Merdeka.com - Polres Metro Jakarta Selatan telah menetapkan P (17) dan N (42) tersangka kasus penculikan Putri Rahmadani, anak berusia 3 tahun di Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu. Kedua tersangka merupakan ibu dan anak.

Paman korban, Mezoni menceritakan upaya keluarga mencari jejak Putri dan pelaku. Beruntung aksi Puput, terekam kamera CCTV yang ada di daerah tersebut. Keluarga bergerak berbekal rekaman itu.

"Dari CCTV sudah kelihatan pelaku itu si Puput," kata Mezoni saat dihubungi merdeka.com, Rabu (29/7).

Akhirnya, keluarga memutuskan melapor ke Polsek Pesanggrahan. "Jam 8 malam lapor Polsek Pesanggrahan. Dari situ (CCTV) kita lacak ke Tigaraksa, Banten," ungkapnya.

"Jadi pas keluarga Puput pindahan ke Tigaraksa, ada tetangga yang nganter. Jadi kita lacak dari situ. Nah, pas sampai di rumahnya di Tigaraksa ternyata sudah kosong," tuturnya.

Lantas, Mezoni bertanya kepada warga sekitar perihal keberadaan keluarga Puput. "Kata orang situ (warga sekitar) sudah pindah. Pindahnya enggak tahu kapan, tapi katanya ada yang melihat tengah malam. Ternyata, ada saudaranya mereka yang juga tinggal di situ. Langsung kita cari saudaranya itu," jelasnya.

Sayang, hasilnya nihil. Kerabat Puput tak mengetahui keberadaannya.

Pencarian di Tigaraksa nihil, keluarga Putri akhirnya melapor ke Polres Metro Jakarta Selatan. "Jam 2 pagi lapor Polres. Setelah laporan, kita masih penasaran jadi lanjut cari lagi. Tapi enggak lama polisi ngabarin pelaku sudah dapat (ditangkap)," tuturnya.

Puput Sekeluarga sudah Pindah dari Ulujami

Mezoni membenarkan jika keluarga Puput sempat tinggal dekat dengan rumah keponakannya di Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Di mata tetangga, keluarga itu jarang bersosialisasi.

"Kalau kata tetangga jarang ketemu. Kenal cuma ya sekedar kenal saja," tuturnya.

"Pindahnya satu tahun ini," sambung Mezoni.

Sehari Sebelum Diculik, Putri Main dengan Puput

Meski sudah pindah, kata Mezoni, Puput kerap bermain ke daerah rumahnya di Ulujami. Bahkan, sehari sebelum penculikan, Puput kedapatan bermain dengan Putri.

"Keluarga sih enggak ada yang menyangka. Nah, sebelum kejdian kan Senin ya, hari Minggu kata tetangga ngeliat Puput ngajak main Putri. Mungkin pas kemarin Senin kejadian lagi ada kesempatan. Untung kelihatan di CCTV," bebernya.

Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Irwan Susanto mengatakan kepada penyidik pelaku berkilah ingin mempunyai saudara perempuan.

"Tersangka melakukan aksinya dengan tujuan ingin menguasai korban, karena P ingin punya saudara perempuan untuk menggantikan saudaranya (kakaknya) yg sudah meninggal sedangkan tersangka N sudah tidak bisa hamil lagi," kata Irwan dalam keterangannya.

Irwan menjelaskan, pelaku P mengajak korban pergi yang kemudian dituruti. "Setelah itu P membawa korban dengan angkutan umum ke stasiun Kebayoran Lama lalu menggunakan kereta menuju stasiun Tigaraksa," jelas Irwan.

Setelah sampai di Tigaraksa, lanjutnya, pelaku P dijemput ayahnya, RH menggunakan sepeda motor. "Dan mengatakan bahwa anak tersebut dipungut di pasar kebayoran lama. Selanjutnya RH bersama keluarganya merawat korban di rumahnya di Cikupa, Tangerang, Banten," ungkapnya.

Kini, kedua pelaku yang merupakan ibu dan anak telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 328/332 KUHP/ 76F Jo 83 UU 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU 23 tahun 2002 tentang Perlindungan anak dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara.