Merdeka.com - Pihak pengelola Program Profesi Guru (PPG) Universitas Negeri Makassar (UNM) memastikan, mahasiswa peserta PPG yang masuk rumah sakit sejak Sabtu lalu itu, bukan karena keracunan makanan, melainkan karena salah makan saja.

"Mereka itu habis olahraga. Dalam kondisi perut kosong, mereka makan dengan banyak sambal pedas. Maklum perempuan, biasanya tidak enak makannya kalau tanpa sambal. Makanya perut mereka mules dan banyak buang air besar. Soal muntahnya, hanya beberapa orang. Kalau dikatakan keracunan makanan, harusnya lebih dari setengah total jumlah mereka yang ikut sakit. Tapi ini hanya 16 orang," tutur Kepala Humas UNM Burhanuddin yang dikonfirmasi, Senin (7/8).

Sementara keterangan berbeda yang ditemukan di lapangan, saat menemui korban di RS Islam Faisal. Edil Wijaya Nur selaku kepala asrama yang mendampingi rekan-rekannya mengatakan, saat ini masih ada 17 orang masih dirawat di RS Islam Faisal dan 2 orang di RS Bhayangkara.

Sebelumnya sejak Sabtu malam (5/8) hingga siang ini, total korban keracunan sebanyak 52 orang. Sakit yang dideritanya sama, yakni mules, muntah-muntah dan dan buang air besar berlebihan.

"Kemarin Minggu saya baru masuk ke rumah sakit, sebelumnya sudah banyak teman saya yang masuk. Sakit sekali perut, mules," tutur Mila (25), salah seorang korban yang masih dirawat di RS Islam Faisal.

Edil Wijaya Nur menambahkan, kejadian serupa juga pernah terjadi Maret 2017. Tetapi tidak sampai 20 orang yang jadi korban dan tidak begitu lama dirawat di RS. Juga diduga kuat karena keracunan makanan.

Ilham Amd, kepala unit Instalasi Rawat Darurat (IRD) RS Faisal yang ditemui di RS Islam Faisal membenarkan kalau mahasiswa-mahasiswa dari asrama PPG itu pernah dirawat di sana. Gejalanya sama, yakni gejala keracunan makanan.

"Iya beberapa bulan lalu, mahasiswa dari asrama itu juga dirawat di sini, diduga karena keracunan makanan," Tutur ilham.

Adapun Astuti (25), juga salah seorang korban yang dirawat sekamar dengan Mila mengaku, ini kali kedua dirawat karena mules dan muntah-muntah. "Maret lalu juga dirawat di sini. Sekarang kena lagi," tuturnya.

Burhanuddin membantah kalau peristiwa yang sama pernah menimpa mahasiswa peserta PPG ini.