Usai Gunung Semeru Erupsi, Jembatan Gantung Gladak Perak Belum Bisa Dilintasi Warga
Merdeka.com - Jembatan gantung Gladak Perak masih belum akan dibuka untuk umum pasca terjadinya Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru. Jembatan tersebut berada di atas sungai aliran lahar yang dianggap masih membahayakan untuk dilintasi masyarakat.
"Jembatan Gantung Gladak Perak masih belum memungkinkan untuk dijadikan jalur umum. Karena masih ada bekas longsoran dan jalan bebatuan yang mengkhawatirkan pengguna jalan," kata Bupati Lumajang, Thoriqul Haq.
Jalan menuju jembatan gantung tersebut mengalami longsor sekitar satu bulan lalu. Longsor terjadi di Kilometer 59 sepanjang 50 meter dan menjatuhkan aspal jalan hingga 20 meter.
Saat erupsi Gunung Semeru, Minggu, (4/12), APG meluncur dari Kawah Jonggring Saloko hingga melintasi jembatan gantung yang dibangun sekitar 6 Bulan lalu. Sejak saat itu, jembatan ditutup dan penggunaannya hanya untuk keadaan darurat.
"Kecuali keadaan darurat yang dikawal oleh petugas," ujarnya.
Kondisi Jembatan
Kondisi jembatan sendiri dinyatakan aman usai diterpa awan panas guguran (APG) Gunung Semeru. Tetapi memang dianggap bahaya karena berada di atas sungai yang menjadi jalur lahar dingin.
Sementara itu akses menuju Pronojiwo via Curah Kobokan hingga saat ini juga masih tertutup material di Dusun Kajar Kuning. Namun diharapkan akses alternatif segera dapat dibuka, saat ini petugas sedang melakukan pengerukan jalan.
"Arah Curah Kobokan, sedang dibuatkan jalur dan saat ini beberapa alat berat sudah berada di Kajar Kuning, untuk bisa membuka jalan dan bisa digunakan kembali sebagai jalur alternatif ke Pronojiwo," ungkapnya.
Sekarang ini masyarakat mulai beraktivitas kendati belum sepenuhnya normal, karena sebagian masih harus tinggal di pengungsian. Siang hari mereka beraktivitas, dan pada malam hari kembali ke lokasi pengungsian.
"Sekarang keadaannya masyarakat mengungsi ketika malam hari, ketika siang kembali ke aktifitas masing-masing karena harus memberi makan ternak, harus bersih-bersih rumah," ungkapnya.
Thoriq mengingatkan masyarakat agar tetap waspada dan tidak mendekat di aliran lahar Gunung Semeru.
(mdk/gil)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunung Semeru dan Marapi Erupsi Lagi, Masyarakat Diminta Waspada
Gunung Semeru memuntahkan letusan disertai Awan Panas Guguran (APG) pada Senin (25/12) sekitar pukul 05.12 WIB.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru Kembali Erupsi, Ini 4 Fakta di Baliknya
Warga diminta waspada terhadap bencana susulan akibat letusan Semeru.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru Kembali Erupsi, Luncurkan Abu Setinggi 800 Meter
Gunung Semeru di Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, kembal erupsi, Senin (12/2).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gunung Semeru Kembali Erupsi
Erupsi terjadi dengan durasi waktu tercatat selama 127 detik pada Sabtu malam pukul 22.13 WIB.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru Erupsi Lagi, Semburkan Abu Setinggi 800 Meter
Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas pada sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari pusat erupsi.
Baca SelengkapnyaBegini Kondisi Gunung Semeru Setelah Erupsi Menurut Badan Geologi
Warga dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Baca SelengkapnyaGunung Semeru Meletus, Muntahkan Abu Setinggi 900 Meter
Gunung Semeru mengalami 28 kali gempa erupsi, 1 kali gempa guguran, 6 kali gempa hembusan, dan tiga kali gempa harmonik.
Baca SelengkapnyaUsai Gempa, Jalur Pendakian Gunung Salak dan Kawah Ratu Ditutup
Masyarakat dan pendaki diharapkan dapat menaati kebijakan tersebut.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi Keluarkan Awan Panas hingga 2 Kilometer, Sejumlah Wilayah Sekitar Dilanda Hujan Abu
Pada siang hari, Minggu (21/1), awan panas yang muncul dari Gunung Merapi. Beberapa daerah di sekitaran Merapi terkena dampak hujan abu.
Baca Selengkapnya