Tuntutan tak didengar KemenPU-Pera, warga Makassar buka tenda di tol
Merdeka.com - Aksi unjuk rasa puluhan warga di Makassar menuntut ganti rugi Rp 9 miliar masih berlangsung, Rabu (19/10). Setelah menutup sebagian jalur tol, mereka kini mendirikan tenda di pinggir jalan di depan Gerbang Kaluku Bodoa, Kecamatan Tallo, Makassar.
Kuasa hukum warga, Andi Amin, menuturkan pendirian tenda ini sengaja dilakukan sebagai wujud perjuangan. Sebab, pihaknya tidak mendapat kepastian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPu-Pera) mengenai ganti rugi.
Menurut Andi, aksi ini sebenarnya tidak perlu dilakukan. Namun, ketika mendatangi kantor Dinas Pekerjaan Umum Sulawesi Selatan (Sulsel), pihaknya tidak mendapat respon baik.
"Katanya Pak Kadis tidak ada. Jadi kami hanya ditemui seorang Kepala Bidang dan mereka mengaku tidak tahu menahu kasus sengketa tanah di jalan tol itu," kata Andi Amin.
Andi menegaskan terus menggelar unjuk rasa sampai pihak KemenPU-Pera mencairkan dana ganti rugi pembebasan lahan yang sudah 15 tahun diperjuangkan. "Kita buat tenda di sini untuk jadi posko aksi agar khalayak tahu perjuangan kami," terangnya Andi Amin.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Potret Terkini di Pelabuhan Merak: Cuaca Cerah, Kendaraan Pemudik Masih Mengular Panjang
Dermaga eksekutif menjadi pilihan bagi pemudik perjalan kaki, karena akses yang cukup dekat dari terminal terpadu Merak.
Baca SelengkapnyaPerempuan Muda Asal Nganjuk Ini Bersikeras Jadi Petani, Beli Sawah Pakai Uang Tabungan Kini Omzetnya Puluhan Juta per Hari
Sejak lulus SMK, ia merantau ke kota besar agar bisa menabung dari penghasilannya
Baca Selengkapnya10 TPS di Makassar Lakukan Pemungutan Suara Ulang, KPU Pusat Tinjau Langsung
Penyelenggaran PSU di 10 TPS di Kota Makassar akibat adanya warga yang tidak masuk dalam DPT dan DPTb tetapi mencoblos saat Pemilu 14 Februari 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ditegur Pengurus karena Merokok Saat Puasa, Santri Bakar Pesantren di Sumedang
Aksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca SelengkapnyaPeristiwa 8 Januari: Meninggalnya Pangeran Diponegoro pada Usia 74 Tahun di Makassar
Pangeran Diponegoro wafat pada tanggal 8 Januari 1855 di Makassar, Sulawesi.
Baca SelengkapnyaTujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur
Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaTak Ingin 50 Juta Warga Pantura Tenggelam, Prabowo: Pembangunan Tanggul Raksasa Harus Dipercepat
Proyek tanggul raksasa merupakan jawaban terhadap fenomena naiknya permukaan laut, terjadinya abrasi, hingga hilangnya banyak lahan.
Baca SelengkapnyaPuncak Arus Balik Mudik di Pelabuhan Merak Malam Ini, Volume Kendaraan Terus Meningkat
Dari hasil rekapitulasi jumlah kendaraan pada arus mudik dari Merak ke Bakauheni yang didata Polda Banten sebanyak 259.216 kendaraan bermotor.
Baca SelengkapnyaPria di Makassar Bunuh dan Cor Jasad Istri dalam Rumah sejak 2018, Terungkap Setelah Anak Melapor
Warga Jalan Kandea II, Kelurahan Bontoala Tua, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, Sulsel, digegerkan dengan penemuan jasad wanita dicor dalam rumah.
Baca Selengkapnya