Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ubah Tanggal Kedaluwarsa Makanan dan Kosmetik, Tujuh Pelaku di Bekasi Diringkus

Ubah Tanggal Kedaluwarsa Makanan dan Kosmetik, Tujuh Pelaku di Bekasi Diringkus Polisi ringkus tujuh penjual makanan kedaluwarsa. ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Tujuh penjual makanan, minuman dan kosmetik kedaluwarsa di Desa Telagamurni, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi dibekuk polisi. Dari ketujuh pelaku, tiga di antaranya perempuan.

Pelaku perempuan yang diamankan berinisial N (48), A (18) dan NA (40). Sedangkan pelaku pria berinisial M (36), D (37), J (33) dan A (40). Mereka ditangkap di sebuah rumah kontrakan pada Rabu (16/11).

Kapolres Metro Bekasi Kombes Gidion Arif Setyawan mengatakan, modus yang digunakan pelaku yakni dengan menghapus dan mencetak ulang tanggal kedaluwarsa di kemasan produk. Setelah itu, produk dijual kembali melalui media sosial.

"Mereka mencetak kembali tanggal expired agar terlihat bahwa makanan tersebut belum kedaluwarsa," kata Gidion saat konferensi pers, Kamis (24/11).

Dari tujuh pelaku, masing-masing memiliki tugas yang berbeda. Pelaku N bertindak sebagai bos besar. Dia mendapatkan barang kedaluwarsa dari seorang sopir pengantar barang makanan dan minuman.

Barang yang diterima kemudian dihapus tanggal kedaluwarsanya menggunakan cairan tiner. Setelah bersih, N menyuruh anak buahnya mencetak kembali tanggal produksi di kemasan barang menggunakan alat label printing.

"Setelah sudah bersih dan tidak terlihat nomor tanggalnya kemudian dicetak kembali menggunakan alat label printing, seperti kode tanggal pada umumnya, yang kemudian diperjualbelikan kembali oleh seorang reseller melalui media sosial," ucapnya.

Kanit Reskrim Polsek Cikarang Barat Iptu Said Hasan menambahkan, barang kedaluwarsa yang sudah diperbaharui kembali tanggalnya dijual oleh tiga orang reseller dengan harga lebih murah di media sosial Facebook.

"Satu dari tiga reseller sudah kami amankan. Mereka menjualnya di Facebook. Masyarakat ada yang tertarik karena dari segi harga cenderung lebih murah, nyaris setengah harga dari yang asli," ungkapnya.

Pelaku N, lanjut Said, memberikan upah kepada anak buahnya Rp500 untuk satu barang yang sudah diperbaharui tanggal kedaluwarsanya. Dari hasil ungkap kasus ini, barang bukti makanan dan minuman kemasan serta kosmetik yang diamankan mencapai seberat satu ton.

"Upahnya per item. Jadi satu item yang sudah diganti oleh mereka diberi upah Rp500 per barang. Produknya ada sekitar 20 jenis merek makanan dan minuman, kosmetik juga ada. Pekerja yang diupah tahu kalau itu sebenarnya enggak boleh dilakukan," bebernya.

Said menuturkan, ada perbedaan mencolok antara tanggal kedaluwarsa asli dengan yang sudah diperbaharui oleh pelaku. Yakni, yang asli memiliki pola putus-putus, sedangkan yang dicetak oleh pelaku tanggal kedaluwarsanya terlihat jelas.

Kini polisi masih melakukan pendalaman kasus ini untuk mengetahui berapa banyak barang kedaluwarsa yang sudah dipasarkan. Karena menurut pengakuan pelaku, aksi tersebut sudah dilakukan selama tiga bulan.

Selain makanan dan minuman kemasan serta kosmetik, dari hasil ungkap kasus ini polisi juga mengamankan barang bukti berupa satu alat pres, satu mesin pencetak tanggal kedaluwarsa, satu mesin pemanas dan dua timbangan.

Seluruh pelaku diancam Pasal 62 ayat 1 Jo Pasal 8 dan 9 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen subsider Pasal 143 Jo Pasal 99 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 Tentang Pangan dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur

Tujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur

Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.

Baca Selengkapnya
Perempuan Tua yang Tewas di Bekasi Diduga Korban Pembunuhan

Perempuan Tua yang Tewas di Bekasi Diduga Korban Pembunuhan

Dugaan itu setelah polisi melakukan penyelidikan dan olah TKP.

Baca Selengkapnya
Dua Pekerja Tewas di Lubang Pengolahan Limbah Gedung di Bekasi, Polisi Selidiki Manajemen K3 Perusahaan

Dua Pekerja Tewas di Lubang Pengolahan Limbah Gedung di Bekasi, Polisi Selidiki Manajemen K3 Perusahaan

Dugaan sementara, dua korban tewas karena terpeleset dan jatuh

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Belasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita

Belasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita

Belasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita

Baca Selengkapnya
Polisi TetapkanTersangka Ibu Kandung Bunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali di Bekasi

Polisi TetapkanTersangka Ibu Kandung Bunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali di Bekasi

Tragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas

Baca Selengkapnya
Dulu Dipenjara karena Jual Narkoba, Pemuda Tulungagung Kini Sukses Jadi Pebisnis Omzet Puluhan Juta per Bulan

Dulu Dipenjara karena Jual Narkoba, Pemuda Tulungagung Kini Sukses Jadi Pebisnis Omzet Puluhan Juta per Bulan

Ia ditangkap polisi usai dilaporkan temannya sendiri.

Baca Selengkapnya
Empat Perampok Spesialis Minimarket di Bekasi Ditangkap, Dua Ditembak

Empat Perampok Spesialis Minimarket di Bekasi Ditangkap, Dua Ditembak

Firdaus mengatakan, setiap kali beraksi komplotan perampok ini selalu membekali diri dengan senjata tajam dan senjata api rakitan untuk mengancam pegawai.

Baca Selengkapnya
Perempuan Muda Asal Nganjuk Ini Bersikeras Jadi Petani, Beli Sawah Pakai Uang Tabungan Kini Omzetnya Puluhan Juta per Hari

Perempuan Muda Asal Nganjuk Ini Bersikeras Jadi Petani, Beli Sawah Pakai Uang Tabungan Kini Omzetnya Puluhan Juta per Hari

Sejak lulus SMK, ia merantau ke kota besar agar bisa menabung dari penghasilannya

Baca Selengkapnya
Waspada, Ditemukan Mie Kuning Basah Berformalin di Depok

Waspada, Ditemukan Mie Kuning Basah Berformalin di Depok

Selanjutya BPOM telah melakukan pembinaan kepada pedangnya untuk tidak menjual produk makanan yang mengandung zat kimia berbahaya.

Baca Selengkapnya