Usai Suratnya ke Camat Tuai Kritik, Stafsus Jokowi Mau Fokus Bantu Desa Lawan Corona
Merdeka.com - Banyak pihak mengkritik langkah Staf Khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi), Andi Taufan Garuda Putra menyurati camat untuk mendukung perusahaannya menangani Covid-19. Andi menolak menanggapi ragam komentar untuknya karena sudah menyampaikan permohonan maaf dan menarik surat tersebut.
"Untuk saat ini semoga pernyataan saya cukup menjelaskan," kata Andi saat dihubungi merdeka.com, Selasa (14/4).
Dia tidak mau ambil pusing ketika langkahnya berujung polemik. Andi mengaku fokus membantu desa untuk lawan pandemi corona.
"Saya fokus ke aksi baik membantu desa lawan Corona dulu," ungkap Andi.
Sebelumnya diketahui banyak pihak yang menilai Andi melakukan benturan kepentingan. Menurut Indonesia Corruption Watch (ICW), Donal menjelaskan Andi secara tidak langsung menunjukkan perusahaan sendiri untuk jadi mitra Camat.
"Surat tersebut bentuk benturan kepentingan karena menunjuk secara langsung perusahaan yang bersangkutan untuk menjadi mitra atau pendamping bagi camat," kata Aktivis ICW, Donal Fariz, Selasa (14/4).
Menurut Donal, Andi tidak memiliki kewenangan untuk melakukan hal tersebut. "Secara administrasi pemerintahan, seorang stafsus tidak punya kewenangan mengirimkan surat dan menandatanganinya kepada eksternal," ucapnya.
Sebelumnya, Staf Khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi), Andi Taufan Garuda Putra mengirim surat berkop sekretariat kabinet kepada seluruh camat di Indonesia. Surat tersebut beredar di media sosial dan menuai kontroversi.
Isi surat itu yakni permintaan dukungan kepada seluruh camat untuk Relawan Desa Lawan Covid-19. Program ini diinisiasi Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang bekerja sama dengan PT Amartha Mikro Fintek (Amartha). Andi merupakan pendiri Amartha.
Andi menjelaskan, surat tersebut bersifat pemberitahuan dan dukungan kepada program desa untuk melawan Covid-18 yang diinisiasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Taufan juga menjelaskan tidak ada maksud buruk dalam surat tersebut.
"Melalui dukungan secara langsung oleh tim lapangan Amartha yang berada di bawah kepemimpinan saya," jelas Andi Taufan.
Dia mengatakan dukungan tersebut murni dari dasar kemanusiaan dan dengan biaya Amartha serta donasi masyarakat, yang akan dipertanggungjawabkan secara transparan dan akuntabel. Dukungan dan biaya tersebut Taufan mengklaim tidak ada campur tangan dari negara.
"Dukungan yang diberikan dilakukan tanpa menggunakan anggaran negara, baik APBN maupun APBD," jelas Andi Taufan.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mahfud telah menyampaikan surat pengunduran diri kepada Presiden Jokowi di Istana Negara.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, bahwa hal itu adalah urusan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto
Baca SelengkapnyaJokowi sebelumnya mengatakan seorang presiden dan wakil presiden diperbolehkan berkampanye sesuai undang-undang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Istana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo ungkap alasan dibalik pemberian kenaikan pangkat Jenderal Kehormatan untuk Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaKabar tersebut diungkap Mahfud MD yang menyebut ada kehangatanyang hilang dalam Kabinet Indonesia Maju
Baca SelengkapnyaIni kali pertama Jokowi menggelar sidang kabinet paripurna usai pemungutan suara Pilpres 2024 pada 14 Februari lalu
Baca SelengkapnyaKeberadaan fungsi pengawasan ini untuk memastikan kekuasaan tidak disalahgunakan dan berjalan sesuai dengan konstitusi dan undang-undang.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menerima surat kepercayaan dari sembilan duta negara-negara sahabat
Baca Selengkapnya