Merdeka.com - Amerika Serikat pernah memiliki Christopher Scott Kyle (Chris Kyle) sebagai penembak jitu atau sniper paling mematikan, Indonesia memiliki Tatang Koswara yang masuk dalam 13 besar daftar sniper pasukan elite dunia.

Sniper legendaris ini mengembuskan napas terakhir usai syuting acara TV Hitam Putih bersama Deddy Corbuzier. Prajurit berpangkat Peltu TNI ini meninggal dalam usia 68 tahun karena sakit jantung. Tatang akan dimakamkan di area Taman Makam Pahlawan, Cikutra, Bandung.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, M. Fuad Basya mengatakan, akan ada upacara militer saat pemakaman Tatang. "Nanti ada upacara militer," kata Fuad kepada merdeka.com, Rabu (4/3).

Upacara militer, lanjut Fuad, akan dilakukan dalam 2 tahap yakni upacara pelepasan di kediaman Tatang serta upacara pelepasan di tempat pemakaman.

"Pelepasan di kediaman, itu dilepas atas nama keluarga menyerahkan kepada negara untuk dimakamkan. Kemudian di tempat pemakaman itu dilepas oleh negara untuk diserahkan kepada Ibu Pertiwi," jelas Fuad.

Pimpinan upacara, lanjut Fuad, akan ditentukan oleh Garnisun. "Itu nanti Garnisun yang nunjuk, tapi ketentuannya yang mimpin upacara pemakaman harus berpangkat lebih tinggi dari almarhum (Tatang Koswara)," tutur Fuad.

Semasa hidup, Tatang Koswara sempat bertugas di medan perang Timor Timur. Dia menorehkan banyak prestasi di medan tempur. Namun di masa tuanya, Tatang hidup pas-pasan dan membuka warung makan di markas Kodiklat.