Update terbaru temuan KNKT soal jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP
Merdeka.com - Komite Nasional Keselamatan Penerbangan (KNKT) masih terus melakukan penyelidikan terkait kecelakaan maskapai Lion Air PK-LQP. Pesawat tujuan Jakarta - Pangkal Pinang itu jatuh di perairan Karawang, Senin (29/10) lalu. Penyebab jatuhnya pesawat masih dalam tahap penyelidikan.
Namun, dalam penyelidikan awal KNKT menemukan hal-hal yang mencurigakan terhadap kondisi pesawat. Berikut temuan-temuan KNKT:
Adanya penggantian sensor angle of attack
Dari hasil analisi flight data recodres (FDR) dan dokumen perawatan pesawat Lion Air, Tim investigasi KNKT menemukan adanya penggantian sensor angle of attack (AOA). Teknisi pesawat mengganti AOA saat pesawat mendarat di Bali setelah terbang dari Manado, Sulawesi Utara.
Seperti diketahui, sensor ini bekerja dengan cara menentukan posisi relatif hidung pesawat dan membandingkannya dengan pergerakan arus udara di sekitarnya. Sensor ini berfungsi memastikan pesawat tidak menukik ataupun kehilangan ketinggian saat terbang.
Ada kerusakan sensor AOA
Teknisi pesawat mengganti AOA saat pesawat mendarat di Bali setelah terbang dari Manado, Sulawesi Utara. Tetapi penggantian AOA ini diduga tidak sempurna.Dari hasil penyelidikan FDR, KNKT menemukan kerusakan dari sensor AOA. Temuan ini didapat setelah dilakukan pencarian sumber masalah secara sistematis. Lalu ditemukan kerusakan pada sensor itu. "Yang rusak adalah AOA," ucap Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono."Jadi, kalau pesawatnya seperti ini (kondisi mendatar), ini nol, tapi kalau pesawatnya naik, nah itu AOA itu berapa derajat terhadap aliran udara akan terbaca," katanya.
Gerak hidung pesawat berlebihan
Ini juga dampak rusaknya AOA. KNKT bekerja sama dengan Federal Aviation Administration (FAA) Amerika Serikat (AS) menemukan alat sensor yang tak berfungsi. Diduga ini menjadi penyebab kecelakaan Lion Air saat itu. FAA mengatakan data yang salah dari sensor angle of attack, yang membantu mencegah pesawat dari stalling dan diving, dapat menyebabkan awak pesawat mengalami kesulitan untuk mengendalikan pesawat. "Dan mengarah ke gerak hidung yang berlebihan, kehilangan ketinggian yang signifikan, dan kemungkinan berdampak dengan medan," tulis FAA.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terungkap, 3 Pesawat Lion Air Tujuan Jeddah Mendadak Mendarat di Kualanamu dalam Sepekan
Dalam sepekan 3 pesawat Lion Air tujuan Jeddah mengalihkan penerbangan ke Bandara Kualanamu, Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaPesawat Tujuan Jeddah Mendadak Mendarat di Bandara Kualanamu, Begini Penjelasan Lion Air
Pesawat Lion Air tujuan Jeddah mengalihkan pendaratan ke Bandara Internasional Kualanamu, Senin (11/3) malam.
Baca SelengkapnyaPenjelasan Lengkap KNKT soal Pilot dan Copilot Batik Air Tidur saat Terbangkan Pesawat, Sempat Mengelak Alat Komunikasi Rusak
Keduanya mengoperasikan pesawat Airbus A320 dengan nomor penerbangan ID6723 dari Kendari ke Jakarta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Lion Air Bawa Jemaah Umrah Tiba-Tiba Mendarat di Kualanamu, Ini Penyebabnya
Pesawat Lion Air sempat berputar di langit Kota Binjai
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Pesawat Polri Ditembak KKB saat Mendarat di Intan Jaya, Berujung Baku Tembak
Detik-Detik Pesawat Polri Ditembak KKB saat Mendarat di Intan Jaya, Berujung Baku Tembak
Baca SelengkapnyaKronologi Pesawat Batik Air dari Aceh Gagal Terbang Menuju Bandara Soekarno-Hatta
Pihak Lion Air tetap akan memberikan kompensasi kepada para penumpang atas kejadian gagal berangkat karena kendala teknis tersebut.
Baca SelengkapnyaKronologi Pilot dan Kopilot Batik Air Tidur di 36 Ribu Kaki, Pesawat Sempat Keluar Jalur Penerbangan
Akibat pilot dan kopilot Batik Air tertidur, pesawat melaju di luar jalur penerbangan dan tak merespons pusat pengendali wilayah (Area Control Centre/ACC).
Baca SelengkapnyaFakta-Fakta Kecelakaan Pesawat Smart Air di Hutan Belantara Kalimantan
Pesawat Smart Air dengan nomor penerbangan PK-SNN mengalami kecelakaan sehingga jatuh di kawasan Bukit Narif Krayan Tengah
Baca SelengkapnyaSYL Minta Dipindah dari Rutan KPK: Paru-Paru Saya Tinggal Satu, Sulit Napas karena Tak Ada Ventilasi
Permintaan tersebut dilakukan lantaran SYL terkadang kesulitan bernapas di dalam Rutan KPK yang minim ventilasi udara.
Baca Selengkapnya