Merdeka.com - Terpidana mati kasus narkoba warga Filipina, Mary Jane Fiesta Veloso, hari ini mendapat kunjungan dari para pejabat negara itu. Rombongan itu menjenguk Mary Jane sembari memberikan dukungan sebelum pelaksanaan eksekusi mati.

Menurut Kepala Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan, Zaenal Arifin, rombongan itu datang ke lapas pada Selasa (31/3), sekitar pukul 09.00 WIB hingga pukul 13.30 WIB. Rombongan itu terdiri dari Konsul Kedutaan Besar Filipina Syrlene Mananquli, perwakilan Badan Nasional Narkotika Filipina Valente Fortunato Carino, Kepolisian Nasional Filipina Jeoffrey Bellin, Kementerian Luar Negeri Filipina Violaflor Enerian Anchota, perwakilan Kedubes Filipina Selfino Sambajon, dan Penasehat Hukum Mary Jane, Sisca.

"Di dalam ngobrol-ngobrol biasa saja. Mereka pakai bahasa Tagalog, jadi saya tidak paham," kata Zaenal saat dikonfirmasi.

Menurut Zaenal, kunjungan itu merupakan kunjungan pertama dari pihak pemerintah Filipina setelah putusan penolakan Peninjauan Kembali Mary Jane oleh Mahkamah Agung.

"Sebelumnya Menteri Luar Negeri Albert del Rosario datang mengunjungi Mary Jane sekali. Setelah PK ditolak, ini baru yang pertama kali," ujar Zaenal.

Zaenal mengatakan kondisi Mary Jane sehat dan saban hari beraktivitas seperti biasa. Mary Jane juga diperkirakan sudah mendapat kabar terkait dengan penolakan PK-nya.

"Kondisinya sehat. Masih ketawa-tawa tadi orangnya," tandas Zaenal.

Mary Jane ditangkap di Bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta, pada 24 April 2010 silam karena kedapatan membawa 2,622 kilogram heroin.