Ulah cabul kakek 14 cucu terbongkar karena korban malas sekolah
Merdeka.com - Terbongkarnya kasus pencabulan yang dilakukan Bakur (65), kakek 14 cucu, setelah SM (16), korban berstatus pelajar kelas IX SMP, Kabupaten Bogor itu sejak beberapa bulan terakhir malas sekolah.
Kanit Reskrim Polsek Caringin, Iptu Ma'ruf Mardianto mengatakan berdasarkan keterangan Marno, ayah korban, kasus ini terungkap setelah anaknya malas sekolah karena malu.
"Setelah orangtuanya mendesak kenapa malas dan curiga perutnya membesar karena hamil, akhirnya korban mengaku sedang hamil dan pelakunya adalah Bakur atau uwanya (kakak ipar ibu korban)," kata Iptu Ma'ruf, Kamis (30/5).
Setelah itu, korban langsung mau terbuka terkait kejadian. Kelakuan bejat pelaku, dimulai semenjak September 2012 sampai Maret 2013 sebanyak 12 kali.
"Saat itu juga orangtua korban yang naik pitam mendatangi rumah pelaku dan menyeretnya ke kantor BPD kemudian melaporkan ke petugas," katanya.
Sementara itu, di hadapan petugas pelaku mengaku tak kuasa menahan nafsu saat hendak mengobati korban yang ingin disukai banyak pria.
"Ya dia (korban) percaya bahwa saya bisa mengobati karena selama ini saya dianggap orang pintar atau dukun," katanya.
Lebih lanjut, Bakur mengaku awalnya khilaf melakukan persetubuhan dengan keponakannya sendiri.
"Dia (korban) minta diobati biar disukai banyak pria. Ketika saya obati terpikirlah untuk gituan (menyetubuhi), kemudian berlanjut dan dilakukan berkali-kali," katanya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan
Baca SelengkapnyaMeski kerap di-bully oleh temannya karena tak mau bolos sekolah, pria ini ungkap alasannya.
Baca SelengkapnyaKorban maupun keempat tersangka adalah pelaku tawuran dari dua sekolah di wilayah Jakarta Selatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
"Perkataan kasar korban memicu emosi tersangka sehingga tersangka membunuh korban,” kata Ruslan
Baca Selengkapnya"Korban ditemukan tewas dengan banyak luka. Diduga akibat pembunuhan," ungkap Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon
Baca SelengkapnyaKorban yang sedang berangkat kuliah dengan jalan kaki tiba-tiba diadang oleh pelaku.
Baca SelengkapnyaPerbuatan cabul dilakukan oknum polisi hingga berulang-ulang. Dari korban masih duduk di bangku sekolah dasar hingga ia menginjak kelas 9 SMP
Baca SelengkapnyaPada awal kejadian (31/1), tersangka sempat mengaburkan penyebab kematian korban dengan mengaku tidak tahu terkait penyebab meninggalnya sang anak.
Baca SelengkapnyaJasad korban ditemukan terbungkus selimut oleh seorang pesepeda pada Minggu (25/2) lalu.
Baca Selengkapnya