Merdeka.com - Hansip identik dengan pengamanan di sebuah lingkungan masyarakat. Peran dan keberadaan hansip diharapkan mampu memberi rasa aman dan nyaman di lingkungan masyarakat. Namun hal ini berbeda dengan apa yang dilakukan Suwandi. Dia malah menebar teror.

Suwandi yang telah berumur 62 tahun ini adalah hansip di Cimanuk, Semarang Timur. Namun kini Suwandi harus merasakan dinginnya hotel prodeo atas perbuatan bejat yang dilakukannya.

Suwandi bahkan dituntut oleh jaksa dengan hukuman 13 tahun penjara. Apa sebab hansip tua ini dituntut sedemikian rupa? Berikut ceritanya:

Hansip Suwandi setubuhi ponakan hingga hamil

Suwandi (62) seorang hansip di Semarang Jawa Tengah, terancam hukuman selama 13 tahun penjara. Hal ini karena pria tua tersebut didakwa mencabuli keponakannya sendiri berinisial II (14), hingga hamil dan melahirkan seorang anak.Hal tersebut terungkap dalam persidangan lanjutan terhadap lelaki tua yang akrab disapa Pak Wo yang dipimpin Ketua Mejelis Hakim Siti Jamzanah, di Pengadilan Negeri (PN) Semarang, Kamis (27/11). Dalam persidangan kasus pencabulan yang digelar tertutup, Pak Wo didakwa mencabuli keponakannya berulang kali, saat orangtua korban tidak di rumah.Ulah bejatnya dilakukan saat dia tinggal satu atap bersama keluarga korban di Jalan Cimanuk, Semarang Timur. Ketika kejadian, ayah korban diketahui bekerja sebagai kuli bangunan di Jakarta sementara ibunya berjualan di Semarang Timur sejak pagi hingga larut malam.

Korban melahirkan anak karena disetubuhi Suwandi

Jaksa Penuntut Umum (JPU), Kejaksaan Negeri Semarang, Nofiati, menjelaskan, ulah cabul yang dilakukan terdakwa terjadi sejak setahun terakhir atau tepat pada 2013. Terdakwa beberapa kali menyetubuhi korban yang masih di bawah umur."Akibat perbuatannya, si korban sampai hamil. Bahkan, sudah melahirkan anak pada 24 September kemarin," kata Nofiati.

Anak korban dititipkan di panti asuhan

II yang masih berusia 14 tahun harus kehilangan keceriaannya. Di saat anak seusianya sedang tumbuh, II harus menerima kenyataan pahit, hamil karena disetubuhi pamannya.II kini harus berstatus sebagai seorang ibu atas bayi yang dilahirkannya. Namun karena masih shock dan trauma, bayinya dititipkan di panti asuhan.II di usianya yang masih muda harus menanggung malu karena hamil dan melahirkan. Demi menjaga psikologisnya, sang bayi untuk sementara dipisahkan dari ibunya."Bayinya di panti asuhan," ujar Jaksa Nofiati.

Suwandi juga sering aniaya ibu korban

Pak Wo, dalam kesehariannya sering kali melakukan aksi kekerasan terhadap ibu korban. Oleh karena itu, korban tidak pernah melawan ketika dicabuli oleh terdakwa.Pak Wo yang juga bekerja sebagai pengayuh becak ini, awalnya mengaku hanya sekali mencabuli korbannya. Meski demikian, setelah dicecar berbagai pertanyaan, dia mengakui perbuatan bejatnya telah dilakukan berulang kali."Terdakwa dituntut bersalah dan melanggar Undang-Undang Nomor 23/ 2002 tentang Perlindungan Anak. Kami menuntut hukuman terdakwa selama 13 tahun penjara. Ulahnya keterlaluan. Terlebih lagi, korban masih saudaranya sendiri," ujar Nofiati.Atas tuntutan hukuman selama 13 tahun itu, kuasa hukum terdakwa, Rizka menyatakan bakal mengajukan pembelaan atas tuntutan jaksa. "Tuntutannya berat, tapi kami tetap pledoi dalam sidang berikutnya," tutupnya.