Menurut dia, pamflet tersebut berupa sebuah berita di mana terdapat pandangan sejumlah tokoh seperti mantan ketua KPK Busro Moqodas yang menanggapi tentang tewasnya Sriyono oleh Densus.
"Begitu ada teguran, saya langsung mencopotnya. Dan saya selama setengah tahun ini belum mendapatkan jadwal khutbah," kata pria yang sudah tinggal selama lima tahun di lingkungan itu.
Ia juga mengakui pernah belajar mengaji ke Abu Bakar Baasyir. Namun, begitu Abu Bakar Baasyir berafiliasi terhadap ISIS, ia langsung mundur dari jemaahnya.
"Karena saya menganggap ISIS tidak sejalan dengan pandangan saya," ucap pria 33 tahun ini.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Densus 88 Antiteror Amankan Sejumlah Orang Terduga Teroris di Sulteng
Di Kota Palu, dikabarkan Densus 88 Antiteror mengamankan tiga orang terduga teroris.
Baca SelengkapnyaBlusukan ke Brebres, Ganjar Minta Warga Bijak Pakai Media Sosial
"Yang suka bermedsos tolong kalimatnya yang baik ya," pesan Ganjar
Baca SelengkapnyaMasyarakat Mencoblos saat Pemilu Bakal Dapat Diskon Belanja, Tinggal Tunjukkan Kelingking Usai Dicelup Tinta
Ini merupakan pesta diskon spesial untuk masyarakat yang menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Aksi Bersih-Bersih Relawan Ganjar dan Pasukin, Simbol Kepedulian Jaga Bumi
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi masyarakat luas tentang pentingnya menjaga kebersihan alam
Baca SelengkapnyaDensus 88 Ungkap Peran Tangkapan Baru Teroris Jaringan Solo Raya dan Banten
Densus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaAntisipasi Macet Arus Balik, Menhub Usul Pegawai WFH dari Kampung Halaman
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengusulkan pegawai WFH dari kampung halaman untuk mengurangi kemacetan pada arus balik.
Baca SelengkapnyaPeneliti Ungkap Generasi Muda Punya Ukuran Otak yang Lebih Besar, Ternyata Ini Dampaknya Bagi Kesehatan
Ternyata ukuran otak generasi muda lebih besar dari generasi sebelumnya. Ini dampak bagi kesehatan.
Baca SelengkapnyaSatgas Urai Kemacetan Polri Disebar di Setiap Polda Mulai Banten hingga Jatim Sesuai Jam Rawan Macet
Petugas juga melakukan pemetaan sejumlah titik rawan macet.
Baca SelengkapnyaSepanjang 2023, Densus 88 Tangkap 142 Teroris dan 2 Ditembak Mati
Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar menjelaskan terkait dua tersangka yang tewas adalah teroris di Lampung, pada 12 April 2023.
Baca Selengkapnya