Usai diperiksa KPK, Luthfi malah bicara kepengurusan baru PKS
Merdeka.com - Mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq telah merampungkan pemeriksaannya hari ini di Gedung KPK. Luthfi yang diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Juard Effendi itu, lagi-lagi membahas terkait partainya.
Luthfi keluar sekitar pukul 19.15 WIB. Saat keluar, Luthfi pun langsung berkomentar terkait kepengurusan baru partainya. Posisi Luthfi sebagai Presiden PKS digantikan oleh Anis Matta yang sebelumnya menjabat sebagai Sekjen PKS.
"Saya ingin ucapkan selamat kepada kepengurusan baru PKS mudah-mudahan segera menjalankan roda organisasi dan memenangkan PKS 2014 nanti," ujarnya sesudah keluar dari Gedung KPK, Rabu (6/2) malam.
Selain itu, Luthfi juga kembali menyampaikan salam kepada warga di daerah pemilihan dirinya yakni Jawa Timur V. Dia juga berharap posisinya segera digantikan dan dapat konsen dengan konstituen.
"Untuk warga di daerah pemilihan saya, Jatim V, saya sudah mengundurkan diri sebagai anggota DPR dan saya berharap bisa segera ada pengganti untuk daerah pemilihan saya dan segera perhatikan konstituen kemudian bisa kerjasama untuk menang di 2014 nanti," paparnya.
Saat ditanyakan terkait materi pemeriksaan hari ini, Luthfi tampak enggan menjawab. Luthfi ngeles dan merasa dirinya tidak perlu menjawab pertanyaan yang terkait seputar kasus ini.
"Dan yang terakhir soal pemeriksaan, etika yang saya tahu tidak perlu dibeberkan," ujarnya.
"Nanti di persidangan," ujarnya lagi sambil memasuki mobil tahanan KPK yang akan membawanya ke Rutan KPK Cabang Guntur.
Sementara itu, Direktur PT Indoguna Utama Juard Effendi juga telah selesai menjalani pemeriksaan. Juard telah lebih dulu keluar dibanding Luthfi sekitar pukul 17.45 WIB. Saat keluar, Juard bungkam seribu bahasa. Dirinya keluar sambil menutup wajahnya dengan map kuning.
Hingga di pintu mobil tahanan, Juard tetap bungkam dan langsung masuk ke mobil. Mobil tahanan itu membawanya ke Rumah Tahanan Negara Kelas I Salemba.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akui Kepercayaan Terhadap KPK Kurang, Mahfud Ingin Kembalikan UU KPK Lama Jika Terpilih Jadi Wapres
Mahfud menegaskan keberadaan lembaga antirasuah itu masih sangat dibutuhkan untuk memberantas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
Baca SelengkapnyaPihak SYL Minta Polisi Tahan Firli Bahuri, Ini Alasannya
Menurut dia, Firli tidak memiliki alasan lagi absen pemeriksaan sebagai tersangka besok.
Baca SelengkapnyaMahfud Ingatkan Ketua KPU Tak Lagi Lakukan Kesalahan: Kalau terjadi Lagi Dia Harus Diberhentikan
Mahfud meminta kepada KPU agar ke depan lebih berhati-hati dalam menjalankan tugasnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Usai Minta Maaf, 78 Pegawai KPK Terlibat Pungli Terancam Sanski Disiplin
78 Pegawai KPK itu sebelumnya meminta maaf secara terbuka telah melakukan pungli di Rutan KPK.
Baca SelengkapnyaDieksekusi, 78 Pegawai KPK Serentak Minta Maaf Terlibat Pungli di Rutan
Permintaan maaf tersebut dibacakan langsung oleh para pegawai yang dijatuhi sanksi berat oleh Dewan Pengawas (Dewas) KPK.
Baca SelengkapnyaPKS soal Putusan DKPP: Rakyat Tentu Tidak Ingin Orang yang Dipilih Bermasalah Etika
Dia meminta harus bisa dihentikan dan tidak menjadi tren.
Baca SelengkapnyaDalih Pegawai KPK Terlibat Skandal Pungli di Rutan: Untuk Biaya Makan dan Ongkos Bekerja
Hal itu diungkapkan Dewan Pengawas KPK saat menggelar sidang putusan etik 15 pegawai kluster kelima kasus pungli di rutan KPK.
Baca SelengkapnyaKPK Tetapkan Kepala BPPD Sidoarjo Jadi Tersangka Korupsi Pemotongan Insentif Pegawai
AS ditahan 20 hari pertama terhitung tanggal 23 Februari 2024 sampai dengan 13 Maret 2024 di Rutan KPK.
Baca SelengkapnyaSekretaris PPLN Kuala Lumpur Akui Bertemu Perwakilan Parpol Bahas Penambahan Pemilih Metode KSK yang Buntu
Sekretaris PPLN Kuala Lumpur berdalih ketika itu perwakilan parpol tidak setuju dengan angka sekitar 270 ribu pemilih DPT Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Baca Selengkapnya