Usai cabuli 4 santriwati, Ustaz Mahmud kabur ke rumah orangtua
Merdeka.com - Setelah cabuli empat santriwatinya di tempat belajar mengaji, Mahmud (49), warga Bulak Banteng, Surabaya, Jawa Timur sempat kabur saat mengetahui salah satu korbannya melapor polisi. Bapak tiga anak ini, kabur ke rumah orangtua di Sumenep, Madura.
"Setelah menerima laporan kejadian itu dari salah satu korbannya berinisial F, usia 14 tahun, kami langsung melakukan penyelidikan," terang Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya AKP Adrian Satrio Utomo, Rabu (6/1).
Bahkan lanjut dia, pihaknya juga melayangkan surat panggilan terhadap tersangka. Sayang, selama tiga kali panggilan tersangka mangkir dan menghilang dari rumahnya.
"Hingga tiga surat panggilan kami layangkan, tapi tersangka tidak juga hadir. Setelah itu, kami perintahkan anggota melakukan penangkapan. Saat rumahnya kami geledah, tersangka sudah tidak ada di rumahnya," lanjut Adrian.
Dan baru 1 Januari kemarin, polisi mengendus keberadaan tersangka dan berhasil menangkapnya.
"Tersangka ini ternyata sempat kabur ke rumah ibunya di Sumenep. Kemudian dia berhasil kami tangkap, saat diketahui pulang ke rumahnya di Bulak Banteng," sambung dia lagi.
Seperti diketahui, kasus ini terungkap setelah salah satu korban tersangka, F (14), melapor ke polisi karena diperlakukan tidak senonoh oleh guru ngajinya. Bahkan, tidak hanya F, dari hasil pemeriksaan polisi, tersangka juga mencabuli tiga rekan F, yaitu M, U dan H. Dan perbuatan cabul ini sudah dilakukan selama satu tahun.
Untuk memuluskan aksinya, bapak tiga anak ini meminta para korbannya untuk memijatnya di lantai dua gedung tempat mereka belajar mengaji. Setelah itu tersangka berbuat cabul dengan dalih itu bentuk kasih sayang guru pada muridnya. Jika menolak, tersangka mengatakan kalau santriwati itu tidak akan pernah bisa mengaji.
Selanjutnya, tersangka akan dijerat dengan Pasal 81 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002, tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp 300 juta.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sadis, Pelajar Bunuh Satu Keluarga Diduga Sakit Hati Hubungan Asmara Tidak Direstui
Salah satu korban merupakan anak berusia tiga tahun.
Baca SelengkapnyaIstri Kabur ke Rumah Orangtua Usai Cekcok, Menantu Bunuh Mertua
Nyawanya tak tertolong karena kehabisan banyak darah akibat tusukan pisau yang dilayangkan mertuanya.
Baca SelengkapnyaSiap Sambut Lebaran, Intip Momen Inul Daratista Berbagi Bingkisan saat Mudik
Inul Daratista baru saja mudik ke kampung halamannya di Pasuruan, Jawa Timur.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sering Di-bully, Santri di Siak Bakar Pondok Pesantren hingga Tewaskan Dua Rekan
Seorang santri diduga nekat membakar pondok pesantren di Desa Dayun, Kabupaten Siak, Rabu (18/2), sehingga dua orang rekannya meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKasus Mutilasi ASN Semarang, Keluarga Ingin Bertemu Mahfud Tagih Progres Penyelidikan yang Mandek
Keinginan keluarga bertemu Mahfud itu setelah Mahfud mengungkapkan progres pengusutan kasus pembunuhan pegawai Bapenda Pemkot Semarang tersebut.
Baca SelengkapnyaMahfud Tak Masalah Masyarakat Ambil Amplop dari Capres-Caleg, Tapi Coblos Sesuai Hati Nurani
Namun harus tetap teguh dan tangguh menghadapi setiap godaan tersebut.
Baca SelengkapnyaUstaz Abdul Somad Resmi Dukung Anies-Cak Imin di Pilpres 2024
Dukungan diberikan ketika Anies mengunjungi kediaman UAS di Rumah Omak, Pesantren Hj. Rohana, Riau
Baca Selengkapnya50 Pantun Ucapan Idulfitri yang Lucu dan Penuh Doa, Kirimkan untuk Orang Terdekat
Pantun ucapan Idulfitri akan jadi hiburan yang menyambung silaturahmi.
Baca SelengkapnyaPulau di Sumenep Ini Bak Surga Dunia tapi Ditinggal Penduduknya Merantau, Intip Potretnya
Banyak warga pulau ini merantau ke kota-kota besar demi mendapatkan penghidupan lebih layak.
Baca Selengkapnya