Tuntut pesangon, karyawan demo Batavia Air
Merdeka.com - Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat telah mempailitkan maskapai penerbangan Batavia Air. Akibatnya, perusahaan tersebut tidak lagi dibolehkan melakukan kegiatan penerbangan. Namun, keputusan itu tidak dibarengi dengan pembayaran uang pesangon kepada 545 karyawan yang bekerja perusahaan tersebut.
Atas alasan itu, ratusan karyawan menggelar aksi demonstrasi di depan pintu M1 Bandara Soekarno-Hatta. Mereka meminta agar kurator segera membayarkan pesangon usai diputus pailit.
"Kurator tidak datang, tidak ada respons baik dari kurator. Jika tak ada kejelasan, tanggal 14 mendatang karyawan akan berkemah di Bandara," ujar Kuasa Pekerja Batavia Air, Odie Hudyanto di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (4/3).
Karena kurator tidak menemui mereka, seluruh mantan pekerja Batavia Air membuat nota anjuran yang meminta pembayaran ganti rugi kepada 545 karyawan senilai Rp 13,7 miliar. Angka itu terbagi ke dalam upah terendah sebesar Rp 7 juta dan tertinggi Rp 60 juta. Masing-masing akan mendapatkan uang sebesar Rp 25 juta.
Tidak hanya itu, para pendemo meminta agar seluruh ijazah segera dipulangkan dan dibuatkan sertifikat pernah bekerja di maskapai tersebut.
"Sertifikat penting, agar kita bisa cari kerja lagi," tandasnya.
Saat akan melakukan aksinya, aksi ini sempat diwarnai adu mulut dengan aparat kepolisian dari Polrestro Bandara Soekarno-Hatta dan Tangerang. Pasalnya, aparat melarang para pengunjuk rasa karena lokasi Bandara harus bersih dari kegiatan demonstrasi.
"Kata polisi, bandara objek vital," ungkap Odie.
Odie menjelaskan, rekan-rekannya yang bekerja di Batavia Air tiba-tiba diberhentikan sejak Februari lalu. Tidak hanya itu, perusahaan juga sudah menghentikan pembayaran jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek) pada September 2012 lalu.
"Tapi jika seperti ini kita akan berkemah di Bandara," katanya.
Mereka yang ikut dalam aksi ini sebagian besar diikuti para pekerja lapangan, yakni petugas porter, petugas tiket, pembersih, keamanan dan mekanik. Mereka terdiri dari 475 orang laki-laki dan 70 perempuan. Hingga berakhir, tidak terlihat pilot maupun pramugari Batavia Air.
"Pilot dan pramugari merasa kastanya berbeda, mas," pungkasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Angkut 153 Penumpang, Pilot Batik Air Tertidur Sebabkan Pesawat Keluar Jalur di Ketinggian 36.000 Kaki
Penerbangan tersebut dioperasikan oleh dua pilot dan empat kru pramugari.
Baca SelengkapnyaKapan Pesawat Terbang Masuk Bengkel? Ini Jawabannya
Dalam operasional, ternyata pesawat udara membutuhkan perawatan dan perbaikan berkala dan rutin guna menjaga kelaikannya terbang.
Baca SelengkapnyaDua Pilot Batik Air Ketiduran Saat Bertugas, Ternyata Segini Jam Kerja hingga Gajinya
Kemenhub meminta maskapai untuk memperhatikan waktu dan kualitas istirahat pilot dan awak pesawat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Naik Pesawat Ini, Setiap Penumpang akan Ditimbang Berat Badannya
Maskapai ini meminta penumpangnya untuk menaiki timbangan beserta barang bawaan mereka untuk mencatat berat badan mereka di gerbang keberangkatan.
Baca SelengkapnyaMelihat Petirtaan Derekan, Pemandian Air Panas Kuno di Semarang yang Letaknya Tersembunyi
Pemandian itu diduga sudah ada sejak ribuan tahun lalu
Baca SelengkapnyaMenghitung Dampak Terburuk Jika Pilot-Kopilot Tertidur Saat Terbangkan Pesawat
Baru-baru ini heboh pilot-kopilot Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaBlusukan ke Pemukiman Padat Cengkareng, Airlangga Cek Penerimaan Bansos Warga
Airlangga menjanjikan bakal memberikan bantuan untuk meringankan kesulitan warga.
Baca SelengkapnyaBandaranya Ekstrem Pilotnya Bernyali, Penampakan Pesawat di Papua Jadi Taksi Warga
Begini penampakan bandara ekstrem di Papua dengan landasan tanah. Di tempat ini pesawat jadi taksi warga.
Baca SelengkapnyaPemkab Paser Kembangkan Pesona Air Terjun Lempesu untuk Wisatawan
Pemkab Paser Fokus Kembangkan Wisata Air Terjun Lempesu
Baca Selengkapnya