Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

UNESCO akui Bromo, Semeru dan Taka Bonerate sebagai cagar Biosfer

UNESCO akui Bromo, Semeru dan Taka Bonerate sebagai cagar Biosfer Gunung Bromo. ©2014 merdeka.com/didi syafirdi

Merdeka.com - Dua cagar biosfer Indonesia yang meliputi Bromo-Semeru-Tengger-Arjuno di Jawa Timur, dan Taka Bonerate-Kepulauan Selayar di Sulawesi Selatan diakui sebagai anggota 'Man and Biosphere Programme' (MAB) UNESCO.

"Pengakuan tersebut disahkan dalam sidang ke-27 International Co-ordinating Council (ICC) MAB di Kantor Pusat UNESCO Paris," kata Duta Besar RI untuk UNESCO Prof Fauzi Soelaiman di London, Rabu (10/6).

Kedua cagar biosfer yang baru diakui tersebut menjadi cagar biosfer kesembilan dan kesepuluh dari Indonesia yang menjadi anggota MAB UNESCO.

Delapan cagar biosfer Indonesia sebelumnya adalah cagar biosfer Cibodas (diakui tahun 1977), Pulau Komodo (1977), Lore Lindu (1977), Tanjung Puting (1977), Gunung Leuser (1981), Siberut (1981), Giam Siak Kecil-Pulau Batu (1981), dan Wakatobi (2012).

"Cagar biosfer adalah situs di darat, laut, atau pantai, yang dikelola secara inovatif dengan tujuan menyinergikan penduduk lokal dengan lingkungannya," katanya, seperti dilansir Antara.

Tujuan akhir cagar biosfer adalah menggabungkan pelestarian keanekaragaman hayati dengan pemanfaatan sumber daya secara berkelanjutan, serta mempromosikan solusi lokal untuk memecahkan tantangan kemanusiaan yang dihadapi di wilayah tersebut.

Program MAB UNESCO diluncurkan sejak awal tahun 1970. Setiap tahun, ICC MAB yang terdiri dari 34 negara bersidang untuk mengesahkan penerimaan anggota baru MAB.

Hingga saat ini, MAB UNESCO telah memiliki 631 anggota dari 119 negara, termasuk di dalamnya 14 cagar biosfer yang berada di lintas batas negara, antara lain danau Tonle Sap di Kamboja, Mare aux Hippopotamus di Burkina Faso, dan Pantanal di Brazil.

Pada Sidang ICC MAB tahun ini, selain dua cagar biosfer asal Indonesia, juga dibahas 24 proposal cagar biosfer lainnya dari 18 negara yang lain, yaitu Aljazair, Afrika Selatan, Argentina, Bolivia, Cina, Ethiopia, Honduras, India, Iran, Italia, Kazakhstan, Meksiko, Myanmar, Portugal, Prancis, Rusia, Spanyol, dan Vietnam.

Delegasi Indonesia dipimpin Deputi Ilmu Pengetahuan Hayati (IPH) LIPI sebagai Ketua Komite Nasional Program Man and the Biosphere (MAB) UNESCO untuk Indonesia, Prof. Dr. Enny Sudarmonowati didampingi Direktur Program MAB Indonesia, Prof Dr Yohanes Purwanto, mantan Wakil Kepala LIPI, Prof. Dr. Endang Sukara.

Selain itu Duta Besar/Deputi Wakil Tetap Indonesia untuk UNESCO, Prof. Dr. T. A. Fauzi Soelaiman juga hadir perwakilan Pemda Provinsi Jawa Timur, perwakilan Pemda Kabupaten Selayar, Bupati Wakatobi, dan perwakilan dari swasta hadir pada sidang International Coordinating Council (ICC) Man and the Biosphere (MAB) ke-27 UNESCO, dari tanggal 8 hingga 13 Juni di kantor pusat UNESCO di Paris.

Kehadiran delegasi Indonesia dalam sidang kali ini sangat khusus karena pengumuman pengukuhan dua Cagar Biosfer Indonesia yang baru, bersamaan dengan pengukuhan 16 Cagar Biosfer lain dari berbagai belahan dunia termasuk Argentina, Bolivia, Ethiopia, Honduras, Iran, Itali, Kazakhstan, Mexico, Myanmar, Afrika Selatan, Spanyol, Spanyol, Portugal, dan Vietnam.

Penetapan ini mencerminkan kepedulian yang tinggi dari rakyat, dan bangsa Indonesia terhadap pentingnya keberlanjutan kehidupan umat manusia di muka bumi. Di tengah terjadinya kemerosotan kualitas ekosistem yang jelas sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan dan kualitas kehidupan manusia.

Konsep Cagar Biosfer digagas UNESCO sejak tahun 1971 yang saat ini jumlahnya mencapai 647 di 120 negara di dunia. Dengan demikian, Indonesia memiliki peluang besar untuk mendemonstrasikan pembangunan berkelanjutan.

Pembangunan dan pengembangan cagar biosfer Indonesia dapat menjadi sarana untuk melaksanakan komitmen bangsa Indonesia dalam melaksanakan berbagai konvensi terkait dengan lingkungan hidup, keanekaragaman hayati, dan perubahan iklim.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
UNESCO Puji Penanganan Stunting di Semarang, Bisa Jadi Role Model Nasional

UNESCO Puji Penanganan Stunting di Semarang, Bisa Jadi Role Model Nasional

Pihaknya juga mengapresiasi langkah-langkah Pemkot Semarang dalam upaya pemenuhan kebutuhan sumber pangan.

Baca Selengkapnya
6 Fakta Lumajang Miniatur Surga, Keindahan Wisata Alamnya Tak Tertandingi

6 Fakta Lumajang Miniatur Surga, Keindahan Wisata Alamnya Tak Tertandingi

Kawasan lereng Gunung Bromo ini menawarkan pesona alam yang tak bisa ditemukan di daerah lain.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Penyebab 'Lautan' Pasir Gunung Bromo

Penjelasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Penyebab 'Lautan' Pasir Gunung Bromo

Pengunjung diimbau selalu waspada dan berhati-hati terutama saat terjadi hujan deras karena lautan pasir biasa terbawa saat hujan turun.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tidak Hanya Sumber Daya Alam, Konservasi Kebudayaan juga menjadi Perhatian Prabowo-Gibran

Tidak Hanya Sumber Daya Alam, Konservasi Kebudayaan juga menjadi Perhatian Prabowo-Gibran

Program ini nantinya akan bertugas untuk melestarikan budaya Indonesia baik yang berwujud (tangible), maupun tidak (intangbile).

Baca Selengkapnya
Berada di 14 Kabupaten dan 2 Kota, Ini Pesona Taman Nasional Kerinci Seblat

Berada di 14 Kabupaten dan 2 Kota, Ini Pesona Taman Nasional Kerinci Seblat

Taman Nasional ini memiliki potensi alam yang begitu besar hingga menjadikan tempat ini diakui sebagai warisan dunia UNESCO.

Baca Selengkapnya
Bikin Merinding, 3.700 Tahun Lalu Manusia Dijadikan Tumbal, Ini Tujuannya

Bikin Merinding, 3.700 Tahun Lalu Manusia Dijadikan Tumbal, Ini Tujuannya

Bukti penumbalan manusia di ditemukan di beberapa situs arkeologi di Pulau Kreta, Yunani.

Baca Selengkapnya
Menparekraf Beberkan Penyebab Kota Depok Gagal Jadi Kota Kreatif Versi Unesco

Menparekraf Beberkan Penyebab Kota Depok Gagal Jadi Kota Kreatif Versi Unesco

Masih ada beberapa aspek yang perlu ditingkatkan lagi agar Depok berhasil masuk dalam UNESCO Creative City Network.

Baca Selengkapnya
Mimpi Jokowi: Konser Besar Bakal Digelar di IKN

Mimpi Jokowi: Konser Besar Bakal Digelar di IKN

Presiden juga berharap IKN nantinya bisa menjadi menjadi pusat ecotourism atau wisata lingkungan seiring penataan kawasan hutan di sana.

Baca Selengkapnya
⁠Di Gunung Keramat Tempat para Dewa ini Brimob Polri Mendapat Baret Biru, Zaman Kerajaan Tempat Mencari Kesaktian

⁠Di Gunung Keramat Tempat para Dewa ini Brimob Polri Mendapat Baret Biru, Zaman Kerajaan Tempat Mencari Kesaktian

Di puncak gunung ini, ratusan anggota Brimob melalui berbagai tempaan dan upacara untuk mendapatkan baret biru.

Baca Selengkapnya