Merdeka.com - Pemkab Karanganyar, Jawa Tengah tak akan menutup jalur pendakian ke Gunung Lawu melalui pintu masuk Cemoro Kandang, usai penyerangan terhadap Wakapolres Karanganyar dan sopirnya, Minggu (21/6) lalu. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Polres Karanganyar terkait hal tersebut

"Itu tidak ditutup, kan tidak ada pintunya. Ya dibuka terus. Kita koordinasi dengan pak Kapolres. Saya kira kita fleksibel, melihat perkembangan situasi," kata Bupati Karanganyar Juliyatmono, Selasa (23/6).

Pemkab Karanganyar tetap akan memandu para relawan yang saat ini sedang membersihkan jalur pendakian dari Cemoro Kandang ke puncak Gunung Lawu. Sehingga saat dibuka untuk umum nanti, jalurnya sudah tertata.

"Kegiatan yang dilakukan Polres Karanganyar kemarin itu luar biasa untuk susur gunung. Itu artinya membersihkan jalur pendakian yang selama ini tertutup oleh rumput dan lain-lain supaya semua pendaki nanti jangan sampai ada yang tersedia," ujarnya.

Juliyatmono menyebut, tempat wisata yang lain di Karanganyar sudah dibuka sejak 16 Juni lalu. Namun pelaksanaan di lapangan belum maksimal. Pasalnya ada beberapa lokasi wisata yang masih menunggu perizinan dari Kementerian terkait.

"Izin dari Kementerian-Kementerian pemilik lokasi masih dalam proses. Saya sudah beri kesempatan buka, kok malah mundur," pungkasnya.

Sebelumnya, Direktur Kriminal Umum Polda Jateng Kombes Pol Wihastono Yoga Pranoto mengungkapkan pelaku penyerangan Wakapolres Karanganyar Kompol Busroni, Karyono Widodo merupakan mantan narapidana kasus terorisme yang bebas pada tahun 2019. Dari pengungkapan kasus, polisi mendeteksi Karyono terlibat dalam peristiwa pengeboman di Thamrin, Jakarta.

"Pelaku ini kelompok radikal Ciamis dan dalam pencarian senjata api rakitan," kata Wihastono kepada wartawan, Semarang, Senin (22/6).

Polda Jateng masih menyelidiki motif penyerangan yang dilakukan Karyono Widodo. Ada dugaan pelaku sudah merencanakan aksinya dengan mondar-mandir di sekitar lokasi Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar, Jateng.

"Jadi warga tahu kalau pelaku ini sudah sejak awal mondar-mandir di lokasi. Warga pun tahu bukan warga sekitar, tapi pernah melihat dua kali datang di kampung," kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna.

Hingga saat ini, kepolisian belum diketahui motif penyerangan kepada Wakapolres Karanganyar tersebut. "Ini masih diselidiki, dengan Densus apakah bergerak sendiri atau berkelompok. Jenazah pelaku sudah diserahkan keluarga untuk dimakamkan di Kedungmundu, Semarang," jelasnya.