Update status berbau penistaan agama di FB, NDS dibekuk polisi
Merdeka.com - NDS, warga Sangatta, kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, ditangkap polisi Kamis (11/8) malam kemarin. Gara-garanya, dia memosting tulisan di akun Facebook, berbau penistaan agama.
Keterangan dihimpun, NDS ditangkap sekitar pukul 22.00 WITA, di sebuah warnet di Sangatta. Postingan dia pada sore hari di akun Facebook komunitas jual beli Sangatta, memancing komentar massal hingga 900 komentar.
Postingan NDS yang menulis 'Babi Imut, bisa buat lebaran haji' dijual dengan harga Rp 14.000.000. Sekejap netizen membanjiri postingannya. Beruntung, polisi mengetahui dengan cepat. Guna menghindari aksi massa di lapangan, NDS langsung diamankan dan digelandang ke Mapolres Kutai Timur.
"Ya benar, yang bersangkutan kita amankan. Karena setelah dia posting itu, ramai dikomentari sampai 900 komentar," kata Kasat Reskrim Polres Kutai Timur, AKP Andika Dharma Sena, kepada merdeka.com, Jumat (12/8) malam.
"Terkait postingan itu, khawatirnya kita nanti menyebar luas, yang bersangkutan kita proses hukum," ujar Andika.
Dalam pemeriksaan penyidikan, NDS tidak menyangka postingannya menimbulkan reaksi tajam dari netizen. Meski begitu, kepolisian bergeming, dan menetapkan dia sebagai tersangka.
"Kita jerat Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik dan pasal 156 huruf a KUHP. Statusnya tersangka, kita pertimbangkan, kemungkinan kita melakukan penahanan," sebut Andika.
Tidak sulit untuk mengamankan Nico, lantaran yang bersangkutan, yang diketahui bekerja di salah satu perusahaan kontraktor batu bara, juga banyak warga dan netizen lainnya yang mengenalnya.
"Dia ada memposting gambar (babi) di forum jual beli. Kemudian di bawahnya ada tulisan lah terkait lebaran haji, dijual sekian rupiah," ungkap Andika.
"Intinya kita proses cepat, dari pada melebar ke mana-mana. Khawatirnya juga kalau yang bersangkutan jalan-jalan ke luar rumah jadi riskan," pungkas Andika.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi
Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Pencuri Emas Gagal Kabur, Ternyata Pintu Toko Dikunci Otomatis oleh Pemiliknya
Alih-alih mendapat untung, pria ini justru bernasib apes. Aksinya berhasil digagalkan usai pemilik toko melakukan hal tak diduga.
Baca Selengkapnya'Korban' Kasus Penembakan oleh Ghatan Juga Ditangkap Polisi, Ini Duduk Perkaranya
David menjelaskan untuk dua kasus yang menyeret nama Andika statusnya masih saksi terlapor.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog Jelaskan Duduk Perkara Beras SPHP Memuat Stiker Capres Tertentu
Bayu menjelaskan bahwa SPHP merupakan program pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yang dilaksanakan oleh Bulog dalam rangka menjaga stabilitas harga beras.
Baca SelengkapnyaBeras di Singapura Ternyata Lebih Murah dari Indonesia, Mendagri Ungkap Penyebabnya
Singapura menyandang status sebagai negara maju namun tidak bisa memproduksi bahan pangan sendiri.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog: Beras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia di Awal Tahun 2024
Bayu menyebut keputusan untuk mendatangkan impor beras pada 2024 nanti demi memenuhi kebutuhan saat bulan suci Ramadan maupun Lebaran.
Baca SelengkapnyaMendag Akhirnya Buka Suara soal Penyebab Mahalnya Harga Beras di Awal Ramadan
Sejak 10 Maret 2024, Pemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp1.000 per kilogram (kg).
Baca SelengkapnyaDapat Izin dari Pemerintah, Bulog Bebas Impor Beras Sepanjang 2024
Bulog janji penugasan impor beras akan dikelola dengan baik untuk menjaga stabilitas harga beras di pasaran di pasaran.
Baca Selengkapnya