Tradisi Blangikhan di Lampung, Sucikan Diri Sambut Kedatangan Ramadan

Kamis, 23 Maret 2023 14:42 Reporter : Ya'cob Billiocta
Tradisi Blangikhan di Lampung, Sucikan Diri Sambut Kedatangan Ramadan Tradisi Blangikhan di Lampung. Antara

Merdeka.com - Blangikhan menjadi tradisi rutin tahunan yang dilakukan warga Lampung, dalam menyambut bulan suci Ramadan. Upacara adat yang bernama juga Blangekhan, Blangiran dan Belangiran ini berupa prosesi menyucikan diri dengan mandi di sungai atau kali.

Asisten III Bidang Adminitrasi Umum Pemprov Lampung, Senen Mustakim, mengatakan, Blangiran merupakan warisan budaya dari daerah setempat.

Menurutnya, ritual Blangiran merupakan tradisi yang bertujuan menyucikan hati atau jiwa dan raga sebagai bekal memasuki bulan suci Ramadan, agar tidak mengotori bulan yang penuh dengan kesucian dan keberkahan sehingga diharapkan dapat menjalankan ibadah dengan lancar dan khusyuk.

Dia menjelaskan, Blangiran berasal dari kata langir yang berarti mandi dalam hal ini berarti mandi suci atau mandi bersama untuk bersuci atau mandi tobat.

"Mandi dimaksud tentu bukanlah mandi-mandi biasa pada umumnya, namun disyaratkan dengan beberapa perlengkapan ritual yang digunakan saat Blangiran diadakan yaitu air langir, bunga tujuh rupa, daun pandan dan setanggi," jelasnya. Dikutip dari Antara, Kamis (23/3).

2 dari 3 halaman

Oleh karena itu, ia mengharapkan ritual-ritual dan tradisi Blangikhan hanya sebagai simbol untuk menyucikan diri dan hati, sebagai bekal memasuki bulan suci Ramadan sehingga dapat menjalankan ibadah wajib dan sunah.

Sekaligus juga dapat mempertahankan dan melestarikan budaya Lampung agar tidak punah dimakan zaman.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fahrizal Darminto menyatakan kegiatan Blangikhan merupakan simbol penyucian hati dalam menghadapi Ramadan, agar dapat menjalani ibadah puasa dengan lancar.

3 dari 3 halaman

"Blangikhan ini budaya turun-temurun yang diwariskan oleh leluhur dan banyak pelajaran berharga bagi masyarakat Lampung," katanya.

Selain itu, katanya, upaya melestarikan budaya agar tidak lekang, termakan zaman.

Kegiatan ini, katanya, juga untuk meningkatkan aktivitas sektor pariwisata serta proses penyucian hati dari iri, benci, dendam, dan sombong, sehingga setiap orang menjalankan ibadah puasa dengan baik. [cob]

Baca juga:
Ini Ketentuan Besuk Tahanan KPK selama Bulan Ramadan
Doa Buka Puasa Ramadan Beserta Artinya, Ketahui Keutamaan Menyegerakan Berbuka
Awal Ramadan di Sejumlah Daerah Disambut Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok
Memasuki Bulan Ramadan, Bobby Nasution Minta Hiburan Malam di Medan Tutup
Momentum Ramadan, Wapres Ma'ruf: Jangan Terprovokasi Hoaks Menjelang Tahun Politik

Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini