Merdeka.com - Jumlah korban meninggal dunia akibat ledakan pipa gas milik PT Petrochina International Jabung di Desa Pematang Buluh, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjab Barat, Jambi, bertambah. Sebelumnya masih satu orang, kini bertambah jadi dua.

Kedua korban bernama Randi Afrianto dan Kastalani. Randi Afrianto meninggal dunia pada Sabtu (24/12). Jenazah diterbangkan ke Jambi hari ini dan langsung dimakamkan oleh pihak keluarga.

"Kabar duka atas meninggalnya rekan kerja kami Randi Afrianto, dari delapan pekerja yang mengalami kecelakaan kerja di Area NEB#9 di Betara, Tanjung Jabung Barat," kata Anggono Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel, Minggu (25/12).

Menurut dia, kedua korban meninggal dunia mengalami luka serius. Sehingga tak bisa tertolong. "Kami tidak dapat membayangkan kesedihan keluarga yang ditinggalkan. Meski demikian, kami akan memberikan pendampingan terbaik bagi keluarga di masa berkabung,” jelasnya.

Anggono menyebut, selain dua orang meninggal dunia, ada enam korban mengalami luka-luka akibat ledakan pipa gas milik PT Petrochina International Jabung. Empat pekerja kini dirawat di rumah sakit di Jakarta, satu orang dirawat di rumah sakit di Jambi.

Sementara satu korban lain yang sebelumnya diizinkan beristirahat di rumah tengah proses rujuk ke rumah sakit di Jakarta untuk pengecekan kembali kondisi dan melanjutkan perawatan.

"Bahwa semua usaha untuk memberikan perawatan terbaik bagi semua korban telah diupayakan dengan harapan agar mereka dapat kembali kepada keluarga dalam kondisi pulih kembali," tutupnya.

Ledakan pipa gas di Tanjung Jabung Barat, Jambi, terjadi pada Minggu (18/12). Field Manager Jabung PetroChina Arief Hari Suseno menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban meninggal dunia.

"Kami berharap keluarga diberi kekuatan dalam masa-masa yang berat ini," katanya, Jumat (23/12).