Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tolak digusur, warga Surabaya lempar botol berisi air kencing

Tolak digusur, warga Surabaya lempar botol berisi air kencing Demo warga Surabaya tolak penggusuran. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Rumahnya hendak digusur PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daops 8, Surabaya, Jawa Timur, sekitar 800-an lebih, warga Kota Pahlawan mulai dari Kalimas Baru hingga Sidotopo menggelar aksi protes di Balai kota Surabaya.

Mereka datang dengan membawa truk dan bemo menuju balai kota. Akibat dari aksi warga ini, sempat terjadi kemacetan di tengah kota. Di Balai Kota, para pengunjuk rasa langsung membentangkan spanduk berisi penolakan atas penggusuran serta melakukan orasi secara bergantian.

Dalam aksinya mereka menyampaikan aspirasinya ke anggota dewan dan pejabat Pemkot Surabaya, terkait sengketa lahan warga yang akan digusur PT KAI. Mereka juga berharap ada pernyataan dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang tidak pernah muncul selama ada isu penggusuruan bangunan di pinggir rel kereta.

"Kita ini sudah lama menempati rumah di pinggiran rel. Dan tidak pernah ada kendala atau bahaya. Kok tiba-tiba sekarang mau digusur. Mana pemerintah kok tidak ada pembelaan untuk rakyat kecil yang ditindas PT Kereta Api," teriak Samsuri, salah satu orator.

Sayangnya, meski menanti kemunculan Risma agar memberi statemen pembelaan terhadap warga, orang nomor satu di Surabaya ini tak kunjung menampakkan batang hidungnya.

Aksi protes secara besar-besaran warga ini, tidak berlangsung lama. Hanya sekitar 30-45 menit. Namun, karena jumlah yang cukup besar, aksi ini sempat membuat jalanan di sekitar Balai Kota macet total. Aksi ini, juga dijaga ketat oleh ratusan aparat kepolisian dan memasang kawat berduri sebagai pembatas.

Meski aksi berjalan kondusif, ratusan warga ini juga sempat melampiaskan kekesalannya dengan melempari balai kota dengan air kencing yang dikemas dalam botol air mineral. Aksi ini dilakukan, karena sang wali kota yang diharapkan akan membela warga tak kunjung menemui para demonstran.

"Ditemui atau tidak, kami seluruh warga tepi kiri dan kanan rel kereta di Surabaya, tetap menolak rencana penggusuran yang dilakukan PT Kereta Api. Sekarang atau nanti, sikap kami jelas dan tidak akan berubah, yaitu tolak penggusuran," kata juru bicara warga, Sugeng Wibowo.

Menurut Sugeng, selama 20 tahun warga menempati kawasan di sekitar rel kereta api, namun secara tiba-tiba PT KAI Daop 8 melayangkan pemberitahuan terkait akan dilaksanakannya penggusuran tersebut. "Kami meminta kepada pemerintah untuk segera mencabut rencana itu. Selain menelantarkan rakyat, rencana PT KAI ini juga tidak sesuai dengan aturan," tegas Sugeng.

Oleh karena itu, lanjut dia, warga tepi rel memilih untuk mendatangi balai kota untuk mendapat penjelasan terkait rencana pembongkaran tersebut. "Namun, wali kota yang kami harapkan bisa memecahkan masalah ini, tak mau menemui kami," pungkas dia.

(mdk/bal)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Saluran Pipa Air Bersih Disetop Caleg Gagal, Walkot Cilegon Gandeng Pengelola PLTU Jawa 9&10 Bantu Warga

Saluran Pipa Air Bersih Disetop Caleg Gagal, Walkot Cilegon Gandeng Pengelola PLTU Jawa 9&10 Bantu Warga

Warga Cisuru, Cilegon, Banten kerap mengeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih

Baca Selengkapnya
Kini Diapit Kebun Tebu, Ini Potret Saluran Air Bukti Kemasyhuran Kota Majapahit

Kini Diapit Kebun Tebu, Ini Potret Saluran Air Bukti Kemasyhuran Kota Majapahit

Selain saluran air, ada juga sumur kuno yang ditemukan secara tidak sengaja oleh warga.

Baca Selengkapnya
Surat dalam Botol Berusia 135 Tahun Ditemukan di Bawah Lantai Rumah, Isinya Bikin Haru

Surat dalam Botol Berusia 135 Tahun Ditemukan di Bawah Lantai Rumah, Isinya Bikin Haru

Surat dalam Botol Berusia 135 Tahun Ditemukan di Bawah Lantai Rumah, Isinya Bikin Haru

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kisah Pilu Anak di Surabaya Disiksa Ibu, Dipaksa Minum Air Panas hingga Dicabut Giginya Pakai Tang

Kisah Pilu Anak di Surabaya Disiksa Ibu, Dipaksa Minum Air Panas hingga Dicabut Giginya Pakai Tang

Seorang ibu di Surabaya menyiksa anak kandungnya sendiri yang masih berumur 9 tahun secara sadis.

Baca Selengkapnya
Mabuk Berat Usai Pesta Miras Malam Tahun Baru, Pemuda Tertidur di Rel Berujung Tewas Ditabrak Kereta

Mabuk Berat Usai Pesta Miras Malam Tahun Baru, Pemuda Tertidur di Rel Berujung Tewas Ditabrak Kereta

Saat akan melintas di lokasi kejadian dan melihat beberapa orang berada di rel kereta api, masinis segera membunyikan suling lokomotif berulang-ulang agar orang

Baca Selengkapnya
Mengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak

Mengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak

Salah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.

Baca Selengkapnya
Sungai Tuntang Meluap Sebabkan Jalur Semarang - Grobogan Lumpuh Total, Ini Penampakannya

Sungai Tuntang Meluap Sebabkan Jalur Semarang - Grobogan Lumpuh Total, Ini Penampakannya

Air bah tersebut merupakan kiriman dari Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang.

Baca Selengkapnya
Serunya Berwisata di Umbul Manten di Klaten, Tempat Main Air yang Nyaman Cocok untuk Liburan Keluarga

Serunya Berwisata di Umbul Manten di Klaten, Tempat Main Air yang Nyaman Cocok untuk Liburan Keluarga

Kabarnya, air yang ada di pemandian Umbul Manten bersumber dari dua buah mata air.

Baca Selengkapnya
Momen Ribuan Warga Blitar Naik Kereta Menuju Sumatra, Diminta Pindah dari Pulau Jawa dengan Iming-iming Lahan Pertanian Luas

Momen Ribuan Warga Blitar Naik Kereta Menuju Sumatra, Diminta Pindah dari Pulau Jawa dengan Iming-iming Lahan Pertanian Luas

Minimnya lapangan pekerjaan dan upah buruh yang rendah membuat warga Blitar rela meninggalkan kampung halamannya

Baca Selengkapnya