Merdeka.com - Usai memberikan hak suaranya, calon bupati Timor Tengah Utara (TTU), NTT Raymundus Fernandez Sau berkesempatan menikmati sirih dan pinang dengan beberapa warga setempat di TPS 3 Kelurahan Tubuhue, Kecamatan Kota Kefamenanu.

Ray panggilan akrab Raymundus terlihat akrab dan menikmati canda-tawa bersama warga yang kebanyakan ibu-ibu dan lansia itu. Mungkin alasan itulah dia yakin akan dipilih oleh rakyat TTU.

"Saya yakin dipilih oleh masyarakat TTU karena saya dekat dengan mereka," kata Raymundus kepada merdeka.com, Rabu (9/12).

Makan sirih Pinang adalah tradisi keseharian masyarakat TTU dan kabupaten di Pulau Timor, NTT. Setiap tamu atau pejabat yang datang akan disuguhi sirih Pinang pertama kali. Maka tak heran jika warna gigi kebanyakan warga TTU menghitam karena sirih Pinang.

Menurut Raymundus, sistem referendum setuju atau tidak setuju merupakan suatu hal unik dan menjadi pembelajaran bagi sistem demokrasi di Indonesia ke depan. Meski lesu karena tak ada lawan, incumbent yang akan selesai masa jabatan pada tanggal 21 Desember ini mengaku optimis memperoleh kemenangan.

Raymundus makan sirih Pinang dengan warga ©2015 Merdeka.com

"Ya tentunya ini pengalaman pertama saya dalam berdemokrasi di indonesia maju sebagai calon bupati kemudian maju sebagai calon tunggal dengan sistim referendum, setuju atau tidak setuju. Tentu ini agak unik juga dan kita harapkan proses hari ini akan menjadi pembelajaran dalam berdemokrasi di indonesia," kata Raymundus usai memberikan hak suaranya di TPS 3, kecamatan kota kefamenanu, TTU, Rabu (9/12).

Dia yakin menang dalam pemungutan suara ini karena kedekatannya dengan rakyat lima tahun kemarin.

"Saya berkeyakinan karena saya bersama rakyat dalam setiap kesempatan selalu bersama rakyat. Saya yakin rakyat memilih saya," tukas dia.

Tak hanya yakin menang, calon bupati yang berpasangan dengan Aloysius Kobes ini optimis mendapat dukungan di atas target mereka selama ini.

"Saya yakin rakyat memilih saya, soal presentase di atas ketentuan," pungkas dia.