Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Uji Klinis Vaksin Covid-19 Belum Bisa Segera Dimulai, Butuh Beberapa Perbaikan

Uji Klinis Vaksin Covid-19 Belum Bisa Segera Dimulai, Butuh Beberapa Perbaikan Ilustrasi Vaksin Covid-19. ©2020 REUTERS

Merdeka.com - Tim peneliti vaksin Covid-19 di Kota Bandung belum bisa memulai tahapan pengujian. Mereka harus menunggu izin dari komite etik karena ada beberapa hal yang masih harus diperbaiki dan ditambahkan mengenai metode serta mekanisme pemeriksaan.

Koordinator Uji Klinis Vaksin Corona di RI Kusnandi Rusmil mengatakan uji vaksin yang nantinya dilakukan di Biofarma masuk pada fase tiga untuk lebih memastikan bahwa vaksin ini aman dan efeknya baik.

Jumlah sampelnya pun diambil dari berbagai negara. Selain Indonesia, ada pula India, Bangladesh, hingga negara yang ada di Afrika dan Amerika Latin. Dua fase sebelumnya sudah dilakukan terlebih dahulu di China.

Uji klinis di Indonesia, diprediksi bisa berlangsung selama enam hingga tujuh bulan dengan melibatkan 1.600-an sampel dari relawan. Jumlah ini jauh lebih sedikit dari sampel yang dibutuhkan di Brazil yang bisa mencapai 8.000-an orang.

"Kemudian fase tiga itu kita ada beberapa negara yaitu di India kemudian di Brazil, Angola, dan Indonesia jadi semuanya kita melakukan. Kita akan melakukan kalau umpamanya udah ada izin dari Badan POM, itu berdasarkan izin dari komite etik, sampai hari ini izin dari komite etik belum kami dapat," kata dia di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (24/7/2020).

"Karena ada berapa perubahan-perubahan yang harus diubah yang akan saya konsultasikan nantinya. Karena ini bukan penelitian biasa tapi penelitian dalam keadaan wabah, jadi cara-caranya harus sesuai dengan keadaan yang wabah tadi," ia melanjutkan.

Disinggung mengenai detil perbaikan yang dimaksud, ia mengaku belum bisa mengungkapnya kepada publik. Yang pasti, hal ini berhubungan dengan keamanan terutama bagi relawan yang ingin terlibat dalam uji klinis vaksin tersebut.

"Ada tambahan pemeriksaan yang diperiksa, kenapa? Karena ini penyakit baru sehingga dia perlu hati hati. Takut ada apa apa. Tentu dari kode etik banyak pemikirannya. Prinsipnya supaya subjek itu aman. (Teknis perbaikan) saya belum bisa melakukan penjelasan, ini berhubungan dengan kedokteran," imbuh dia.

Jangan Khawatir Mutasi Virus

Di sisi lain, ia menyoroti mengenai muatsi yang merupakan sifat dari virus. Namun, hal ini dianggap tidak perlu dikhawatirkan. Karena, berbagai vaksin yang sudah diproduksi oleh Biofarma ke ratusan negara tetap efektif. Artinya, virus pembawa penyakit tidak serta merta harus diperlakukan khusus.

"Kan kalau disebut mutasi itu kan berubah. Tapi kan berubahnya, umpamanya dari burung jadi kucing, kan ngga. Cuman (mutasi virusnya) ada yang tambah gemuk atau tambah kecil. Sehingga (contohnya), pas imunisasi macam kuman apapun sama vaksinnya. Jadi kita ga usah terlalu memikirkan mutasi mutasi itu," ucap dia.

"Buktinya, vaksin kita diproduksi biofarma itu dikirim ke 132 negara. Ga mikir tuh orang yang dapat (vaksin) itu, kita punya kumannya lain di indonesia dengan di kita, kan ga. Kalau ada mutasi sedikit, tercover dengan vaksin," kata dia.

Belum ada Mekanisme Pendaftaran

Di tempat yang sama, Manajer Lapangan Tim Penelitian Uji Klinis tahap 3 calon Vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Padjadjaran (Unpad) dr. Eddy Fadlyana mengaku belum bisa menjelaskan mekanisme pendaftaran untuk relawan yang tertarik terlibat dalam uji vaksin karena masih menunggu izin dari Komite Etik.

Namun, pada prosesnya ia menggambarkan akan ada semacam sosialisasi kepada masyarakat melalui berbagai media. Relawan yang ingin terlibat dan masuk dalam kategori yang dibutuhkan bisa menghubungi tim penguji melalui telefon maupun surat elektronik (email).

"Ga ada (pantangan). Silakan (relawan nantinya terdaftar) melakukan aktivitas seperti biasa. Rencana (mulai penelitian) Agustus awal. Tapi kalau melihat sekarang, dilihat dari (pengurusan izin) komite etiknya, saya belum bisa memberikan kepastian (kapan akan dimulai)," pungkasnya.

(mdk/bal)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker

Kasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker

Bandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Tabrakan Kereta di Bandung, Kondisi Masinis Masih Terjepit

Tabrakan Kereta di Bandung, Kondisi Masinis Masih Terjepit

Polisi hingga kini masih terus melakukan proses evakuasi terkait tabrakan kereta.

Baca Selengkapnya
Ada 44 Lokasi Vaksinasi Covid-19 di Jakarta, Ini Daftarnya

Ada 44 Lokasi Vaksinasi Covid-19 di Jakarta, Ini Daftarnya

Pemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.

Baca Selengkapnya