Turis asing kerap diperas dan dilecehkan di Bandara Ngurah Rai
Merdeka.com - Kasus pemerasan terhadap turis asal China di Bandara Ngurah Rai Bali memang memalukan. Namun kabarnya, tindakan kriminal seperti itu bukan hal aneh di bandara internasional di Bali itu.
Sumber terpercaya di lingkup Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali menyebutkan, kejadian pemerasan dialami pelancong asal Tiongkok Zhang Tao pada Sabtu dini hari lalu, bukanlah hal yang aneh. Bahkan menurut dia, hampir saban malam, ketika pesawat dari luar negeri tiba di Bali, selalu terjadi pungutan liar oleh sejumlah petugas imigrasi di bandara.
"Kalau minta uang itu biasa, mas. Enggak heran saya dengarnya. Dari USD 50 hingga USD 200 itu sudah lumrah. Tujuannya supaya cepat urusan di imigrasian, soal administrasi," kata seorang sumber, Minggu (13/9).
Saat disinggung kenapa tidak ada turis berani melapor, sumber ini menambahkan, justru aparat memeras terkadang menantang supaya korbannya melapor saja jika tidak terima terhadap perlakuan itu. Namun sayang, menurut dia laporan itu selalu mandek di tangan polisi.
"Untuk apa melapor? Setiap kasus yang dilaporkan selalu lenyap di Polsek Udara Ngurah Rai. Ini yang perlu diberitakan mas, supaya orang tahu semua. Tidak pernah ada kasus yang selesai, kecuali kalau dikorankan," ujar sumber ini.
Menurut penjelasan sumber, setiap pesawat dari luar negeri tiba di Bali, khususnya pada dini hari, saat itulah petugas imigrasi bermain. Tidak hanya minta uang, mereka bahkan kerap melakukan tindakan kekerasan bilamana orang asing itu melawan. Bahkan kalau tamunya kelihatan mabuk, mereka kadang digiring ke toilet dan dilecehkan.
"Kalau minta uang itu biasa. Kadang tamu yang melawan dan minta proses wajar, justru dapat kekerasan. Pernah saya lihat ada yang sampai dicekik dan dikepung petugas lainnya. Ada juga yang sampai digiring ke toilet," sambung sumber.
Menyikapi kabar ini, Kepala Imigrasi Kelas I Khusus Ngurah Rai, Yohanes Widodo, berjanji berusaha membenahi tindakan anak buahnya. Terlebih lagi soal adanya laporan dari warga Tiongkok korban pemerasan dan perampasan.
"Ini yang sedang kita benahi. Saya harap pihak kepolisian di bandara bisa mengusut kasus ini demi pencitraan pariwisata Bali," kata Yohanes.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pungutan sebesar Rp150.000 bagi wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali akan digunakan utamanya untuk menangani permasalahan sampah.
Baca SelengkapnyaLaporan awal, penumpang selamat semua namun mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi masih terus dilakukan. Laporan awal, penumpang selamat semua namun mengalami luka-luka.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pungutan Rp150 ribu ke turis asing akan diberlakukan di seluruh pintu masuk Pulau Bali.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia mengalami sejumlah luka akibat benda tajam.
Baca SelengkapnyaManajer Humas KAI Daop 2 Ayep membenarkan adanya kejadian tersebut yang berawal saat kedua kereta saling bertabrakan pada pukul 06.03 WIB.
Baca SelengkapnyaObjek kasus keduanya sama perihal ucapan Arya saat Rapat Angkasa Pura, Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali.
Baca SelengkapnyaKecelakaan itu menyebabkan dua penumpang odong-odong tewas dan seorang lainnya mengalami luka berat.
Baca SelengkapnyaJumlah kunjungan wisman meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2022.
Baca Selengkapnya