Merdeka.com - Unjuk rasa menolak rencana kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi kembali berlangsung anarkis. Sejumlah mahasiswa melakukan pengerusakan terhadap sebuah truk tangki yang mengangkut BBM ke sejumlah SPBU.

Aksi itu dilakukan di depan kampus Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh) sekitar siang tadi. Akibatnya, kaca depan truk tangki bernopol DD 9705 OP pecah berantakan. Tak hanya itu, ban depan kendaraan juga sengaja dikempiskan beberapa mahasiswa.

Kejadian itu membuat kondisi lalu lintas di Jalan Sultan Alauddin mengalami kemacetan parah, sebab mobil tangki yang dirusak berada tepat di tengah jalan. Sementara, mahasiswa lainnya hanya menyaksikan kejadian itu dari depan kampusnya.

Terkait aksi anarkis yang dilakukan para pengunjuk rasa, Kapolsek Rappocini, Kompol Syamsu Alam mengatakan, demonstrasi mahasiswa itu sudah termasuk kategori kriminal, ada unsur kesengajaan serta tidak memiliki izin unjuk rasa.

Semula, polisi menerima laporan mengenai unjuk rasa tersebut. Namun, aksi dilakukan untuk menuntut masalah pendidikan, bukan penolakan rencana kenaikan BBM. Aparat pun merasa kecolongan dengan pengerusakan itu.

"Awalnya ada izin demo tentang tuntutan masalah pendidikan dan pukul 11.30 WITA aksi mereka bubar. Saya pun dapat informasi mahasiswa dari arah fly over menuju pompoengan itu wilayah saya, ternyata yang di sini jebol," ujar Syamsu Alam di Makassar, Rabu (24/4), seperti dilansir Antara.

Sementara, Wakil Rektor Unismuh Makassar, Samhi Muawan Djamal menyebutkan pengerusakan tersebut merupakan aksi tiba-tiba dan secara spontanitas terjadi. Aksi itu dilakukan sekitar 20 orang dan dinilai sengaja dilakukan untuk mencari sensasi.

"Aksi itu tiba-tiba tanpa ada koordinasi langsung merusak. Dugaan sementara ini dari orang-orang kelompok HMI Ahmad Dahlan dan sudah diketahui identitasnya. Bila itu terbukti kampus akan memberikan sanksi skor tanpa batas waktu," tegas Sahmi.