Update Korban Ledakan Tambang Sawahlunto: 9 Orang Meninggal Dunia, 1 Masih Dicari
Merdeka.com - Jumlah korban meninggal dunia akibat ledakan tambang batu bara di Sawahlunto, Sumatera Barat (Sumbar) bertambah menjadi sembilan orang. Sebelumnya, tercatat enam orang meninggal dunia.
"Data terkini pukul 15.15 Total korban sembilan orang ditemukan dalam (kondisi) meninggal," kata Kepala Seksi Operasional Basarnas Padang, Octavianto saat dihubungi merdeka.com, Jumat (9/12).
Octavianto menyebut, ada satu pekerja yang masih dalan proses pencarian. Sementara, empat orang ditemukan dalam kondisi luka-luka. Korban luka-luka langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sawahlunto.
"Dugaan sementara ledakan tersebut dipicu karena tingginya kadar gas Metana/Hidrokarbon (CH4)," jelasnya.
Satu tim dari Pos SAR Limapuluh Kota yang berisi lima personel telah diterjunkan ke lokasi kejadian. Basarnas Padang juga sudah mengirimkan satu tim yang beranggotakan tujuh anggota.
"Hingga saat ini tim masih berjibaku melakukan pencarian korban yang dibantu dari unsur Polri, TNI, Basarnas sendiri hingga masyarakat setempat," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, ledakan tambang Batu Bara di PT Nusa Alam Lestari (NAL) Parambahan, Desa Salak, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto terjadi sekitar pukul 09.00 Wib. Saat itu, para pekerja baru memulai aktivitas penambangan.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gas-gas beracun tersebut berupa karbon dioksida, karbon monoksida, dan hidrogen sulfida yang berbahaya bila terhirup
Baca SelengkapnyaPihaknya saat saat ini fokus melakukan investigasi penyebab kejadian dan juga penanganan korban.
Baca SelengkapnyaKorban kebocoran gas amonia pada pabrik es batu di Koang Jaya, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, pada Selasa (6/2) dini hari bertambah menjadi 55 orang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ledakan terjadi di pabrik Semen Padang Indarung V, Sumbar, Selasa (20/2) sekitar pukul 11.00 WIB. Empat pekerja mengalami luka bakar akibat peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaKebakaran hebat terjadi sejak pukul 19.30 WIB Kamis (18/4) malam dan baru benar-benar padam jelang subuh.
Baca SelengkapnyaDua Warga Jonggol Tewas saat Bersihkan Sumur dari Bangkai Kucing, Diduga Keracunan Gas
Baca SelengkapnyaData Terbaru Arus Mudik Lebaran 2024: Dalam Lima Hari 322 Kecelakaan, 63 Orang Meninggal
Baca SelengkapnyaAir bah tersebut merupakan kiriman dari Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang.
Baca SelengkapnyaPGN terbuka dan mendorong bagi semua sektor usaha untuk menggunakan gas bumi agar manfaatnya dapat dirasakan secara nyata bersama.
Baca Selengkapnya